NERAKA (1)
Oleh:Pdt.Budi Asali, M.Div.
Roma 6:23 - “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”.
Ini bukan hanya merupakan akibat / hukuman terhadap dosa Adam saja,
tetapi dosa setiap orang, karena Ro 6:23a berbunyi: “Sebab
upah dosa ialah maut”.
‘Maut’ dalam Ro 6:23 ini tidak hanya menunjuk pada
kematian biasa, tetapi menunjuk pada kematian kedua / penghukuman kekal di
neraka.
Wah 21:8 - “Tetapi orang-orang penakut, orang-orang
yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua.’”.
Hal-hal yang perlu
diketahui tentang neraka.
I) Neraka diajarkan paling banyak /
sering oleh Yesus Kristus sendiri!
William G. T. Shedd: “Jesus Christ is the Person who
is responsible for the doctrine of Eternal Perdition.” [=
Yesus Kristus adalah Pribadi yang bertanggung jawab untuk doktrin tentang
Hukuman kekal.] - ‘Shedd’s
Dogmatic Theology’, vol II, hal 680.
Alan Cole
(Tyndale) tentang Mark 9:43,45,47: “No man ever spoke stronger words about hell
than the loving Son of God;”
[= Tidak ada orang yang pernah berbicara tentang neraka dengan kata-kata yang
lebih kuat / keras dari pada Anak Allah yang penuh kasih;] - hal 153.
Pulpit
Commentary (tentang Mark 9:43-48): “The passage from which these few words are
chosen is stern and severe; yet it was uttered by the gentle Teacher who would
not break the bruised reed.”
[= Text dari mana kata-kata ini dipilih merupakan text yang keras; tetapi itu
diucapkan oleh Guru yang lembut yang tidak akan mematahkan buluh yang terkulai.] - hal 30.
Kalau kita membaca ayat-ayat tentang neraka
dalam Alkitab, maka memang mayoritas dari ayat-ayat itu diucapkan
langsung oleh Yesus sendiri!
Saya berikan beberapa contoh:
1.   Mat 8:12
- “sedangkan
anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap,
di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.’”.
2.   Mat 11:23
- “Dan engkau Kapernaum, apakah
engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke
dunia orang mati! Karena jika di Sodom  terjadi
mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota 
Catatan: kata-kata ‘dunia
orang mati’ dikontraskan dengan langit / surga, dan karena itu di sini kata itu
harus diartikan sebagai ‘neraka’. Orang yang pergi ke surga sering dinyatakan
sebagai ‘naik’ / ‘diangkat’ (seperti Elia, Yesus, dan juga Paulus dalam
2Kor 12:2,4, dsb), dan sebaliknya orang yang masuk neraka sering
dinyatakan dengan kata ‘turun / diturunkan’ seperti dalam Mat 11:23 ini.
3.   Mat 13:42
- “Semuanya
akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan
kertakan gigi.”.
4.   Mat 13:50
- “lalu
mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan
dan kertakan gigi.”.
5.   Mat 22:13
- “Lalu kata
raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke
dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi.”.
6.   Mat 25:41
- “Enyahlah
dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal
yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.”.
7.   Mat 25:46
- “Dan
mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, ...”.
8.   Mark 9:43-48
- “(43)
Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau
masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu
dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (44) [di
tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] (45) Dan
jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke
dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke
dalam neraka; (46) [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak
akan padam.] (47) Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena
lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada
dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, (48) dimana ulat-ulat bangkai
tidak mati dan api tidak padam.”.
9.   Luk 16:22-26
- “(22)
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke
pangkuan Abraham. (23) Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia
menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya
Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. (24) Lalu ia berseru, katanya: Bapa
Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya
ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala
api ini. (25) Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah
menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk.
Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. (26) Selain dari pada
itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya
mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari
situ kepada kami tidak dapat menyeberang.”.
Catatan: kata-kata ‘alam maut’ dalam ay 23 diterjemahkan dari kata
Yunani HADES, dan di sini jelas harus diartikan sebagai ‘neraka’.
10. Wah
14:11 - “Maka asap api yang menyiksa
mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak
henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya
itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.’”.
11. Wah 19:20b
- “Keduanya
dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.”.
12. Wah 20:10
- “dan
Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang,
yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai
selama-lamanya.”.
13. Wah 21:8
- “Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji,
orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian
mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua.”.
Catatan: kitab Wahyu merupakan firman dari Yesus
kepada Yohanes, jadi tetap merupakan ajaran langsung dari Yesus sendiri.
Kalau Yesus paling banyak / sering mengajar tentang neraka, maka jangan
pernah mengatakan bahwa mengajarkan / berkhotbah tentang neraka merupakan suatu
tindakan yang tidak kasih!
II) Sejarah / asal usul kata
‘neraka’.
Dalam Perjanjian Lama tidak ada kata yang
secara khusus berarti ‘neraka’. Biasanya digunakan kata Ibrani SHEOL. Kata ini
bisa berarti ‘keadaan kematian’, ‘kuburan’, atau ‘neraka’, dan kontext harus
menentukan arti mana yang dipilih. Dalam Perjanjian Baru padan-katanya adalah
HADES, yang juga bisa berarti seperti itu.
Tetapi dalam Perjanjian Baru ada kata khusus
untuk ‘neraka’, yaitu Gehenna.
Dalam Mark 9:43-48 kata ini muncul 3 x, yaitu dalam ay 43,45,47.
Hendriksen (hal 365) mengatakan bahwa kata GEHENNA diturunkan dari kata bahasa
Ibrani Ge-Hinnom
(Yos 15:8  18:16).
Yos 15:8 - “Kemudian
batas itu naik ke lembah Ben-Hinom, di sebelah selatan sepanjang lereng
gunung Yebus, itulah Yerusalem; kemudian batas itu naik ke puncak gunung yang
di seberang lembah Hinom, di sebelah barat, di ujung utara lembah orang Refaim.”.
Yos 18:16 - “Selanjutnya
batas itu turun ke ujung pegunungan yang di tentangan lebak Ben-Hinom,
di sebelah utara lembah orang Refaim; kemudian turun ke lebak Hinom, sepanjang
lereng gunung Yebus, ke selatan, kemudian turun ke En-Rogel.”.
Kata Ge-Hinnom
ini merupakan singkatan dari Ge
ben-Hinnom, yang berarti ‘the valley of the son of Hinnom’ [=
lembah dari anak Hinnom].
Ini merupakan suatu tempat di sebelah selatan
Yerusalem, dan di tempat itu Ahas (ayah dari Hizkia) dan Manasye (anak dari
Hizkia) mempersembahkan anak-anak mereka sebagai korban kepada dewa Molokh
(2Raja 16:3  21:6  2Taw 28:3 
33:6).
Raja Yosia yang saleh (cucu dari Manasye)
menyatakan tempat itu sebagai tempat yang najis (2Raja 23:10), dan Yeremia
juga memberikan kutukan terhadap tempat itu, dan menjadikannya sebagai kuburan
(Yer 7:32  19:6).
2Raja 23:10 - “Ia menajiskan juga Tofet yang ada di
lembah Ben-Hinom, supaya jangan orang mempersembahkan anak-anaknya
sebagai korban dalam api untuk dewa Molokh.”. 
Yer 7:32 - “Sebab
itu, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa orang
tidak akan mengatakan lagi ‘Tofet’ dan ‘Lembah Ben-Hinom’, melainkan
‘Lembah Pembunuhan’; orang akan menguburkan mayat di Tofet karena
kekurangan tempat,”.
Yer 19:6 - “Sebab
itu, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa tempat
ini tidak akan disebut lagi: Tofet dan Lembah Ben-Hinom, melainkan Lembah
Pembunuhan.”.
Tentang kata Gehenna, William Barclay berkata: “It
is a word with a history. It is a form of the word HINNOM. The valley  of Hinnom 
was a ravine outside Jerusalem valley 
of Hinnom , Gehenna, therefore, was the
scene of one of Israel Jerusalem kota Israel kota Israel 
III) Neraka itu merupakan suatu
tempat yang nyata dan betul-betul ada.
1)   Bahwa
neraka itu memang betul-betul merupakan suatu tempat (bukan sekedar merupakan
suatu kondisi, tetapi juga suatu lokasi) terlihat dari banyak hal, seperti:
a)   Surga juga merupakan tempat.
Yoh 14:2-5 - “(2)
Di rumah BapaKu banyak tempat
tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi
ke situ untuk
menyediakan tempat
bagimu. (3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ke tempatKu,
supaya di tempat
di mana Aku
berada, kamupun berada. (4) Dan ke
mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.’ (5) Kata Tomas kepadaNya:
‘Tuhan, kami tidak tahu ke
mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?’”.
Pulpit Commentary: “Heaven is a definite locality.
Jesus is there in his glorified body.” [= Surga adalah suatu tempat
tertentu. Yesus ada di sana 
Tentang ‘ascension’ / ‘kenaikan
Kristus ke surga’, Charles Hodge berkata sebagai berikut: “It was
a local transfer of his person from one place to another; from earth to heaven.
Heaven is therefore a place.” [= Itu merupakan perpindahan
tempat dari pribadiNya dari satu tempat ke tempat lain; dari bumi ke surga.
Karena itu, surga adalah suatu tempat.] - ‘Systematic Theology’, Vol II, hal 630.
Herman Hoeksema: “Heaven is a definite place, and
not merely a condition.” [= Surga adalah tempat yang tertentu,
dan bukan semata-mata merupakan suatu kondisi / keadaan.] - ‘Reformed Dogmatics’, hal 422.
Kalau surga adalah suatu tempat, tidak
mungkin neraka bukan merupakan suatu tempat.
b)   Banyak ayat tentang neraka yang jelas menunjukkan bahwa neraka
merupakan suatu tempat, seperti:
1.   Ul 32:22 - “Sebab api telah dinyalakan oleh murkaKu, dan
bernyala-nyala sampai ke
bagian dunia orang mati yang paling bawah; api itu memakan bumi dengan
hasilnya, dan menghanguskan dasar gunung-gunung.”.
Ayat ini
mengandung ancaman, berbicara tentang murka Allah yang bernyala-nyala dsb, dan
karena itu saya berpendapat bahwa di sini istilah ‘dunia orang mati’ (SHEOL) harus
diartikan sebagai ‘neraka’. Dan adanya kata-kata ‘sampai’ dan ‘ke
bagian dunia orang mati yang paling bawah’ menunjukkan bahwa itu merupakan suatu
tempat.
2.   Maz 9:18 - “Orang-orang
fasik akan kembali (berbelok)
ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah.”.
Catatan:
a.   Kata ‘kembali’ diterjemahkan
dari kata Ibrani SHUB, yang bisa berarti ‘turn’ [= berbelok] atau ‘return’
[= kembali]. Kalau dipilih ‘return’ [= kembali] maka secara implicit itu
menunjukkan bahwa orang-orang itu asalnya dari sana . Karena itu saya lebih memilih
terjemahan ‘turn’ [= berbelok], seperti dalam KJV dan ASV.
b.   Ayat-ayat ini merupakan ancaman bagi
orang-orang fasik, dan karena itu kata-kata ‘dunia orang mati’ (SHEOL) di sini harus
diartikan sebagai ‘neraka’.
3.   Mat 8:12 - “sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap,
di sanalah akan
terdapat ratap dan kertak gigi.’”.
4.   Mat 11:23 - “Dan
engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia
orang mati! Karena jika di Sodom  terjadi
mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota 
5.   Mat 13:42 - “Semuanya akan dicampakkan ke dalam
dapur api; di sanalah
akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”.
6.   Mat 13:50 - “lalu mencampakkan orang jahat ke dalam
dapur api; di sanalah
akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”.
7.   Mat 22:13 - “Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah
kaki dan tangannya dan campakkanlah
orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi.”.
8.   Mat 25:41 - “Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang
kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.”.
9.   Mat 25:46 - “Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang
kekal, ...”.
10. Mark 9:43-48 - “(43) Dan jika tanganmu menyesatkan
engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan
kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke
dalam api yang tak terpadamkan; (44) [di tempat itu ulatnya
tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] (45) Dan jika kakimu
menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup
dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam
neraka; (46) [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya
tidak akan padam.] (47) Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah,
karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu
dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, (48) dimana ulat-ulat bangkai
tidak mati dan api tidak padam.”.
11. Luk 16:22,23,26,28 - “(22) Kemudian matilah orang
miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. (23)
Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di
alam maut ia memandang ke
atas, dan dari
jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. ... (26)
Selain dari pada itu di
antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi,
supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. ...
(28) sebab masih ada lima 
12. 2Tes 1:9 - “Mereka ini akan menjalani hukuman
kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan
dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatanNya,”.
13. Wah 19:20b - “Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang
menyala-nyala oleh belerang.”.
14. Wah 20:10 - “dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan
ke dalam lautan api
dan belerang, yaitu tempat
binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai
selama-lamanya.”.
15. Wah 21:8 - “Tetapi orang-orang penakut, orang-orang
yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di
dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua.”.
2)   Ada  ajaran / orang yang
tidak percaya adanya neraka, seperti:
a)   Ajaran Saksi Yehuwa, yang begitu menekankan kasih Allah sehingga
mengatakan bahwa Allah yang kasih itu tidak mungkin menghukum manusia
selama-lamanya di dalam neraka. Mereka percaya bahwa Allah akan memusnahkan
manusia berdosa tetapi tidak menghukum mereka dalam neraka.
Untuk ini perlu diingat bahwa sekalipun Allah
itu kasih, Ia juga adalah suci dan adil sehingga Ia membenci dosa dan harus
menghukum orang berdosa. Ini sesuai dengan Nahum 1:3a yang berbunyi: “TUHAN
itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari
hukuman orang yang bersalah.”
(bdk. Kel 34:6-7).
b)   Pandangan yang berkata bahwa neraka adalah penderitaan yang kita
alami di dunia ini.
Dalam suatu buku Saat Teduh ada cerita
sebagai berikut:
“An
evangelist once encountered a skeptic who, when asked to receive Christ, said,
‘I’m not afraid of Hell - all the Hell we get is here on earth! The preacher’s
reply was quick and devastating, ‘I’ll give you three reasons why this cannot
be Hell! First, I am a Christian, and there are no Christians in Hell!
Secondly, there is a place just around the corner where you can slake your
thirst, but there is no water in Hell! Thirdly, I have been preaching Christ to
you, and there is no Gospel in Hell!’” [= Suatu kali seorang penginjil
bertemu dengan seorang skeptik yang, pada waktu diminta untuk menerima Kristus,
berkata: ‘Aku tidak takut pada neraka - Neraka yang kita dapatkan adalah di
sini di dunia ini!’. Jawaban pengkhotbah itu cepat dan bersifat menghancurkan:
‘Aku akan memberimu 3 alasan mengapa ini tidak mungkin adalah neraka! Pertama,
aku adalah seorang Kristen, dan tidak ada orang Kristen dalam neraka! Kedua,
ada tempat di dekat sudut itu dimana kamu bisa memuaskan kehausanmu, tetapi
tidak ada air dalam neraka! Ketiga, aku telah memberitakan Kristus kepadamu,
dan tidak ada Injil dalam neraka!’] - ‘Bread For Each Day’, September 14.
Perlu diketahui bahwa penderitaan dalam
dunia, yang bagaimanapun hebatnya, hanyalah semacam cicipan dari hukuman /
siksaan yang luar biasa hebatnya dalam neraka.
Karena itu kalau saudara mau bunuh diri untuk lari dari penderitaan
dunia ini, maka ingatlah bahwa itu akan menyebabkan saudara justru akan masuk
ke dalam neraka selama-lamanya, dimana saudara akan mengalami penderitaan yang
jauh lebih hebat dari penderitaan saudara dalam dunia ini!
Perlu saudara ingat bahwa kalau neraka itu
tidak ada, maka:
1.   Semua ayat-ayat Alkitab yang berbicara tentang neraka adalah salah
dan harus dibuang dari Alkitab! Dan ayat-ayat ini cukup banyak jumlahnya!
2.   Allah juga tidak ada.
Mengapa bisa demikian? Semua orang harus
mengakui bahwa dalam dunia ini ada banyak ketidakadilan, misalnya: orang saleh
justru miskin, orang jahat justru jaya, orang kaya dan berkedudukan menindas
orang miskin yang rendah, dsb. Juga ada banyak dosa yang tidak dihukum, mungkin
karena dosa itu tidak diketahui orang lain, atau karena pintarnya orangnya
mempermainkan hukum. Andaikata neraka tidak ada, maka semua ketidakadilan dan
dosa ini tidak dibereskan! Dengan demikian Allah itu tidak adil, dan kalau
Allah itu tidak adil, Ia bukanlah Allah. Jadi kalau saudara tidak mempercayai
adanya neraka, saudara harus menjadi orang yang atheis!
Kalau
saudara tidak percaya adanya neraka, saya justru yakin bahwa saudara akan masuk
ke neraka. Pada saat itu saudara akan percaya akan adanya neraka, tetapi sudah
terlambat!
Kesaksian: saya berdebat dari seorang Saksi Yehuwa tentang neraka. Dan saya
mengatakan bahwa Charles Taze Russell dulunya tidak percaya adanya neraka,
tetapi pada tahun 1917 ia bertobat dari kepercayaan sesat itu, dan ia lalu
percaya adanya neraka. Saksi Yehuwa itu bertanya: ‘Dari
mana kamu tahu Charles Taze Russell bertobat dalam hal itu?’. Saya jawab: ‘Kamu
itu memang goblok! Charles Taze Russell itu mati pada tahun 1916. Jadi tahun
1917 ia sudah ada di neraka, dan karena itu ia pasti percaya neraka itu ada,
karena itu sedang merasakan sakitnya neraka. Dan kamu juga akan menyusul
pendirimu, kalau kalau tidak bertobat dari kepercayaan sesat itu!’. Orang itu tidak menjawab.
Neraka itu ada, dan semua orang yang tidak
mempunyai Penebus / Juruselamat dosa akan berakhir disana selama-lamanya!
Karena itu, percayalah kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu sekarang
juga, sebelum terlambat!
