YESUS KRISTUS:ALLAH-MANUSIA SEJATI
Oleh:Pdt.Budi Asali, M.Div,
I) Kristus adalah sungguh-sungguh Allah.
1) Yesus menyebut diriNya sendiri Anak Allah.
Saksi-Saksi Yehuwa maupun para Unitarian berpendapat bahwa karena Yesus adalah Anak Allah, maka Ia bukan Allah. Mereka juga berulangkali mengatakan bahwa Yesus tidak pernah mengclaim diriNya sebagai Allah, tetapi selalu sebagai Anak Allah.
Jawaban:
a) Yesus memang tidak pernah menyatakan diri sebagai Allah; Ia selalu menyatakan diri sebagai Anak Allah. Tetapi perlu dipertanyakan pertanyaan ini: apakah kita harus membentuk pemikiran / kepercayaan / ajaran tentang Yesus hanya berdasarkan kata-kata Yesus sendiri saja, atau juga dari bagian-bagian Kitab Suci yang lain? Yang dianggap sebagai Firman Tuhan itu hanya kata-kata Yesus sendiri saja, atau juga bagian-bagian lain dari Kitab Suci? Sekalipun Yesus sendiri tidak pernah menyatakan diri sebagai Allah, tetapi banyak ayat-ayat Kitab Suci yang menyatakan demikian, tetapi ini akan saya bahas belakangan.
b) Ingat bahwa suatu istilah dalam Kitab Suci harus diartikan sesuai dengan pengertian penulisnya / orang jaman itu tentang istilah tersebut, bukan dengan pengertian orang jaman sekarang tentang istilah tersebut.
Tentang istilah Anak Allah yang digunakan oleh Yesus terhadap diriNya sendiri ini, banyak orang menyalah-artikan istilah ini, dengan mengatakan bahwa istilah Anak Allah menunjukkan bahwa dulu hanya ada Allah saja, yang lalu beranak, dsb. Karena itu jelas bahwa Yesus tidak setua / sekekal BapaNya. Tetapi ini adalah penafsiran yang menggunakan pengertian orang jaman sekarang tentang istilah Anak Allah itu. Padahal istilah itu digunakan sekitar 2000 tahun yang lalu di Palestina, dan karena itu harus diartikan menurut pengertian orang-orang di sana pada jaman itu.
Kalau begitu apa artinya? Tentang istilah / gelar Anak Allah bagi Yesus, W. E. Vine memberikan komentar sebagai berikut: absolute Godhead, not Godhead in a secondary or derived sense, is intended in the title (= keAllahan yang mutlak, bukan keAllahan dalam arti sekunder atau yang didapatkan, yang dimaksudkan dalam gelar tersebut) - An Expository Dictionary of New Testament Words, hal 1061.
Tetapi, apa dasarnya pandangan seperti ini?
1. Kita bisa mendapat jawabannya dengan membandingkan istilah Anak Allah dengan istilah Anak Manusia, yang sama-sama merupakan gelar / sebutan yang sangat sering digunakan oleh Yesus untuk diriNya sendiri. Kalau istilah Anak Manusia diartikan bahwa Yesus betul-betul manusia, maka istilah Anak Allah harus diartikan bahwa Yesus betul-betul Allah.
Maz 8:5 - apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?.
Dalam ayat ini jelas ada dua kalimat paralel, yang artinya sama, tetapi menggunakan kata-kata yang berbeda. Jadi, anak manusia sama dengan manusia!
2. Bandingkan dengan Mat 14:33 - Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: Sesungguhnya Engkau Anak Allah..
Pikirkan ayat ini! Mereka menganggap Yesus betul-betul adalah Anak Allah, dan karena itu mereka lalu menyembah Dia. Kalau mereka menganggap bahwa Anak Allah itu bukan Allah, atau lebih rendah dari Allah, maka mungkinkah mereka, yang adalah orang-orang Yahudi (bangsa monotheist, yang hanya menyembah Allah saja), lalu menyembah Dia? Dari ayat ini jelas bahwa mereka menganggap istilah Anak Allah berarti Allah sendiri.
3. Bandingkan dengan Yoh 5:17-18 - (17) Tetapi Ia berkata kepada mereka: BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga. (18) Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhNya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Allah.”.
NIV/NASB: making himself equal with God (= membuat diriNya sendiri setara dengan Allah).
Di sini terlihat dengan jelas bahwa pada waktu Yesus menyebut diriNya sebagai Anak Allah, orang-orang Yahudi pada saat itu mengerti bahwa kata-kata itu berarti bahwa Yesus menganggap diri sehakekat dengan Allah, atau menyamakan diri dengan Allah, atau menganggap diri setara dengan Allah. Ini mereka anggap sebagai penghujatan terhadap Allah, dan karena itu mereka mau merajam Yesus.
Saksi-Saksi Yehuwa maupun para Unitarian menganggap bahwa penyetaraan Yesus dengan Allah itu hanya merupakan anggapan / penafsiran yang salah dari orang-orang Yahudi tentang pengakuan Yesus sebagai Anak Allah.
Jawaban:
Kalau itu memang merupakan pemikiran yang salah dari orang-orang Yahudi tentang kata-kata Yesus itu, mengapa Yesus tidak mengoreksi pemikiran yang salah itu?
4. Yoh 19:7 - Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diriNya sebagai Anak Allah..
Catatan: terjemahan sebenarnya dari kata-kata Ia menganggap diriNya sebagai Anak Allah adalah Ia membuat diriNya sendiri Anak Allah.
Bdk. Mark 14:61-64 - (61) Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepadaNya sekali lagi, katanya: Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji? (62) Jawab Yesus: Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit. (63) Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: Untuk apa kita perlu saksi lagi? (64) Kamu sudah mendengar hujatNya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu? Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.”.
Pengakuan Yesus bahwa diriNya adalah Anak Allah membuat orang-orang Yahudi itu menganggapNya menghujat Allah, sehingga mereka menganggap bahwa Ia harus dihukum mati. Dan lagi-lagi, tidak ada bantahan / pengkoreksian dari Yesus terhadap tuduhan tersebut.
2) Ada banyak ayat Kitab Suci yang secara explicit mengatakan bahwa Yesus adalah Allah.
a) Maz 45:7-8 - “(7) Takhtamu kepunyaan (ya) Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. (8) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu..
Alkitab Indonesia salah terjemahan; entah dari mana muncul kata kepunyaan itu.
KJV: ‘Thy throne, O God’ (= TakhtaMu, ya Allah).
Juga ayat ini dikutip dalam Ibr 1:8-9.
Ibr 1:8-9 - “(8) Tetapi tentang (kepada) Anak Ia berkata: ‘TakhtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran. (9) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, AllahMu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutuMu.’”.
Catatan: anehnya di sini Alkitab Indonesia bisa menterjemahkan dengan benar.
b) Yes 9:5 - “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”.
Istilah Allah yang perkasa ini muncul lagi dalam Yes 10:21.
Yes 10:20-21 - “(20) Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia. (21) Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa..
Di sini istilah ini diterapkan kepada Yahweh / Allah Israel (ay 20)!
c) Yoh 1:1 - Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”.
Kata Firman (bahasa Yunani: LOGOS) di sini jelas menunjuk kepada Yesus. Ini terlihat dari Yoh 1:14a yang mengatakan bahwa Firman itu telah menjadi manusia dan dari Yoh 1:14b yang menyebutNya sebagai Anak Tunggal Allah.
Dan Yoh 1:1 ini secara explicit mengatakan bahwa Firman / Yesus itu adalah Allah.
d) Yoh 1:18 - Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakanNya.”.
Perhatikan istilah Anak Tunggal Allah yang saya garis bawahi itu.
NWT: the only begotten god (= satu-satunya allah yang diperanakkan).
TDB: satu-satunya allah yang diperanakkan.
Catatan: NWT (New World Translation) dan TDB (Terjemahan Dunia Baru) adalah Kitab Suci Saksi Yehuwa.
NASB: ‘the only begotten God’ (= satu-satunya Allah yang diperanakkan).
Dalam istilah / bagian ini terdapat textual problem (= problem text, dimana ada perbedaan antara manuscript yang satu dengan manuscript yang lain). Ada 4 golongan manuscript:
1. ‘the only begotten (= satu-satunya yang diperanakkan).
2. ‘the only begotten Son (= satu-satunya Anak yang diperanakkan).
3. ‘the only begotten Son of God (= satu-satunya Anak Allah yang diperanakkan).
4. ‘(the) only begotten God (= satu-satunya Allah yang diperanakkan).
Catatan: untuk yang ke 4 ini ada yang mengatakan bahwa ada definite article / kata sandang tertentu (‘the only begotten God), tetapi kebanyakan mengatakan bahwa di sini tidak digunakan definite article / kata sandang tertentu (only begotten God).
Kebanyakan penafsir menganggap bahwa manuscript yang keempatlah yang benar, dengan alasan:
1. Ini didukung oleh manuscript yang paling kuno.
Makin kuno suatu manuscript, makin dekat manuscript itu dengan autograph / naskah aslinya, sehingga makin dipercaya. Makin baru suatu manuscript, makin jauh manuscript itu dari naskah aslinya sehingga makin tidak dipercaya.
Catatan: autograph adalah naskah asli, yang ditulis langsung oleh para penulis Kitab Suci, dan ini saja yang dianggap sebagai infallible dan inerrant (sama sekali tidak ada salahnya). Tetapi autograph ini sudah tidak ada lagi / musnah. Yang ada hanyalah salinan-salinan atau manuscript-manuscript, yang sudah mengandung kesalahan.
2. Ini merupakan bacaan yang lebih sukar (more difficult reading).
Memang kalau ada perbedaan manuscript, biasanya bacaan yang lebih sukar / lebih tidak masuk akal yang diterima, berdasarkan suatu anggapan bahwa penyalin manuscript itu lebih mungkin untuk mengubah dari yang tidak masuk akal menjadi yang masuk akal, dari pada mengubah dari yang masuk akal menjadi yang tidak masuk akal. Dengan kata lain, penyalin manuscript itu mungkin sekali mempermudah bacaan, tetapi tidak mungkin mempersukar bacaan.
Dalam peristiwa ini, kalau yang benar adalah yang no 1, maka tidak mungkin ada penyalin yang mengubahnya menjadi no 2 atau no 3, dan lebih-lebih tidak mungkin ada penyalin yang mengubah menjadi yang no 4, yang begitu tidak masuk akal.
Demikian juga kalau yang benar adalah no 2 atau no 3.
Sebaliknya, kalau no 4 yang benar, mungkin sekali penyalin menganggap bacaan itu tidak masuk akal, dan ia menganggapnya sebagai pasti salah, sehingga ia mengubahnya menjadi no 1 atau no 2 atau no 3.
Pada waktu Yesus disebut dengan istilah ‘only begotten God (= satu-satunya Allah yang diperanakkan), maka:
a. Secara implicit ini menunjukkan bahwa ada semacam kejamakan dalam diri Allah (karena ada Allah yang diperanakkan, dan ada yang tidak) sehingga juga bisa digunakan sebagai dasar dari Allah Tritunggal.
b. Ini menunjukkan bahwa Yesus betul-betul diperanakkan oleh Bapa. Karena itu ayat ini juga menjadi dasar dari doktrin the eternal generation of the Son, yang mengajarkan bahwa Anak diperanakkan secara kekal oleh Bapa.
c. Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah. Bapa dan Roh Kudus adalah Allah, tetapi Mereka tidak pernah diperanakkan; Yesus adalah Allah, dan Ia diperanakkan. Jadi, Ia adalah satu-satunya Allah yang diperanakkan.
e) Yoh 20:28 - Tomas menjawab Dia: Ya Tuhanku dan Allahku!.
Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa Tomas mengatakan demikian hanya sebagai seruan keheranan / karena kaget. Tetapi ini sama sekali tidak mungkin, karena:
1. Tomas mengucapkan kata-kata itu kepada Yesus.
NASB (Literal / hurufiah): “Thomas answered and said to Him, My Lord and my God! (= Tomas menjawab dan berkata kepadaNya: Tuhanku dan Allahku!).
Perhatikan bahwa dalam terjemahan NASB, yang memang menterjemahkan secara hurufiah ini, dikatakan bahwa Tomas menjawab dan berkata kepadaNya’. Kalau seseorang mengucapkan kata-kata seperti Ya Allah, karena kaget, ia sebetulnya tidak menujukan kata-kata itu kepada siapapun. Jadi, ini bukan sekedar ucapan orang, yang karena kaget, lalu berkata: Tuhanku dan Allahku. Tidak, ia betul-betul mengucapkan kalimat itu kepada Yesus. Jelas bahwa Tomas mengakui Yesus sebagai Tuhan dan sebagai Allah.
2. A. H. Strong mengatakan bahwa kebiasaan menyebut nama Allah pada saat kaget seperti itu tidak ada dalam kalangan Yahudi, karena adanya larangan untuk menggunakan nama Allah dengan sembarangan / sia-sia (Systematic Theology, hal 306).
Satu hal lain yang perlu diperhatikan berkenaan dengan ayat ini adalah bahwa Yesus bukan saja tidak menegur / memarahi / menyalahkan Tomas atas kata-katanya itu, tetapi Yesus bahkan lalu mengucapkan kata-kata dalam Yoh 20:29 - Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.
Ini jelas menunjukkan bahwa Yesus menerima, dan membenarkan, penyebutan Tuhan dan Allah oleh Tomas terhadap diriNya itu.
f) Kis 20:28 - Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah (Anak)Nya sendiri.
Ayat ini salah terjemahan karena kata Anak (yang saya letakkan dalam tanda kurung), sebetulnya tidak ada. Dengan demikian kata Nya jelas menunjuk kepada kata Allah (yang saya garis bawahi), dan sekaligus kata itu pasti menunjuk kepada Yesus (karena ada kata darah).
Karena itu jelas bahwa ayat ini menyatakan Yesus sebagai Allah.
Bandingkan dengan KJV di bawah ini.
KJV: Take heed therefore unto yourselves, and to all the flock, over the which the Holy Ghost hath made you overseers, to feed the church of God, which he hath purchased with his own blood’ (= Karena itu perhatikanlah dirimu sendiri, dan seluruh kawanan, di atas mana Roh Kudus telah menjadikan kamu penilik, untuk memberi makan gereja Allah, yang telah dibeliNya dengan darahNya sendiri).
Catatan: NIV dan NASB menterjemahkan seperti KJV. RSV = Kitab Suci Indonesia, tetapi pada catatan kakinya memberikan terjemahan seperti KJV/NIV/NASB.
g) Ro 9:5 - “Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaanNya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!”.
h) Tit 2:13 - dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan (Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita) Yesus Kristus,” (tanda kurung dari saya).
Bagian terakhir dari ayat ini (yang saya garis bawahi) memungkinkan 2 cara pembacaan:
1. (Allah yang Mahabesar) dan (Juruselamat kita Yesus Kristus).
Kalau dipilih pembacaan yang ini, maka ayat ini membicarakan 2 pribadi, yang pertama adalah Allah yang Mahabesar, dan yang kedua adalah Juruselamat kita Yesus Kristus. Dengan demikian ayat ini tidak menunjukkan Yesus sebagai Allah.
2. (Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita), Yesus Kristus.
Kalau dipilih pembacaan yang ini, maka ayat ini hanya membicarakan satu pribadi, yaitu ‘Yesus Kristus’, yang digambarkan sebagai Allah yang Mahabesar maupun sebagai Juruselamat kita.
NIV memilih pilihan kedua karena NIV menterjemahkannya sebagai berikut: while we wait for the blessed hope - the glorious appearing of our great God and Savior, Jesus Christ (= sementara kita menantikan pengharapan yang mulia - penampilan yang mulia dari Allah kita yang besar dan Juruselamat kita, Yesus Kristus).
Saya sendiri memilih pembacaan kedua, karena:
Alasan pertama: Kata appearing (= penampilan / pemunculan), yang dalam Kitab Suci Indonesia diterjemahkan penyataan, diterjemahkan dari kata bahasa Yunani EPIPHANEIA, yang selalu menunjuk pada kedatangan Yesus (bdk. 2Tes 2:8 1Tim 6:14 2Tim 1:10 2Tim 4:1,8), dan tidak pernah menunjuk kepada Bapa.
2Tes 2:8 - “pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulutNya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.”.
RSV: ‘by his appearing and his coming.’ (= oleh pemunculanNya dan kedatanganNya).
NASB: ‘by the appearance of His coming;’ (= oleh pemunculan dari kedatanganNya).
Kata appearing / appearance ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.
1Tim 6:14 - “Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diriNya,”.
KJV: ‘until the appearing of our Lord Jesus Christ:’ (= sampai pemunculan dari Tuhan kita Yesus Kristus).
Kata appearing ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.
2Tim 1:10 - “dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.”.
KJV: ‘by the appearing of our Saviour Jesus Christ,’ (= oleh pemunculan dari Juruselamat kita Yesus Kristus).
Kata appearing ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.
2Tim 4:1 - “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataanNya dan demi KerajaanNya:”.
KJV: ‘at his appearing’ (= pada pemunculanNya).
RSV: ‘by his appearing’ (= oleh pemunculanNya).
Kata appearing ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.
2Tim 4:8 - “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya.”.
KJV: ‘his appearing’ (= pemunculanNya).
Kata appearing ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.
Alasan kedua: Pembacaan kedua ini sesuai dengan hukum bahasa Yunani yang diberikan oleh Dana & Mantey, dan juga ahli-ahli bahasa Yunani yang lain.
Dana & Mantey mengatakan bahwa bila kata Yunani KAI (= dan) menghubungkan 2 kata benda dengan case / kasus yang sama, dan jika ada kata sandang yang mendahului kata benda yang pertama, dan kata sandang itu tidak diulangi sebelum kata benda yang kedua, maka kata benda yang terakhir selalu berhubungan dengan pribadi yang dinyatakan oleh kata benda yang pertama. Dengan kata lain, kata benda yang kedua merupakan pengambaran lebih jauh tentang pribadi itu (A Manual Grammar of the Greek New Testament, hal 147).
Jadi, rumus ini berlaku kalau 3 syarat ini dipenuhi:
a. Ada 2 kata benda dengan case / kasus yang sama.
b. Kedua kata benda itu dihubungkan dengan kata penghubung KAI (= dan).
c. Kata benda pertama mempunyai kata sandang tertentu, sedangkan kata benda kedua tidak.
Catatan: case / kasus merupakan suatu istilah dalam gramatika bahasa Yunani.
Gresham Machen: The noun in Greek has gender, number, and case. ... There are five cases; nominative, genitive, dative, accusative, and vocative. ... The subject of a sentence is put in the nominative case. ... The object of a transitive verb is placed in the accusative case. ... The genitive case expresses possession. ... The dative case is the case of the indirect object. ... The vocative case is the case of direct address [= Kata benda dalam bahasa Yunani mempunyai jenis kelamin (laki-laki, perempuan dan netral), bilangan / jumlah (tunggal dan jamak), dan case / kasus. ... Ada lima cases / kasus; nominatif, genitif, datif, akusatif, dan vokatif. ... Subyek dari suatu kalimat diletakkan dalam kasus nominatif. ... Obyek dari suatu kata kerja transitif ditempatkan dalam kasus akusatif. ... Kasus genitif menyatakan kepemilikan. ... Kasus datif adalah kasus dari obyek tidak langsung. ... Kasus vokatif adalah kasus dari sapaan langsung] - New Testament Greek For Beginners, hal 23,24,25.
Tit 2:13 - “Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus”.
k.b. 1 k.b. 2 pribadi yg digbrkan
kata penghubung KAI
Di sini ada dua kata benda dengan case yang sama (Genitive Case), yaitu Allah yang Mahabesar dan Juruselamat. Kedua kata benda itu dihubungkan oleh kata penghubung KAI (= dan). Kata benda yang pertama (k. b. 1), yaitu Allah yang Mahabesar mempunyai definite article / kata sandang (TOU MEGALOU THEOU / the great God), tetapi kata benda yang kedua (k. b. 2), yaitu Juruselamat tidak mempunyainya (SOTEROS). Kata benda pertama, yaitu Allah yang Mahabesar merupakan penggambaran dari kata Yesus Kristus. Maka kata benda kedua, yaitu Juruselamat merupakan penggambaran lanjutan terhadap pribadi yang sama, yaitu Yesus Kristus.
Jadi, Tit 2:13 ini menggambarkan Yesus Kristus dengan istilah Allah yang Mahabesar maupun Juruselamat.
i) Ibr 1:8 - Tetapi tentang (kepada) Anak Ia berkata: TakhtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran.”.
Kata-kata ‘tentang Anak bisa diterjemahkan ‘kepada Anak.
KJV: But unto the Son he saith (= Tetapi kepada Anak Ia berkata).
RSV/NIV/NASB menterjemahkan seperti Kitab Suci Indonesia.
Calvin (hal 44) menterjemahkan seperti KJV dan demikian juga dengan John Owen (Hebrews: The Epistle of Warning, hal 10).
Dan Bible Works 7 menunjukkan bahwa kedua terjemahan, seperti Kitab Suci Indonesia/RSV/NIV/NASB, maupun seperti KJV/NKJV, memungkinkan.
Saya lebih condong dengan terjemahan dari KJV karena kalau dilihat kata-katanya selanjutnya maka memang ayat ini menunjukkan bahwa Bapa berbicara kepada Anak, bukan tentang Anak.
Jadi, ayat ini menunjukkan bahwa Allah berbicara kepada Anak / Yesus, dan menyebutNya sebagai Allah (Yunani: HO THEOS / the God)!
j) 2Pet 1:1 - Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan (Allah dan Juruselamat kita), Yesus Kristus.” (tanda kurung dari saya).
Di sini kita kembali bertemu dengan hukum bahasa Yunani yang telah kita bahas pada pembahasan Tit 2:13 di depan.
2Pet 1:1b - “Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus”.
k.b.1 k.b.2 pribadi yg digbrkan
kata penghubung KAI
Di sini ada dua kata benda dengan case yang sama (Genitive Case), yaitu Allah dan Juruselamat. Kedua kata benda itu dihubungkan oleh kata penghubung KAI (= dan). Kata benda yang pertama (k.b.1), yaitu Allah mempunyai kata sandang (TOU THEOU / the God), tetapi kata benda yang kedua (k.b.2), yaitu Juruselamat, tidak mempunyainya (SOTEROS). Kata benda pertama, yaitu Allah merupakan penggambaran dari kata Yesus Kristus. Maka kata benda kedua, yaitu Juruselamat merupakan penggambaran lanjutan tentang pribadi yang sama, yaitu Yesus Kristus.
Jadi, 2Pet 1:1b ini menggambarkan Yesus Kristus dengan istilah Allah maupun Juruselamat.
2Pet 1:1 (NASB): ... by the righteousness of our God and Savior, Jesus Christ [= oleh kebenaran Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus].
Jadi di sini Yesus disebut dengan istilah Allah dan Juruselamat kita.
k) 1Yoh 5:20 - Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.”.
Calvin mengatakan bahwa para pengikut Arianisme berusaha untuk menerapkan kalimat terakhir itu kepada Bapa. Tetapi ada 3 alasan yang tidak memungkinkan hal itu:
1. Calvin dan A. H. Strong mengatakan bahwa sebutan Allah yang benar, dalam kalimat yang terakhir itu, tidak mungkin menunjuk kepada Bapa, karena sebelumnya Bapa sudah 2 x disebut dengan istilah Yang benar. Masakan sekarang disebut lagi dengan istilah Allah yang benar?
2. Kalimat terakhir itu diawali dengan kata-kata Dia adalah. Terjemahan ini agak kurang tepat, karena kata-kata Yunani yang digunakan adalah HOUTOS ESTIN, yang artinya adalah This is (= Ini adalah). Kata-kata ini jelas menunjuk kepada orang terakhir dari kalimat sebelumnya, yaitu Yesus Kristus.
3. Adanya sebutan hidup yang kekal pada akhir dari kalimat terakhir itu. Dalam tulisan-tulisannya, Yohanes memang sangat sering menghubungkan hidup yang kekal dengan Yesus (bdk. Yoh 3:15,16,36 4:14 6:27,40,47,54,68 10:28 1Yoh 5:11-13).
Jadi, ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah, dan kata Allah di sini lagi-lagi adalah HO THEOS / the God.
l) Wah 1:7-8 - (7) Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. (8) Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa..
Bahkan dari kalangan penafsir-penafsir Kristen, banyak yang mengatakan bahwa yang berbicara dalam Wah 1:8 adalah Bapa. Tetapi ay 7 membicarakan tentang Kristus, dan demikian juga ay 9-20 (Yohanes mendapat penglihatan tentang Yesus). Jadi, saya setuju dengan William Hendriksen yang mengatakan bahwa yang berbicara dalam ay 8nya juga pasti adalah Kristus.
William Hendriksen: That this glorious title refers to Christ should not be open to doubt. Both the immediately preceding and the immediately succeeding context have reference to Christ (see verses 7,13) [= Bahwa gelar yang mulia ini menunjuk kepada Kristus tidak boleh diragukan. Baik kontext yang persis mendahuluinya maupun kontext yang persis sesudahnya mempunyai hubungan dengan Kristus (lihat ayat-ayat 7,13)] - More Than Conquerors, hal 54.
Kalau memang Kristus yang berbicara dalam ay 8 itu, maka di sini Ia disebut dengan istilah Tuhan Allah, dan kata Allah dalam bahasa Yunaninya lagi-lagi menggunakan HO THEOS (= the God).
II) Kristus adalah sungguh-sungguh manusia.
1) Bukti bahwa Yesus adalah manusia:
a) Ia disebut orang / seorang manusia (Yoh 8:40 Kis 2:22 Ro 5:15 1Kor 15:21).
b) Ia menyebut diriNya sendiri Anak Manusia (Mat 24:44).
Sama seperti Anak Allah adalah Allah, maka Anak Manusia adalah manusia!
Ini bisa kita gunakan dalam berargumentasi melawan Saksi Yehuwa / Unitarian dengan cara sebagai berikut: kalau kamu mengatakan bahwa Anak Allah bukan Allah, maka bagaimana dengan Anak Manusia? Bukan manusia?
c) Kitab Suci mengatakan bahwa Ia telah menjadi manusia / daging (Yoh 1:14 1Tim 3:16 Ibr 2:14 1Yoh 4:2).
Yoh 1:14 - Firman itu telah menjadi manusia [KJV: flesh (= daging)], dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1Tim 3:16 - Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: Dia, yang telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia [KJV: flesh (= daging)], dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diriNya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan..
Ibr 2:14 - “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut.
1Yoh 4:2 - Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia [KJV: flesh (= daging)], berasal dari Allah.
Dalam Yoh 1:14 1Tim 3:16 dan 1Yoh 4:2 sebetulnya terjemahan hurufiahnya bukanlah manusia tetapi daging. Ini merupakan suatu synecdoche (= gaya bahasa dimana yang sebagian mewakili seluruhnya), yang bukan hanya menunjuk pada daging / tubuh manusia, tetapi pada seluruh manusia. Dengan demikian ayat-ayat tersebut tidak boleh diartikan bahwa Kristus hanya mempunyai tubuh manusia tetapi tidak mempunyai jiwa / roh manusia.
d) Kitab Suci menggambarkan Kristus sebagai seseorang yang:
1. Mempunyai tubuh (darah, daging, dan tulang) dan jiwa / roh.
a. Bahwa Kristus betul-betul mempunyai tubuh (darah, daging, tulang) ditunjukkan oleh ayat-ayat seperti Mat 26:26,28 Luk 24:39 Ibr 2:14.
Mat 26:26,28 - (26) Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-muridNya dan berkata: Ambillah, makanlah, inilah tubuhKu. ... (28) Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa..
Luk 24:39 - Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu (seharusnya roh) tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu..
Ibr 2:14 - Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;.
b. Bahwa Kristus mempunyai jiwa / roh ditunjukkan oleh:
ayat-ayat seperti:
Mat 26:38 - lalu kataNya kepada mereka: HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku..
Dalam Mat 26:38 ini kata hati seharusnya adalah jiwa (bahasa Yunani: PSUKHE).
Mat 27:50 - Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawaNya..
Luk 23:46 - Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu. Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya..
Dalam Mat 27:50 dan Luk 23:46, kata nyawa seharusnya adalah roh (bahasa Yunani: PNEUMA).
Yoh 11:33 - Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata:.
Dalam Yoh 11:33 kata hati seharusnya adalah roh (bahasa Yunani: PNEUMA).
Yoh 12:27 - Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini..
Dalam Yoh 12:27 Kitab Suci Indonesia memberikan terjemahan yang benar, yaitu jiwaKu.
Yoh 13:21 - Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku..
Dalam Yoh 13:21 terjemahan hurufiah dari kata-kata yang saya garis-bawahi adalah: was troubled in spirit (= terganggu / susah dalam roh).
1Yoh 3:16 - Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita..
Dalam 1Yoh 3:16 kata nyawa seharusnya adalah jiwa.
adanya pikiran, perasaan dan kehendak manusia.
pikiran manusia.
Mat 24:36 - “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri..
Luk 2:40,52 - (40) Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padaNya. ... (52) Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia..
perasaan manusia.
Mat 8:10 - Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikutiNya: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.. Bdk. Luk 7:9.
Mat 9:36 - Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala..
Mat 26:37,38 - (37) Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus sertaNya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (38) lalu kataNya kepada mereka: HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku..
Mark 3:5 - Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekelilingNya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: Ulurkanlah tanganmu! Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu..
Mark 6:6 - “Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar..
Yoh 11:33,35 - (33) Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata: ... (35) Maka menangislah Yesus..
Yoh 12:27 - “Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini..
kehendak manusia (Mat 26:39).
Mat 26:39 - Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki..
Adanya pikiran, perasaan dan kehendak manusia dalam diri Yesus ini jelas menunjukkan adanya jiwa / roh manusia.
2. Mengalami pertumbuhan / perkembangan.
Luk 2:40,52 - (40) Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padaNya. ... (52) Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia..
3. Mengalami segala sesuatu yang dialami oleh manusia-manusia yang lain (kecuali dalam hal melakukan dosa), seperti: lahir (Luk 2:7), lapar (Mat 4:2), haus (Yoh 4:7 Yoh 19:28), letih (Yoh 4:6), tidur (Mat 8:24), penderitaan (Ibr 2:10,18 Ibr 5:8), dan mati (Yoh 19:30).
e) Ayat-ayat seperti Ro 8:3 Fil 2:7-8 Ibr 2:14-17 jelas menunjukkan bahwa Yesus sungguh-sungguh adalah manusia.
Ro 8:3 - Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus AnakNya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,.
Fil 2:7-8 - (7) melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib..
Ibr 2:14-17 - (14) Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. (16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. (17) Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudaraNya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa..
2) Keberatan terhadap kemanusiaan Yesus dan jawabannya:
a) Ada orang yang mengatakan bahwa kalau Yesus adalah manusia yang suci, maka sebetulnya Ia bukan manusia, karena semua manusia berdosa. Untuk menjawab keberatan ini perlu diketahui bahwa dosa tidak termasuk dalam hakekat manusia. Sebelum jatuh ke dalam dosa, Adam dan Hawa sudah adalah manusia! Jadi jelaslah bahwa tidak harus berdosa baru bisa disebut sebagai manusia!
b) Ada juga yang mengatakan bahwa Yesus bukanlah manusia yang sama seperti kita karena dalam pembuahannya tidak digunakan air mani laki-laki. Untuk menjawab serangan ini, kita bisa menunjuk pada Adam dan Hawa, yang dalam pembentukannya juga tidak menggunakan air mani laki-laki. Bahkan boleh dikatakan bahwa dalam pembentukan mereka tidak ada pembuahan apapun. Tetapi mereka tetap adalah manusia sungguh-sungguh, sama seperti kita.
Seseorang pernah berkata bahwa Allah bisa dan pernah mencipta manusia dengan 4 cara:
1. Tanpa menggunakan laki-laki ataupun perempuan, yaitu pada waktu Ia menciptakan Adam.
2. Tanpa menggunakan perempuan tetapi dengan menggunakan laki-laki, yaitu pada waktu Ia menciptakan Hawa.
3. Tanpa menggunakan laki-laki tetapi dengan menggunakan perempuan, yaitu pada waktu Ia menciptakan manusia Yesus.
4. Dengan menggunakan laki-laki dan perempuan, yaitu pada waktu Ia menciptakan semua manusia selain Adam, Hawa, dan manusia Yesus.
Jadi kesimpulannya, bahwa manusia Yesus diciptakan oleh Allah hanya dengan menggunakan seorang perempuan, tidak menyebabkan Ia bukanlah manusia yang sejati.
3) Hal yang harus diwaspadai.
Sesuatu yang penting sekali untuk diwaspadai / diperhatikan adalah: Ada banyak ayat yang menunjukkan keilahian Kristus, dan ada banyak ayat yang menunjukkan kemanusiaan Kristus. Kita tidak boleh menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan keilahian Kristus untuk membuktikan bahwa Ia bukanlah manusia, dan kita juga tidak boleh menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Kristus untuk membuktikan bahwa Ia bukanlah Allah!
Para Saksi Yehuwa / orang Islam sering melakukan kesalahan ini dimana mereka menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Kristus untuk membuktikan bahwa Kristus bukanlah Allah.
Misalnya:
a) Mat 24:36 yang menunjukkan pikiran manusia yang terbatas dalam diri Yesus, dipakai sebagai bukti bahwa Yesus bukanlah Allah.
Mat 24:36 - Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.’”.
b) Yoh 14:28 yang jelas juga menekankan Yesus sebagai manusia (pikiran manusialah yang saat itu timbul) dipakai untuk membuktikan bahwa Yesus bukanlah Allah, atau bahwa Yesus lebih rendah dari pada Allah.
Yoh 14:28 - Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada BapaKu, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku..
c) Ibr 5:8 yang mengatakan bahwa Yesus ‘telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya, yang jelas juga menunjukkan Yesus sebagai manusia, dipakai untuk menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Allah, karena Allah tak perlu belajar.
Ibr 5:8 - Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya,.
d) Mat 4:1-11 yang menunjukkan bahwa Yesus dicobai, dipakai sebagai dasar untuk mengatakan bahwa Yesus bukanlah Allah, karena Allah tidak bisa dicobai (bdk. Yak 1:13).
e) Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Yesus berdoa, juga mereka pakai untuk membuktikan bahwa Ia bukanlah Allah, karena Allah tidak perlu berdoa.
Illustrasi:
Saya adalah seorang pendeta, tetapi pada saat yang sama saya juga adalah seorang olahragawan. Kadang-kadang saya memakai toga dan memimpin Perjamuan Kudus, sehingga saya terlihat sebagai pendeta. Tetapi kadang-kadang saya memakai celana pendek, kaos, dan sepatu olah raga, sehingga saya terlihat sebagai olahragawan. Tidak ada orang yang pada waktu melihat saya memakai toga, menganggap itu sebagai bukti bahwa saya bukan olahragawan, dan sebaliknya, pada waktu melihat saya memakai pakaian olah raga, menganggap itu sebagai bukti bahwa saya bukan pendeta!
Analoginya, karena Yesus adalah Allah dan manusia, maka kita tidak boleh menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan keilahian Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan manusia, atau menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan Allah!
Herschel H. Hobbs: It is just as great a heresy to deny His humanity as to deny His deity.” (= Menyangkal kemanusiaanNya adalah sama sesatnya dengan menyangkal keAllahanNya.) - The Epistles of John, hal 21.
I) Kristus adalah sungguh-sungguh Allah.
1) Yesus menyebut diriNya sendiri Anak Allah.
Saksi-Saksi Yehuwa maupun para Unitarian berpendapat bahwa karena Yesus adalah Anak Allah, maka Ia bukan Allah. Mereka juga berulangkali mengatakan bahwa Yesus tidak pernah mengclaim diriNya sebagai Allah, tetapi selalu sebagai Anak Allah.
Jawaban:
a) Yesus memang tidak pernah menyatakan diri sebagai Allah; Ia selalu menyatakan diri sebagai Anak Allah. Tetapi perlu dipertanyakan pertanyaan ini: apakah kita harus membentuk pemikiran / kepercayaan / ajaran tentang Yesus hanya berdasarkan kata-kata Yesus sendiri saja, atau juga dari bagian-bagian Kitab Suci yang lain? Yang dianggap sebagai Firman Tuhan itu hanya kata-kata Yesus sendiri saja, atau juga bagian-bagian lain dari Kitab Suci? Sekalipun Yesus sendiri tidak pernah menyatakan diri sebagai Allah, tetapi banyak ayat-ayat Kitab Suci yang menyatakan demikian, tetapi ini akan saya bahas belakangan.
b) Ingat bahwa suatu istilah dalam Kitab Suci harus diartikan sesuai dengan pengertian penulisnya / orang jaman itu tentang istilah tersebut, bukan dengan pengertian orang jaman sekarang tentang istilah tersebut.
Tentang istilah Anak Allah yang digunakan oleh Yesus terhadap diriNya sendiri ini, banyak orang menyalah-artikan istilah ini, dengan mengatakan bahwa istilah Anak Allah menunjukkan bahwa dulu hanya ada Allah saja, yang lalu beranak, dsb. Karena itu jelas bahwa Yesus tidak setua / sekekal BapaNya. Tetapi ini adalah penafsiran yang menggunakan pengertian orang jaman sekarang tentang istilah Anak Allah itu. Padahal istilah itu digunakan sekitar 2000 tahun yang lalu di Palestina, dan karena itu harus diartikan menurut pengertian orang-orang di sana pada jaman itu.
Kalau begitu apa artinya? Tentang istilah / gelar Anak Allah bagi Yesus, W. E. Vine memberikan komentar sebagai berikut: absolute Godhead, not Godhead in a secondary or derived sense, is intended in the title (= keAllahan yang mutlak, bukan keAllahan dalam arti sekunder atau yang didapatkan, yang dimaksudkan dalam gelar tersebut) - An Expository Dictionary of New Testament Words, hal 1061.
Tetapi, apa dasarnya pandangan seperti ini?
1. Kita bisa mendapat jawabannya dengan membandingkan istilah Anak Allah dengan istilah Anak Manusia, yang sama-sama merupakan gelar / sebutan yang sangat sering digunakan oleh Yesus untuk diriNya sendiri. Kalau istilah Anak Manusia diartikan bahwa Yesus betul-betul manusia, maka istilah Anak Allah harus diartikan bahwa Yesus betul-betul Allah.
Maz 8:5 - apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?.
Dalam ayat ini jelas ada dua kalimat paralel, yang artinya sama, tetapi menggunakan kata-kata yang berbeda. Jadi, anak manusia sama dengan manusia!
2. Bandingkan dengan Mat 14:33 - Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: Sesungguhnya Engkau Anak Allah..
Pikirkan ayat ini! Mereka menganggap Yesus betul-betul adalah Anak Allah, dan karena itu mereka lalu menyembah Dia. Kalau mereka menganggap bahwa Anak Allah itu bukan Allah, atau lebih rendah dari Allah, maka mungkinkah mereka, yang adalah orang-orang Yahudi (bangsa monotheist, yang hanya menyembah Allah saja), lalu menyembah Dia? Dari ayat ini jelas bahwa mereka menganggap istilah Anak Allah berarti Allah sendiri.
3. Bandingkan dengan Yoh 5:17-18 - (17) Tetapi Ia berkata kepada mereka: BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga. (18) Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhNya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Allah.”.
NIV/NASB: making himself equal with God (= membuat diriNya sendiri setara dengan Allah).
Di sini terlihat dengan jelas bahwa pada waktu Yesus menyebut diriNya sebagai Anak Allah, orang-orang Yahudi pada saat itu mengerti bahwa kata-kata itu berarti bahwa Yesus menganggap diri sehakekat dengan Allah, atau menyamakan diri dengan Allah, atau menganggap diri setara dengan Allah. Ini mereka anggap sebagai penghujatan terhadap Allah, dan karena itu mereka mau merajam Yesus.
Saksi-Saksi Yehuwa maupun para Unitarian menganggap bahwa penyetaraan Yesus dengan Allah itu hanya merupakan anggapan / penafsiran yang salah dari orang-orang Yahudi tentang pengakuan Yesus sebagai Anak Allah.
Jawaban:
Kalau itu memang merupakan pemikiran yang salah dari orang-orang Yahudi tentang kata-kata Yesus itu, mengapa Yesus tidak mengoreksi pemikiran yang salah itu?
4. Yoh 19:7 - Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diriNya sebagai Anak Allah..
Catatan: terjemahan sebenarnya dari kata-kata Ia menganggap diriNya sebagai Anak Allah adalah Ia membuat diriNya sendiri Anak Allah.
Bdk. Mark 14:61-64 - (61) Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepadaNya sekali lagi, katanya: Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji? (62) Jawab Yesus: Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit. (63) Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: Untuk apa kita perlu saksi lagi? (64) Kamu sudah mendengar hujatNya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu? Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.”.
Pengakuan Yesus bahwa diriNya adalah Anak Allah membuat orang-orang Yahudi itu menganggapNya menghujat Allah, sehingga mereka menganggap bahwa Ia harus dihukum mati. Dan lagi-lagi, tidak ada bantahan / pengkoreksian dari Yesus terhadap tuduhan tersebut.
2) Ada banyak ayat Kitab Suci yang secara explicit mengatakan bahwa Yesus adalah Allah.
a) Maz 45:7-8 - “(7) Takhtamu kepunyaan (ya) Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. (8) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu..
Alkitab Indonesia salah terjemahan; entah dari mana muncul kata kepunyaan itu.
KJV: ‘Thy throne, O God’ (= TakhtaMu, ya Allah).
Juga ayat ini dikutip dalam Ibr 1:8-9.
Ibr 1:8-9 - “(8) Tetapi tentang (kepada) Anak Ia berkata: ‘TakhtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran. (9) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, AllahMu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutuMu.’”.
Catatan: anehnya di sini Alkitab Indonesia bisa menterjemahkan dengan benar.
b) Yes 9:5 - “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”.
Istilah Allah yang perkasa ini muncul lagi dalam Yes 10:21.
Yes 10:20-21 - “(20) Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia. (21) Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa..
Di sini istilah ini diterapkan kepada Yahweh / Allah Israel (ay 20)!
c) Yoh 1:1 - Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”.
Kata Firman (bahasa Yunani: LOGOS) di sini jelas menunjuk kepada Yesus. Ini terlihat dari Yoh 1:14a yang mengatakan bahwa Firman itu telah menjadi manusia dan dari Yoh 1:14b yang menyebutNya sebagai Anak Tunggal Allah.
Dan Yoh 1:1 ini secara explicit mengatakan bahwa Firman / Yesus itu adalah Allah.
d) Yoh 1:18 - Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakanNya.”.
Perhatikan istilah Anak Tunggal Allah yang saya garis bawahi itu.
NWT: the only begotten god (= satu-satunya allah yang diperanakkan).
TDB: satu-satunya allah yang diperanakkan.
Catatan: NWT (New World Translation) dan TDB (Terjemahan Dunia Baru) adalah Kitab Suci Saksi Yehuwa.
NASB: ‘the only begotten God’ (= satu-satunya Allah yang diperanakkan).
Dalam istilah / bagian ini terdapat textual problem (= problem text, dimana ada perbedaan antara manuscript yang satu dengan manuscript yang lain). Ada 4 golongan manuscript:
1. ‘the only begotten (= satu-satunya yang diperanakkan).
2. ‘the only begotten Son (= satu-satunya Anak yang diperanakkan).
3. ‘the only begotten Son of God (= satu-satunya Anak Allah yang diperanakkan).
4. ‘(the) only begotten God (= satu-satunya Allah yang diperanakkan).
Catatan: untuk yang ke 4 ini ada yang mengatakan bahwa ada definite article / kata sandang tertentu (‘the only begotten God), tetapi kebanyakan mengatakan bahwa di sini tidak digunakan definite article / kata sandang tertentu (only begotten God).
Kebanyakan penafsir menganggap bahwa manuscript yang keempatlah yang benar, dengan alasan:
1. Ini didukung oleh manuscript yang paling kuno.
Makin kuno suatu manuscript, makin dekat manuscript itu dengan autograph / naskah aslinya, sehingga makin dipercaya. Makin baru suatu manuscript, makin jauh manuscript itu dari naskah aslinya sehingga makin tidak dipercaya.
Catatan: autograph adalah naskah asli, yang ditulis langsung oleh para penulis Kitab Suci, dan ini saja yang dianggap sebagai infallible dan inerrant (sama sekali tidak ada salahnya). Tetapi autograph ini sudah tidak ada lagi / musnah. Yang ada hanyalah salinan-salinan atau manuscript-manuscript, yang sudah mengandung kesalahan.
2. Ini merupakan bacaan yang lebih sukar (more difficult reading).
Memang kalau ada perbedaan manuscript, biasanya bacaan yang lebih sukar / lebih tidak masuk akal yang diterima, berdasarkan suatu anggapan bahwa penyalin manuscript itu lebih mungkin untuk mengubah dari yang tidak masuk akal menjadi yang masuk akal, dari pada mengubah dari yang masuk akal menjadi yang tidak masuk akal. Dengan kata lain, penyalin manuscript itu mungkin sekali mempermudah bacaan, tetapi tidak mungkin mempersukar bacaan.
Dalam peristiwa ini, kalau yang benar adalah yang no 1, maka tidak mungkin ada penyalin yang mengubahnya menjadi no 2 atau no 3, dan lebih-lebih tidak mungkin ada penyalin yang mengubah menjadi yang no 4, yang begitu tidak masuk akal.
Demikian juga kalau yang benar adalah no 2 atau no 3.
Sebaliknya, kalau no 4 yang benar, mungkin sekali penyalin menganggap bacaan itu tidak masuk akal, dan ia menganggapnya sebagai pasti salah, sehingga ia mengubahnya menjadi no 1 atau no 2 atau no 3.
Pada waktu Yesus disebut dengan istilah ‘only begotten God (= satu-satunya Allah yang diperanakkan), maka:
a. Secara implicit ini menunjukkan bahwa ada semacam kejamakan dalam diri Allah (karena ada Allah yang diperanakkan, dan ada yang tidak) sehingga juga bisa digunakan sebagai dasar dari Allah Tritunggal.
b. Ini menunjukkan bahwa Yesus betul-betul diperanakkan oleh Bapa. Karena itu ayat ini juga menjadi dasar dari doktrin the eternal generation of the Son, yang mengajarkan bahwa Anak diperanakkan secara kekal oleh Bapa.
c. Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah. Bapa dan Roh Kudus adalah Allah, tetapi Mereka tidak pernah diperanakkan; Yesus adalah Allah, dan Ia diperanakkan. Jadi, Ia adalah satu-satunya Allah yang diperanakkan.
e) Yoh 20:28 - Tomas menjawab Dia: Ya Tuhanku dan Allahku!.
Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa Tomas mengatakan demikian hanya sebagai seruan keheranan / karena kaget. Tetapi ini sama sekali tidak mungkin, karena:
1. Tomas mengucapkan kata-kata itu kepada Yesus.
NASB (Literal / hurufiah): “Thomas answered and said to Him, My Lord and my God! (= Tomas menjawab dan berkata kepadaNya: Tuhanku dan Allahku!).
Perhatikan bahwa dalam terjemahan NASB, yang memang menterjemahkan secara hurufiah ini, dikatakan bahwa Tomas menjawab dan berkata kepadaNya’. Kalau seseorang mengucapkan kata-kata seperti Ya Allah, karena kaget, ia sebetulnya tidak menujukan kata-kata itu kepada siapapun. Jadi, ini bukan sekedar ucapan orang, yang karena kaget, lalu berkata: Tuhanku dan Allahku. Tidak, ia betul-betul mengucapkan kalimat itu kepada Yesus. Jelas bahwa Tomas mengakui Yesus sebagai Tuhan dan sebagai Allah.
2. A. H. Strong mengatakan bahwa kebiasaan menyebut nama Allah pada saat kaget seperti itu tidak ada dalam kalangan Yahudi, karena adanya larangan untuk menggunakan nama Allah dengan sembarangan / sia-sia (Systematic Theology, hal 306).
Satu hal lain yang perlu diperhatikan berkenaan dengan ayat ini adalah bahwa Yesus bukan saja tidak menegur / memarahi / menyalahkan Tomas atas kata-katanya itu, tetapi Yesus bahkan lalu mengucapkan kata-kata dalam Yoh 20:29 - Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.
Ini jelas menunjukkan bahwa Yesus menerima, dan membenarkan, penyebutan Tuhan dan Allah oleh Tomas terhadap diriNya itu.
f) Kis 20:28 - Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah (Anak)Nya sendiri.
Ayat ini salah terjemahan karena kata Anak (yang saya letakkan dalam tanda kurung), sebetulnya tidak ada. Dengan demikian kata Nya jelas menunjuk kepada kata Allah (yang saya garis bawahi), dan sekaligus kata itu pasti menunjuk kepada Yesus (karena ada kata darah).
Karena itu jelas bahwa ayat ini menyatakan Yesus sebagai Allah.
Bandingkan dengan KJV di bawah ini.
KJV: Take heed therefore unto yourselves, and to all the flock, over the which the Holy Ghost hath made you overseers, to feed the church of God, which he hath purchased with his own blood’ (= Karena itu perhatikanlah dirimu sendiri, dan seluruh kawanan, di atas mana Roh Kudus telah menjadikan kamu penilik, untuk memberi makan gereja Allah, yang telah dibeliNya dengan darahNya sendiri).
Catatan: NIV dan NASB menterjemahkan seperti KJV. RSV = Kitab Suci Indonesia, tetapi pada catatan kakinya memberikan terjemahan seperti KJV/NIV/NASB.
g) Ro 9:5 - “Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaanNya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!”.
h) Tit 2:13 - dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan (Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita) Yesus Kristus,” (tanda kurung dari saya).
Bagian terakhir dari ayat ini (yang saya garis bawahi) memungkinkan 2 cara pembacaan:
1. (Allah yang Mahabesar) dan (Juruselamat kita Yesus Kristus).
Kalau dipilih pembacaan yang ini, maka ayat ini membicarakan 2 pribadi, yang pertama adalah Allah yang Mahabesar, dan yang kedua adalah Juruselamat kita Yesus Kristus. Dengan demikian ayat ini tidak menunjukkan Yesus sebagai Allah.
2. (Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita), Yesus Kristus.
Kalau dipilih pembacaan yang ini, maka ayat ini hanya membicarakan satu pribadi, yaitu ‘Yesus Kristus’, yang digambarkan sebagai Allah yang Mahabesar maupun sebagai Juruselamat kita.
NIV memilih pilihan kedua karena NIV menterjemahkannya sebagai berikut: while we wait for the blessed hope - the glorious appearing of our great God and Savior, Jesus Christ (= sementara kita menantikan pengharapan yang mulia - penampilan yang mulia dari Allah kita yang besar dan Juruselamat kita, Yesus Kristus).
Saya sendiri memilih pembacaan kedua, karena:
Alasan pertama: Kata appearing (= penampilan / pemunculan), yang dalam Kitab Suci Indonesia diterjemahkan penyataan, diterjemahkan dari kata bahasa Yunani EPIPHANEIA, yang selalu menunjuk pada kedatangan Yesus (bdk. 2Tes 2:8 1Tim 6:14 2Tim 1:10 2Tim 4:1,8), dan tidak pernah menunjuk kepada Bapa.
2Tes 2:8 - “pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulutNya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.”.
RSV: ‘by his appearing and his coming.’ (= oleh pemunculanNya dan kedatanganNya).
NASB: ‘by the appearance of His coming;’ (= oleh pemunculan dari kedatanganNya).
Kata appearing / appearance ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.
1Tim 6:14 - “Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diriNya,”.
KJV: ‘until the appearing of our Lord Jesus Christ:’ (= sampai pemunculan dari Tuhan kita Yesus Kristus).
Kata appearing ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.
2Tim 1:10 - “dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.”.
KJV: ‘by the appearing of our Saviour Jesus Christ,’ (= oleh pemunculan dari Juruselamat kita Yesus Kristus).
Kata appearing ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.
2Tim 4:1 - “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataanNya dan demi KerajaanNya:”.
KJV: ‘at his appearing’ (= pada pemunculanNya).
RSV: ‘by his appearing’ (= oleh pemunculanNya).
Kata appearing ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.
2Tim 4:8 - “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya.”.
KJV: ‘his appearing’ (= pemunculanNya).
Kata appearing ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.
Alasan kedua: Pembacaan kedua ini sesuai dengan hukum bahasa Yunani yang diberikan oleh Dana & Mantey, dan juga ahli-ahli bahasa Yunani yang lain.
Dana & Mantey mengatakan bahwa bila kata Yunani KAI (= dan) menghubungkan 2 kata benda dengan case / kasus yang sama, dan jika ada kata sandang yang mendahului kata benda yang pertama, dan kata sandang itu tidak diulangi sebelum kata benda yang kedua, maka kata benda yang terakhir selalu berhubungan dengan pribadi yang dinyatakan oleh kata benda yang pertama. Dengan kata lain, kata benda yang kedua merupakan pengambaran lebih jauh tentang pribadi itu (A Manual Grammar of the Greek New Testament, hal 147).
Jadi, rumus ini berlaku kalau 3 syarat ini dipenuhi:
a. Ada 2 kata benda dengan case / kasus yang sama.
b. Kedua kata benda itu dihubungkan dengan kata penghubung KAI (= dan).
c. Kata benda pertama mempunyai kata sandang tertentu, sedangkan kata benda kedua tidak.
Catatan: case / kasus merupakan suatu istilah dalam gramatika bahasa Yunani.
Gresham Machen: The noun in Greek has gender, number, and case. ... There are five cases; nominative, genitive, dative, accusative, and vocative. ... The subject of a sentence is put in the nominative case. ... The object of a transitive verb is placed in the accusative case. ... The genitive case expresses possession. ... The dative case is the case of the indirect object. ... The vocative case is the case of direct address [= Kata benda dalam bahasa Yunani mempunyai jenis kelamin (laki-laki, perempuan dan netral), bilangan / jumlah (tunggal dan jamak), dan case / kasus. ... Ada lima cases / kasus; nominatif, genitif, datif, akusatif, dan vokatif. ... Subyek dari suatu kalimat diletakkan dalam kasus nominatif. ... Obyek dari suatu kata kerja transitif ditempatkan dalam kasus akusatif. ... Kasus genitif menyatakan kepemilikan. ... Kasus datif adalah kasus dari obyek tidak langsung. ... Kasus vokatif adalah kasus dari sapaan langsung] - New Testament Greek For Beginners, hal 23,24,25.
Tit 2:13 - “Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus”.
k.b. 1 k.b. 2 pribadi yg digbrkan
kata penghubung KAI
Di sini ada dua kata benda dengan case yang sama (Genitive Case), yaitu Allah yang Mahabesar dan Juruselamat. Kedua kata benda itu dihubungkan oleh kata penghubung KAI (= dan). Kata benda yang pertama (k. b. 1), yaitu Allah yang Mahabesar mempunyai definite article / kata sandang (TOU MEGALOU THEOU / the great God), tetapi kata benda yang kedua (k. b. 2), yaitu Juruselamat tidak mempunyainya (SOTEROS). Kata benda pertama, yaitu Allah yang Mahabesar merupakan penggambaran dari kata Yesus Kristus. Maka kata benda kedua, yaitu Juruselamat merupakan penggambaran lanjutan terhadap pribadi yang sama, yaitu Yesus Kristus.
Jadi, Tit 2:13 ini menggambarkan Yesus Kristus dengan istilah Allah yang Mahabesar maupun Juruselamat.
i) Ibr 1:8 - Tetapi tentang (kepada) Anak Ia berkata: TakhtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran.”.
Kata-kata ‘tentang Anak bisa diterjemahkan ‘kepada Anak.
KJV: But unto the Son he saith (= Tetapi kepada Anak Ia berkata).
RSV/NIV/NASB menterjemahkan seperti Kitab Suci Indonesia.
Calvin (hal 44) menterjemahkan seperti KJV dan demikian juga dengan John Owen (Hebrews: The Epistle of Warning, hal 10).
Dan Bible Works 7 menunjukkan bahwa kedua terjemahan, seperti Kitab Suci Indonesia/RSV/NIV/NASB, maupun seperti KJV/NKJV, memungkinkan.
Saya lebih condong dengan terjemahan dari KJV karena kalau dilihat kata-katanya selanjutnya maka memang ayat ini menunjukkan bahwa Bapa berbicara kepada Anak, bukan tentang Anak.
Jadi, ayat ini menunjukkan bahwa Allah berbicara kepada Anak / Yesus, dan menyebutNya sebagai Allah (Yunani: HO THEOS / the God)!
j) 2Pet 1:1 - Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan (Allah dan Juruselamat kita), Yesus Kristus.” (tanda kurung dari saya).
Di sini kita kembali bertemu dengan hukum bahasa Yunani yang telah kita bahas pada pembahasan Tit 2:13 di depan.
2Pet 1:1b - “Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus”.
k.b.1 k.b.2 pribadi yg digbrkan
kata penghubung KAI
Di sini ada dua kata benda dengan case yang sama (Genitive Case), yaitu Allah dan Juruselamat. Kedua kata benda itu dihubungkan oleh kata penghubung KAI (= dan). Kata benda yang pertama (k.b.1), yaitu Allah mempunyai kata sandang (TOU THEOU / the God), tetapi kata benda yang kedua (k.b.2), yaitu Juruselamat, tidak mempunyainya (SOTEROS). Kata benda pertama, yaitu Allah merupakan penggambaran dari kata Yesus Kristus. Maka kata benda kedua, yaitu Juruselamat merupakan penggambaran lanjutan tentang pribadi yang sama, yaitu Yesus Kristus.
Jadi, 2Pet 1:1b ini menggambarkan Yesus Kristus dengan istilah Allah maupun Juruselamat.
2Pet 1:1 (NASB): ... by the righteousness of our God and Savior, Jesus Christ [= oleh kebenaran Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus].
Jadi di sini Yesus disebut dengan istilah Allah dan Juruselamat kita.
k) 1Yoh 5:20 - Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.”.
Calvin mengatakan bahwa para pengikut Arianisme berusaha untuk menerapkan kalimat terakhir itu kepada Bapa. Tetapi ada 3 alasan yang tidak memungkinkan hal itu:
1. Calvin dan A. H. Strong mengatakan bahwa sebutan Allah yang benar, dalam kalimat yang terakhir itu, tidak mungkin menunjuk kepada Bapa, karena sebelumnya Bapa sudah 2 x disebut dengan istilah Yang benar. Masakan sekarang disebut lagi dengan istilah Allah yang benar?
2. Kalimat terakhir itu diawali dengan kata-kata Dia adalah. Terjemahan ini agak kurang tepat, karena kata-kata Yunani yang digunakan adalah HOUTOS ESTIN, yang artinya adalah This is (= Ini adalah). Kata-kata ini jelas menunjuk kepada orang terakhir dari kalimat sebelumnya, yaitu Yesus Kristus.
3. Adanya sebutan hidup yang kekal pada akhir dari kalimat terakhir itu. Dalam tulisan-tulisannya, Yohanes memang sangat sering menghubungkan hidup yang kekal dengan Yesus (bdk. Yoh 3:15,16,36 4:14 6:27,40,47,54,68 10:28 1Yoh 5:11-13).
Jadi, ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah, dan kata Allah di sini lagi-lagi adalah HO THEOS / the God.
l) Wah 1:7-8 - (7) Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. (8) Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa..
Bahkan dari kalangan penafsir-penafsir Kristen, banyak yang mengatakan bahwa yang berbicara dalam Wah 1:8 adalah Bapa. Tetapi ay 7 membicarakan tentang Kristus, dan demikian juga ay 9-20 (Yohanes mendapat penglihatan tentang Yesus). Jadi, saya setuju dengan William Hendriksen yang mengatakan bahwa yang berbicara dalam ay 8nya juga pasti adalah Kristus.
William Hendriksen: That this glorious title refers to Christ should not be open to doubt. Both the immediately preceding and the immediately succeeding context have reference to Christ (see verses 7,13) [= Bahwa gelar yang mulia ini menunjuk kepada Kristus tidak boleh diragukan. Baik kontext yang persis mendahuluinya maupun kontext yang persis sesudahnya mempunyai hubungan dengan Kristus (lihat ayat-ayat 7,13)] - More Than Conquerors, hal 54.
Kalau memang Kristus yang berbicara dalam ay 8 itu, maka di sini Ia disebut dengan istilah Tuhan Allah, dan kata Allah dalam bahasa Yunaninya lagi-lagi menggunakan HO THEOS (= the God).
II) Kristus adalah sungguh-sungguh manusia.
1) Bukti bahwa Yesus adalah manusia:
a) Ia disebut orang / seorang manusia (Yoh 8:40 Kis 2:22 Ro 5:15 1Kor 15:21).
b) Ia menyebut diriNya sendiri Anak Manusia (Mat 24:44).
Sama seperti Anak Allah adalah Allah, maka Anak Manusia adalah manusia!
Ini bisa kita gunakan dalam berargumentasi melawan Saksi Yehuwa / Unitarian dengan cara sebagai berikut: kalau kamu mengatakan bahwa Anak Allah bukan Allah, maka bagaimana dengan Anak Manusia? Bukan manusia?
c) Kitab Suci mengatakan bahwa Ia telah menjadi manusia / daging (Yoh 1:14 1Tim 3:16 Ibr 2:14 1Yoh 4:2).
Yoh 1:14 - Firman itu telah menjadi manusia [KJV: flesh (= daging)], dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1Tim 3:16 - Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: Dia, yang telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia [KJV: flesh (= daging)], dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diriNya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan..
Ibr 2:14 - “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut.
1Yoh 4:2 - Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia [KJV: flesh (= daging)], berasal dari Allah.
Dalam Yoh 1:14 1Tim 3:16 dan 1Yoh 4:2 sebetulnya terjemahan hurufiahnya bukanlah manusia tetapi daging. Ini merupakan suatu synecdoche (= gaya bahasa dimana yang sebagian mewakili seluruhnya), yang bukan hanya menunjuk pada daging / tubuh manusia, tetapi pada seluruh manusia. Dengan demikian ayat-ayat tersebut tidak boleh diartikan bahwa Kristus hanya mempunyai tubuh manusia tetapi tidak mempunyai jiwa / roh manusia.
d) Kitab Suci menggambarkan Kristus sebagai seseorang yang:
1. Mempunyai tubuh (darah, daging, dan tulang) dan jiwa / roh.
a. Bahwa Kristus betul-betul mempunyai tubuh (darah, daging, tulang) ditunjukkan oleh ayat-ayat seperti Mat 26:26,28 Luk 24:39 Ibr 2:14.
Mat 26:26,28 - (26) Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-muridNya dan berkata: Ambillah, makanlah, inilah tubuhKu. ... (28) Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa..
Luk 24:39 - Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu (seharusnya roh) tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu..
Ibr 2:14 - Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;.
b. Bahwa Kristus mempunyai jiwa / roh ditunjukkan oleh:
ayat-ayat seperti:
Mat 26:38 - lalu kataNya kepada mereka: HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku..
Dalam Mat 26:38 ini kata hati seharusnya adalah jiwa (bahasa Yunani: PSUKHE).
Mat 27:50 - Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawaNya..
Luk 23:46 - Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu. Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya..
Dalam Mat 27:50 dan Luk 23:46, kata nyawa seharusnya adalah roh (bahasa Yunani: PNEUMA).
Yoh 11:33 - Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata:.
Dalam Yoh 11:33 kata hati seharusnya adalah roh (bahasa Yunani: PNEUMA).
Yoh 12:27 - Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini..
Dalam Yoh 12:27 Kitab Suci Indonesia memberikan terjemahan yang benar, yaitu jiwaKu.
Yoh 13:21 - Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku..
Dalam Yoh 13:21 terjemahan hurufiah dari kata-kata yang saya garis-bawahi adalah: was troubled in spirit (= terganggu / susah dalam roh).
1Yoh 3:16 - Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita..
Dalam 1Yoh 3:16 kata nyawa seharusnya adalah jiwa.
adanya pikiran, perasaan dan kehendak manusia.
pikiran manusia.
Mat 24:36 - “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri..
Luk 2:40,52 - (40) Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padaNya. ... (52) Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia..
perasaan manusia.
Mat 8:10 - Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikutiNya: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.. Bdk. Luk 7:9.
Mat 9:36 - Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala..
Mat 26:37,38 - (37) Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus sertaNya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (38) lalu kataNya kepada mereka: HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku..
Mark 3:5 - Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekelilingNya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: Ulurkanlah tanganmu! Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu..
Mark 6:6 - “Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar..
Yoh 11:33,35 - (33) Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata: ... (35) Maka menangislah Yesus..
Yoh 12:27 - “Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini..
kehendak manusia (Mat 26:39).
Mat 26:39 - Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki..
Adanya pikiran, perasaan dan kehendak manusia dalam diri Yesus ini jelas menunjukkan adanya jiwa / roh manusia.
2. Mengalami pertumbuhan / perkembangan.
Luk 2:40,52 - (40) Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padaNya. ... (52) Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia..
3. Mengalami segala sesuatu yang dialami oleh manusia-manusia yang lain (kecuali dalam hal melakukan dosa), seperti: lahir (Luk 2:7), lapar (Mat 4:2), haus (Yoh 4:7 Yoh 19:28), letih (Yoh 4:6), tidur (Mat 8:24), penderitaan (Ibr 2:10,18 Ibr 5:8), dan mati (Yoh 19:30).
e) Ayat-ayat seperti Ro 8:3 Fil 2:7-8 Ibr 2:14-17 jelas menunjukkan bahwa Yesus sungguh-sungguh adalah manusia.
Ro 8:3 - Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus AnakNya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,.
Fil 2:7-8 - (7) melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib..
Ibr 2:14-17 - (14) Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. (16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. (17) Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudaraNya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa..
2) Keberatan terhadap kemanusiaan Yesus dan jawabannya:
a) Ada orang yang mengatakan bahwa kalau Yesus adalah manusia yang suci, maka sebetulnya Ia bukan manusia, karena semua manusia berdosa. Untuk menjawab keberatan ini perlu diketahui bahwa dosa tidak termasuk dalam hakekat manusia. Sebelum jatuh ke dalam dosa, Adam dan Hawa sudah adalah manusia! Jadi jelaslah bahwa tidak harus berdosa baru bisa disebut sebagai manusia!
b) Ada juga yang mengatakan bahwa Yesus bukanlah manusia yang sama seperti kita karena dalam pembuahannya tidak digunakan air mani laki-laki. Untuk menjawab serangan ini, kita bisa menunjuk pada Adam dan Hawa, yang dalam pembentukannya juga tidak menggunakan air mani laki-laki. Bahkan boleh dikatakan bahwa dalam pembentukan mereka tidak ada pembuahan apapun. Tetapi mereka tetap adalah manusia sungguh-sungguh, sama seperti kita.
Seseorang pernah berkata bahwa Allah bisa dan pernah mencipta manusia dengan 4 cara:
1. Tanpa menggunakan laki-laki ataupun perempuan, yaitu pada waktu Ia menciptakan Adam.
2. Tanpa menggunakan perempuan tetapi dengan menggunakan laki-laki, yaitu pada waktu Ia menciptakan Hawa.
3. Tanpa menggunakan laki-laki tetapi dengan menggunakan perempuan, yaitu pada waktu Ia menciptakan manusia Yesus.
4. Dengan menggunakan laki-laki dan perempuan, yaitu pada waktu Ia menciptakan semua manusia selain Adam, Hawa, dan manusia Yesus.
Jadi kesimpulannya, bahwa manusia Yesus diciptakan oleh Allah hanya dengan menggunakan seorang perempuan, tidak menyebabkan Ia bukanlah manusia yang sejati.
3) Hal yang harus diwaspadai.
Sesuatu yang penting sekali untuk diwaspadai / diperhatikan adalah: Ada banyak ayat yang menunjukkan keilahian Kristus, dan ada banyak ayat yang menunjukkan kemanusiaan Kristus. Kita tidak boleh menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan keilahian Kristus untuk membuktikan bahwa Ia bukanlah manusia, dan kita juga tidak boleh menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Kristus untuk membuktikan bahwa Ia bukanlah Allah!
Para Saksi Yehuwa / orang Islam sering melakukan kesalahan ini dimana mereka menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Kristus untuk membuktikan bahwa Kristus bukanlah Allah.
Misalnya:
a) Mat 24:36 yang menunjukkan pikiran manusia yang terbatas dalam diri Yesus, dipakai sebagai bukti bahwa Yesus bukanlah Allah.
Mat 24:36 - Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.’”.
b) Yoh 14:28 yang jelas juga menekankan Yesus sebagai manusia (pikiran manusialah yang saat itu timbul) dipakai untuk membuktikan bahwa Yesus bukanlah Allah, atau bahwa Yesus lebih rendah dari pada Allah.
Yoh 14:28 - Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada BapaKu, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku..
c) Ibr 5:8 yang mengatakan bahwa Yesus ‘telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya, yang jelas juga menunjukkan Yesus sebagai manusia, dipakai untuk menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Allah, karena Allah tak perlu belajar.
Ibr 5:8 - Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya,.
d) Mat 4:1-11 yang menunjukkan bahwa Yesus dicobai, dipakai sebagai dasar untuk mengatakan bahwa Yesus bukanlah Allah, karena Allah tidak bisa dicobai (bdk. Yak 1:13).
e) Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Yesus berdoa, juga mereka pakai untuk membuktikan bahwa Ia bukanlah Allah, karena Allah tidak perlu berdoa.
Illustrasi:
Saya adalah seorang pendeta, tetapi pada saat yang sama saya juga adalah seorang olahragawan. Kadang-kadang saya memakai toga dan memimpin Perjamuan Kudus, sehingga saya terlihat sebagai pendeta. Tetapi kadang-kadang saya memakai celana pendek, kaos, dan sepatu olah raga, sehingga saya terlihat sebagai olahragawan. Tidak ada orang yang pada waktu melihat saya memakai toga, menganggap itu sebagai bukti bahwa saya bukan olahragawan, dan sebaliknya, pada waktu melihat saya memakai pakaian olah raga, menganggap itu sebagai bukti bahwa saya bukan pendeta!
Analoginya, karena Yesus adalah Allah dan manusia, maka kita tidak boleh menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan keilahian Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan manusia, atau menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan Allah!
Herschel H. Hobbs: It is just as great a heresy to deny His humanity as to deny His deity.” (= Menyangkal kemanusiaanNya adalah sama sesatnya dengan menyangkal keAllahanNya.) - The Epistles of John, hal 21.