ALLAH TRITUNGGAL(6)-TUHAN.
Oleh:Pdt.Budi Asali, M.Div      
Bil 6:24-26 - “(24) TUHAN
(YHWH)
memberkati engkau dan melindungi engkau; (25) TUHAN
(YHWH)
menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia; (26) TUHAN (YHWH) menghadapkan
wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”.
Yes 6:3 - “Dan mereka berseru seorang kepada
seorang, katanya: ‘Kudus, kudus, kuduslah
TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaanNya!’”.
Tidak anehkah bahwa ayat-ayat itu menyebutkan ‘TUHAN’
dan ‘kudus’ (yang ditujukan kepada Tuhan Allah) sebanyak 3 kali? Mengapa tidak 2 kali, atau 5 kali, atau 7
kali? Jelas karena ada hubungannya dengan Allah TRItunggal!
Sekarang, mari kita melihat komentar-komentar dari
para penafsir tentang ketiga ayat di atas.
1. Tentang
Bil 6:24-26 - “(24)
TUHAN memberkati engkau dan melindungi
engkau; (25) TUHAN menyinari engkau
dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia; (26) TUHAN menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi
engkau damai sejahtera.”.
The Biblical Illustrator: “2.
Notice that the name of the Lord, or Jehovah, is three times mentioned. Here we
hear the voice of One, yet Three.” [= 2. Perhatikan
bahwa nama Tuhan atau JEHOVAH,
disebutkan tiga kali. Di sini kita mendengar suara dari Satu, tetapi Tiga.].
Matthew Henry: “That the name Jehovah is three times
repeated in it, and (as the critics observe) each with a different accent in
the original; the Jews themselves think there is some mystery in this, and we
know what it is, the New Testament having explained it, which directs us to
expect the blessing from ‘the grace of our Lord Jesus Christ, the love of the Father, and the communion of the Holy Ghost,’
each of which persons is Jehovah, and yet they are
‘not three Lords, but one Lord,’ 2 Cor 13:14.” [= Bahwa nama Yehovah diulang di dalamnya, dan (seperti para
pengkritik mengamati) setiap nama dengan logat yang berbeda dalam aslinya;
orang-orang Yahudi sendiri berpikir di sana ada
suatu misteri dalam hal ini, dan kita
tahu apa misteri itu, karena / setelah Perjanjian Baru menjelaskannya,
yang mengarahkan kita untuk mengharapkan berkat dari ‘Kasih karunia Tuhan Yesus
Kristus, kasih Bapa, dan persekutuan Roh
Kudus’, setiap Pribadi adalah Yehovah, tetapi di sana tidak ada tiga Tuhan,
tetapi satu Tuhan’, 2Kor 13:13.].
2Kor 13:13 - “Kasih karunia Tuhan Yesus
Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”.
Adam Clarke: “There
are three forms of blessing here, any or all of which the priests might use on
any occasion. The following is a verbal translation: 1. May Yahweh bless thee
and preserve thee! 2. May Yahweh cause his faces to shine upon thee, and be
gracious unto thee! 3. May Yahweh lift up His faces upon thee, and may be put prosperity unto thee!” [=
Ada 
Catatan:
untuk bagian yang saya beri garis bawah ganda, kata bahasa Ibrani yang
digunakan adalah SHALOM,
dan semua Alkitab bahasa Inggris menterjemahkan ‘peace’ [= damai].
Adam Clarke: “This
is a very comprehensive and excellent prayer, and may be paraphrased thus: 1.
May God speak good unto thee, by giving thee his excellent promises! (See the
note at Gen 2:3.) May he preserve thee in the possession of all the good thou
hast, and from all the evil with which thou art threatened! 2. May the Holy
Trinity illuminate thy heart, giving thee the true knowledge of thyself and of
thy Maker, and may he show thee His graciousness in pardoning thy sins, and
supporting thy soul! 3. May God give thee communion with the Father, Son, and
Spirit, with a constant sense of his approbation, and grant thee prosperity in
thy soul, and in all thy secular affairs!” [=
Ini merupakan suatu doa yang mencakup sangat banyak hal, dan sangat bagus, dan
bisa dinyatakan dengan kata-kata yang lain seperti ini: 1. Kiranya Allah
berbicara baik kepada engkau, dengan memberi engkau janji-janjiNya yang sangat
bagus! (Lihat catatan pada Kej 2:3). Kiranya  Ia 
Adam Clarke: “Several wise
and learned men believe that the mystery of the Holy Trinity is not obscurely
hinted at in it. God the FATHER blesses and keeps his followers. God the SON is
gracious unto sinners in remitting their offences, which he died to blot out. God
the HOLY SPIRIT takes of the things which are Christ’s, and shows them unto
genuine Christians, and diffuses the peace of God in their hearts. In a word,
Christ, the gift of the Father by the energy of the Holy Spirit, came to bless
every one of us by turning us away from our iniquities.” [= Beberapa
orang yang bijaksana dan terpelajar, percaya bahwa misteri dari Tritunggal yang
Kudus ditunjukkan dengan jelas di dalamnya. Allah Bapa memberkati dan menjaga / melindungi pengikut-pengikutNya.
Allah Anak bermurah hati / memberi kasih
karunia kepada orang-orang berdosa dengan mengampuni pelanggaran-pelanggaran
mereka, untuk mana Ia mati untuk menghapuskannya. Allah
Roh Kudus mengambil hal-hal milik Kristus, dan menunjukkannya kepada
orang-orang Kristen yang sejati, dan mencurahkan damai dari Allah dalam hati
mereka. Singkatnya, Kristus, pemberian dari Bapa
oleh kekuatan Roh Kudus, datang untuk memberkati setiap orang dari kita dengan
membalikkan kita dari kejahatan-kejahatan kita.].
Jamieson, Fausset &
Brown: “The
repetition of the name ‘Lord’ or ‘Jehovah’ three times, expressed the great
mystery of the Godhead - three persons, and yet one God. The expressions in the
separate clauses correspond to the respective offices of the Father, to ‘bless
and keep us;’ of the Son, to be ‘gracious to us;’ and of the Holy Spirit, to
‘give us peace.’” [= Pengulangan nama ‘TUHAN’ atau ‘YEHOVAH’ tiga kali, menyatakan
misteri yang agung dari Allah - tiga Pribadi, tetapi satu Allah.
Ungkapan-ungkapan dalam anak-anak kalimat yang terpisah sesuai dengan
tugas-tugas khusus dari Bapa, untuk
‘memberkati dan menjaga / melindungi kita’; dari
Anak, untuk ‘memberi kasih karunia / bermurah hati kepada kita’; dan
dari Roh Kudus, untuk memberi kita
damai’.].
Barnes’ Notes: “From
a Christian point of view, and comparing the
counterpart benediction of 2 Cor 13:14, it is impossible not to see shadowed
forth the doctrine of the Holy Trinity (compare Isa 6:3; Matt 28:19). And the
three several sets of terms correspond fittingly to the office of the
Three Persons in Their gracious work for the redemption of man.” [=
Dari sudut pandang seorang Kristen, dan dengan
membandingkan berkat yang mirip dari 2Kor 13:13, adalah tidak mungkin untuk tidak melihat bayangan lebih dulu
dari doktrin Allah Tritunggal (bandingkan dengan Yes 6:3; Mat
28:19). Dan tiga set istilah-istilah sesuai dengan tepat dengan tugas-tugas
dari Tiga Pribadi dalam pekerjaan Mereka
yang murah hati / penuh kasih karunia untuk penebusan manusia.].
The Bible Exposition Commentary: “The
threefold use of the name of the Lord suggests that our God is a Trinity of
persons: God the Father, God the Son, and God the Holy Spirit. The Father is the Lord (Ps 110:1), and so is the Son (Rom 10:9), and so
is the Spirit (2 Cor 3:17). You see the Trinity in Matt 3:16-17; 28:19-20; John
3:34-35; and 2 Cor 13:14, as well as many other places in the Bible. Eph 1:3-14
is actually a hymn to the Trinity: Father (vv. 3-6), Son (vv. 7-12), and
Spirit (vv. 13-14).” [= Penggunaan rangkap tiga dari nama Tuhan menyatakan secara tak
langsung bahwa Allah kita adalah suatu Tritunggal dari Pribadi-pribadi: Allah
Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Bapa adalah Tuhan (Maz
110:1), dan demikian juga Anak (Ro 10:9), dan demikian juga Roh (2Kor 3:17).
Kamu melihat Tritunggal dalam Mat 3:16-17; 28:19-20; Yoh 3:34-35; dan 2Kor
13:13, maupun dalam banyak tempat-tempat lain dalam Alkitab. Ef 1:3-14
sesungguhnya adalah suatu nyanyian pujian kepada / terhadap Tritunggal: Bapa
(ay 3-6), Anak (ay 7-12), dan Roh (ay 13-14).].
Maz 110:1 - “Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: ‘Duduklah
di sebelah kananKu, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.’”.
Catatan:
Bapa disebut ‘TUHAN’ (YHWH) di sini, bukan ‘Tuhan’. Ada 
Kej 18:30 - “Katanya: ‘Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi.
Sekiranya tiga puluh didapati di sana sana 
Ro 10:9 - “Sebab jika kamu mengaku
dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan,
dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan.”.
2Kor 3:17 - “Sebab Tuhan adalah Roh;
dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.”.
Catatan: Ayat ini sama sekali tak cocok.
Mungkin tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang secara explicit
menyatakan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan. Tetapi dari perbandingan ayat dengan
ayat, kita bisa menyimpulkan bahwa Alkitab memang mengajarkan bahwa Roh Kudus
adalah Tuhan.
Mari kita membandingkan Yes 6:8-10 dengan Kis 28:25-27.
Yes 6:8-10 - “(8) Lalu aku
mendengar suara Tuhan berkata: ‘Siapakah
yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?’. Maka sahutku: ‘Ini
aku, utuslah aku!’. (9) Kemudian firmanNya:
‘Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini:
Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh,
tetapi mengerti: jangan! (10) Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah
telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan
mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti
dengan hatinya lalu berbalik dan menjadi sembuh.’”.
Kis 28:25-27 - “(25) Maka
bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi
Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: ‘Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek
moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya:
(26) Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu
akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat,
namun tidak menanggap. (27) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya
berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat
dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.”.
Kalau kita membandingkan 2 bagian Kitab Suci di atas, maka jelas
terlihat bahwa apa yang dikatakan Paulus dalam Kis 28:26-27 itu ia kutip
dari Yes 6:8-10. Tetapi kalau dalam Yes 6:8-10 itu dikatakan bahwa itu
adalah ‘suara Tuhan’ kepada nabi Yesaya, maka dalam Kis 28:25 Paulus
berkata bahwa ‘firman itu
disampaikan oleh Roh Kudus’
dengan perantaraan nabi Yesaya. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan
sendiri!
Mat 3:16-17 - “(16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu
juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah
seperti burung merpati turun ke atasNya, (17) lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.’”.
Mat 28:19-20 - “(19) Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (20) dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’”.
Yoh 3:34-35 - “(34) Sebab siapa yang diutus
Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan RohNya dengan tidak terbatas. (35) Bapa mengasihi Anak
dan telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya.”.
2Kor 13:13 - “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh
Kudus menyertai kamu sekalian.”.
Ef 1:3-14 - “(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus
yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di
dalam sorga. (4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia
dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. (5) Dalam kasih Ia
telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi
anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya, (6) supaya terpujilah kasih
karuniaNya yang mulia, yang dikaruniakanNya kepada kita di dalam Dia, yang
dikasihiNya. (7) Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita
beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karuniaNya,
(8) yang dilimpahkanNya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. (9)
Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendakNya kepada kita, sesuai dengan
rencana kerelaanNya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah
ditetapkanNya di dalam Kristus (10) sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi. (11) Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam
Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan
untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala
sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya - (12) supaya kami, yang
sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi
kemuliaanNya. (13) Di dalam Dia kamu juga -
karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu - di
dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang
dijanjikanNya itu. (14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai
kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah,
untuk memuji kemuliaanNya.”.
Catatan: saya tak percaya ini suatu hymn / lagu pujian. Dan
penggunaan tex t ini sangat lemah. Ada tex t lain yang lebih kuat yang bisa digunakan.
Pulpit Commentary: “Vers. 24–26. - ‘The Lord, … the Lord, …
the Lord.’ Are we to see in this threefold use of the Divine name a shadowing
forth of the Holy Trinity? It is obvious that it cannot be proved, and that it
would not even have suggested any such idea to the priest who gave, or to the
people who received, the benediction. To them the threefold form merely added
beauty and fulness to the blessing (cf. Eccles. 4:12). But that is not the question.
The real question is whether the Old Testament was written for our sakes (1
Cor. 9:10; 10:11; 2 Tim. 3:15, 16), and whether the God of the Jews was indeed
the Father of our Lord Jesus Christ (John 5:17; 8:54). If so, it is not
possible for us to avoid seeing in this benediction a declaration of the
threefold Being of God, and it is not possible to avoid believing that he meant
us to see such a declaration, veiled indeed from the eyes of the Jew, but clear
enough to the Christian. For a somewhat similar case compare Isa. 6:3; Rev.
4:8.” [=
Ay
24-26. - ‘TUHAN, ... TUHAN, ... TUHAN.’ Apakah kita akan / harus melihat dalam
penggunaan rangkap tiga dari Nama Ilahi ini suatu bayangan lebih dulu dari
Tritunggal yang Kudus? Jelas bahwa itu tidak bisa dibuktikan, dan bahwa itu
bahkan tidak mengusulkan / menyatakan secara tak langsung gagasan seperti itu
kepada imam yang memberikan, atau kepada bangsa / orang-orang yang menerima,
berkat itu. Bagi mereka, bentuk rangkap tiga semata-mata menambahkan keindahan
dan kepenuhan pada berkat. (bdk. Pkh 4:12). Tetapi bukan itu pertanyaannya.
Pertanyaan sesungguhnya adalah apakah Perjanjian Lama ditulis bagi / demi kita
(1Kor 9:10; 10:11; 2Tim 3:15,16), dan apakah Allah dari orang-orang Yahudi
memang adalah Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus (Yoh 5:17; 8:54). Jika demikian, tidaklah mungkin bagi kita untuk
terhindar dari melihat dalam berkat ini suatu pernyataan tentang Keberadaan
rangkap tiga dari Allah, dan tidaklah mungkin untuk terhindar dari percaya
bahwa Ia memaksudkan kita untuk melihat pernyataan seperti itu, memang diselubungi dari mata orang-orang Yahudi, tetapi cukup
jelas bagi orang Kristen. Untuk suatu kasus yang agak mirip
bandingkan dengan Yes 6:3; Wah 4:8.].
Pkh 4:12 - “Dan bilamana seorang
dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah
diputuskan.”.
1Kor 9:9-10 - “(9) Sebab dalam hukum Musa
ada tertulis: ‘Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!’
Lembukah yang Allah perhatikan? (10) Atau kitakah
yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak
harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan
untuk memperoleh bagiannya.”.
1Kor 10:11 - “Semuanya ini telah
menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita
yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.”.
2Tim 3:15-16 - “(15) Ingatlah juga bahwa dari
kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat
memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada
Kristus Yesus. (16) Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”.
Ay 16 (NASB): ‘All Scripture
is inspired by God and profitable for teaching, for reproof, for
correction, for training in righteousness;’ [= Semua / seluruh Kitab Suci diilhamkan oleh Allah
dan bermanfaat untuk pengajaran, untuk teguran, untuk perbaikan, untuk
pelatihan dalam kebenaran;].
Yoh 5:17 - “Tetapi  Ia 
Yoh 8:54 - “Jawab Yesus: ‘Jikalau Aku
memuliakan diriKu sendiri, maka kemuliaanKu itu sedikitpun tidak ada artinya. BapaKulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami,”.
Dari ayat ini memang terlihat secara sangat jelas
bahwa Yesus menyamakan BapaNya (Allah Bapa) dengan Allah yang disembah
orang-orang Yahudi pada saat itu!! Kalau begitu, dengan alasan apa banyak orang
Kristen menganggap bahwa Allah yang kita sembah berbeda dengan Allah orang
Islam???
Pulpit Commentary: “III. That
the first clause of the blessing intimates the love of God the Father, through
which we are preserved. ... IV. That
the second clause intimates the love of God the Son whereby we have obtained,
and do obtain, grace. ... V. That
the third clause intimates the love of God the Holy Ghost, whereby we obtain
peace through the fellowship of the Spirit.” [= III. Bahwa
anak kalimat yang pertama dari berkat itu menyatakan secara tak langsung kasih Allah Bapa, melalui mana kita dijaga / dilindungi.
... IV. Bahwa anak kalimat yang kedua menyatakan secara tak langsung kasih dari
Allah Anak oleh / melalui mana kita telah
mendapatkan, dan memang mendapatkan, kasih karunia. ... V. Bahwa anak kalimat
yang ketiga menyatakan secara tak langsung Allah Roh
Kudus, oleh / melalui mana kita mendapatkan damai melalui
persekutuan Roh.].
BACA JUGA: YESUS KRISTUS PENEBUS DOSA
Pulpit Commentary: “2. The triple repetition of the name
Jehovah was supposed by the Jews themselves to contain some mystery. At any
rate it suggested that as there was in God an infinity of holiness that no one
term could express (Isa. 6:3), so God has for his people a fulness of blessing
beyond what any single utterance of his favour would have suggested (cf. Exod.
33:19; 34:6, 7; Isa. 63:7; Eph. 2:4–10). To us the mystery is further revealed
by the doctrine of the Trinity. For it is to be noted that in the New Testament
that doctrine is always presented in some practical aspect, often in connection
with privileges conferred by the triune ‘God of our salvation’ (e. g. John
14:16, 17; 2 Cor. 13:14; Eph. 2:18, &c.).” [= 2. Pengulangan
rangkap tiga dari Nama Yehovah dianggap oleh orang-orang Yahudi sendiri
menampung / menahan suatu misteri. Bagaimanapun itu mengusulkan / menunjukkan
secara tak langsung bahwa seperti di sana 
Kel 33:19 - “Tetapi firmanNya: ‘Aku akan melewatkan segenap kegemilanganKu dari
depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia
kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani.’”.
Kel 34:5-7 - “(5) Turunlah TUHAN dalam awan, lalu berdiri di sana 
Yes 63:7 - “Aku hendak
menyebut-nyebut perbuatan kasih setia TUHAN, perbuatan TUHAN yang masyhur,
sesuai dengan segala yang dilakukan TUHAN kepada kita, dan kebajikan yang besar
kepada kaum Israel 
Ef 2:4–10 - “(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang besar,
yang dilimpahkanNya kepada kita, (5) telah menghidupkan kita bersama-sama
dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita - oleh
kasih karunia kamu diselamatkan - (6) dan di dalam Kristus Yesus  Ia 
Yoh 14:16,17 - “(16) Aku akan minta kepada Bapa,
dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong
yang lain, supaya Ia
menyertai kamu selama-lamanya, (17) yaitu Roh
Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia,
sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak
mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia
menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”.
2Kor 13:13 - “Kasih karunia Tuhan
Yesus Kristus, dan kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus menyertai
kamu sekalian.”.
Ef 2:18 - “karena oleh Dia
kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh
jalan masuk kepada Bapa.”.
Calvin, Bible Knowledge Commentary tidak memberi komentar berhubungan
dengan Allah Tritunggal, Keil & Delitzsch tidak setuju kalau hal ini
mendukung Allah Tritunggal.
