Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perseverance Of The Saints (1) (Ketekunan Orang-Orang Kudus):Keselamatan.

Pdt. Budi Asali, M. Div.
Perseverance of the saints (1)  (ketekunan orang-orang kudus):Keselamatan
I) Keselamatan.

1) Setiap orang membutuhkan keselamatan.
Mengapa?

a) Karena setiap orang adalah orang berdosa (Ro 3:23).
Ro 3:23 - “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,”.
Semua manusia bukan cuma sekedar berdosa sedikit tetapi sangat berdosa. Misalnya perintah untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap kekuatan, segenap jiwa, mungkin sekali tidak ada yang pernah melakukan dengan sempurna. Itu berarti, ditinjau dari hukum itu saja, kita berbuat dosa setiap saat.

b) Perbuatan baik tidak bisa menyelamatkan kita. Mengapa?

1. Karena manusia di luar Kristus itu sama sekali tidak bisa berbuat baik.
Kita lahir sebagai orang yang berdosa, dan karena itu kita mempunyai kecenderungan untuk berbuat dosa. Ini bisa terlihat dari ayat-ayat di bawah ini:

Kej 6:5 - Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, ....

Kej 8:21b - Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya,”.

Illustrasi: Makhluk yang lahir sebagai monyet akan secara otomatis melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh monyet. Demikian juga makhluk yang dilahirkan sebagai orang berdosa akan secara otomatis melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh orang berdosa.

Sebetulnya, manusia berdosa itu bukan hanya cenderung kepada dosa, tetapi bahkan sama sekali tidak bisa berbuat baik, dan selalu berbuat dosa saja. Ini sebetulnya sudah terlihat dari Kej 6:5 di atas, tetapi lebih terlihat lagi dari ayat-ayat ini:

Ro 3:12 - Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak..

Ro 6:20 - Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran..

Tit 1:15 - Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.”.

Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan orang yang tidak beriman adalah dosa. Jadi, tindakan-tindakan yang kelihatannya baik sekalipun (seperti menolong orang miskin, dsb) tetap dianggap dosa. Mengapa?

a. Karena tindakan itu tidak dilakukan berdasarkan kasih kepada Allah / Yesus.
Yoh 14:15 - “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu.”.

b. Karena tindakan itu tidak dilakukan untuk memuliakan Allah.
1Kor 10:31: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”.

Suatu ketaatan / perbuatan baik, yang dilakukan oleh orang yang tidak percaya kepada Yesus, dan dilakukan bukan karena hati yang mengasihi Tuhan, dan dilakukan bukan untuk kemuliaan Allah, pada dasarnya adalah ketaatan / perbuatan baik yang dilakukan tanpa mempedulikan Allah. Sekarang pikirkan sendiri, bisakah perbuatan demikian disebut baik?

2. Kalaupun ia bisa berbuat baik, perbuatan baik itu tidak bisa menghapuskan dosa.
Bahwa dosa tidak bisa ditebus dengan perbuatan baik, dinyatakan oleh Gal 2:16a,21b yang berbunyi: (16a) Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. ... (21b) sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.”.

Illustrasi: Seseorang ditangkap polisi karena melanggar peraturan lalu lintas dan 1 minggu setelahnya harus menghadap ke pengadilan. Dalam waktu satu minggu itu ia lalu banyak berbuat baik untuk menebus dosanya. Ia menolong tetangga, memberi uang kepada pengemis, dsb. Pada waktu persidangan, ia membawa semua orang kepada siapa ia sudah melakukan kebaikan itu sebagai saksi. Pada waktu hakim bertanya: Benarkah saudara melanggar peraturan lalu lintas?, ia lalu menjawab: Benar pak hakim, tetapi saya sudah banyak berbuat baik untuk menebus dosa saya. Ini saksi-saksinya. Sekarang pikirkan sendiri, kalau hakim itu waras, apakah hakim itu akan membebaskan orang itu? Jawabnya jelas adalah tidak! Jadi terlihat bahwa dalam hukum duniapun kebaikan tidak bisa menutup / menebus / menghapus dosa! Demikian juga dengan dalam hukum Tuhan / Kitab Suci!

2) Yesus sudah memberikan jalan keselamatan kepada manusia berdosa itu, dengan jalan menjadi manusia, menderita dan mati di kayu salib, untuk menebus dosa-dosa manusia. Dengan itu Ia menjadi satu-satunya jalan keselamatan.

Yoh 14:6 - Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku..

Kis 4:12 - Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan..

1Yoh 5:11-12 - (11) Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya. (12) Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup..

Hanya orang sesat yang tidak menghargai otoritas Kitab Suci dan yang ingin memutarbalikkan Kitab Suci yang bisa menafsirkan bahwa ayat-ayat ini tidak menunjukkan Yesus sebagai satu-satunya jalan ke surga.

Perhatikan bahwa Kis 4:12 itu menyatakan bahwa keselamatan itu ada di dalam Yesus, dan 1Yoh 5:11-12 menyatakan bahwa hidup yang kekal itu ada di dalam Yesus. Bayangkan Yesus sebagai sebuah kotak yang di dalamnya berisikan keselamatan / hidup kekal. Kalau seseorang menerima kotaknya (Yesus), maka ia menerima isinya (keselamatan / hidup yang kekal), dan sebaliknya kalau ia menolak kotaknya (Yesus), otomatis ia juga menolak isinya (keselamatan / hidup yang kekal).

Perhatikan juga kata-kata di bawah kolong langit ini dalam Kis 4:12, dan kata-kata barangsiapa tidak memiliki Anak dalam 1Yoh 5:12 itu. Ini menunjukkan bahwa tidak mungkin kata-kata ini ditujukan hanya untuk orang kristen. Ayat-ayat tersebut di atas ini berlaku untuk seluruh dunia!

Juga perhatikan bahwa berbeda dengan Yoh 14:6 yang diucapkan oleh Yesus kepada murid-muridNya (orang-orang yang percaya / kristen), maka Kis 4:12 diucapkan oleh Petrus kepada orang-orang Yahudi yang anti kristen! Jadi jelas bahwa ayat ini tidak mungkin dimaksudkan hanya bagi orang kristen!

3) Kita bisa diselamatkan, karena iman saja (Sola Fide / Only Faith), bukan karena perbuatan baik atau karena iman + perbuatan baik.
Bahwa Kitab Suci memang mengajarkan bahwa perbuatan baik tidak punya andil dalam keselamatan, terlihat dari ayat-ayat di bawah ini:

Gal 2:16 - Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: tidak ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat.”.

Ro 9:30-32a - (30) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah memperoleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman. (31) Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu. (32a) Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan.”.

Fil 3:7-9 - (7) Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. (8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, (9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.”.

Karena iman itu sendiri adalah pemberian Allah (Fil 1:29), maka jelas bahwa seluruh keselamatan merupakan anugerah.
Fil 1:29 - Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,.

Dan karena itu kita percaya bukan hanya kepada SOLA FIDE [= hanya iman], tetapi juga kepada SOLA GRATIA [= hanya kasih karunia], karena kedua hal itu berhubungan sangat dekat, dan sama-sama bertentangan dengan ajaran yang mempercayai adanya andil manusia dalam memperoleh keselamatan.

Ef 2:8-9 - (8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”.

Ro 3:24,27-28 - (24) dan oleh kasih karunia Allah telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. ... (27) Jika demikian, apa dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! (28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.”.

Ro 4:2-5 - (2) Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. (3) Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. (4) Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. (5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.”.

4) Orang Arminian juga percaya keselamatan karena iman saja!!!

a) Pdt. Jusuf B. S.

Pdt. Jusuf B. S.: Kita menerima keselamatan dari Tuhan dengan cuma-cuma, bukan karena jasa, kebaikan, usaha atau pekerjaan kita. - Keselamatan tidak bisa hilang?, hal 9.

Dan ia lalu mengutip Ef 2:8 - Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,.

Pdt. Jusuf B. S.: “Memang ada beberapa orang yang tampaknya baik dan berusaha dengan kekuatannya sendiri untuk mendapatkan keselamatannya sendiri dengan hidup benar, tetapi tidak ada seorangpun dengan kebaikannya pantas dan dapat menerima keselamatan. Semua kebaikan manusia itu sia-sia.” - Keselamatan tidak bisa hilang?, hal 9.

Pdt. Jusuf B. S.: “Mungkin seorang baik, tetapi ada segi-segi lain yang bobrok. Dari luar mungkin tidak tampak, tetapi orang dekat tahu ada segi-segi lain yang jelek bahkan jahat. Apa lagi kalau dilihat di dalam pikirannya, sangat keji, najis dan sia-sia (Yer 17:9-10), seperti kain larah (= kotor) saja.” - Keselamatan tidak bisa hilang?, hal 9.

Ia lalu mengutip Yes 64:6 - Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin..

Pdt. Jusuf B. S.: “Keselamatan kita perolehan dari Allah sebagai anugerah yang diberikan oleh Allah bagi semua orang yang mau percaya kepada-Nya. Pada waktu kita percaya di dalam hati kita dan mengaku dengan mulut kita bahwa Tuhan Yesus itu Tuhan dan Juruselamat kita, maka kita beroleh selamat.” - Keselamatan tidak bisa hilang?, hal 10.

Ia lalu mengutip Ro 10:10 - “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan..

b) Suhento Liauw.
Suhento Liauw (?): Para Calvinis sukses menghancurkan nama Jakobus Arminius. Mereka menuduh bahwa Arminius mengajarkan masuk Sorga mengandalkan usaha manusia. Sedangkan Calvinis mengandalkan anugerah Tuhan. Padahal jika kita membaca tulisan Arminius, kita akan tahu bahwa tuduhan para Calvinis ternyata fitnah. Karena Arminius hanya tidak bisa terima bahwa dalam kekekalan Allah dalam sebuah dekrit telah memilih orang tertentu masuk Sorga dan membiarkan orang tertentu masuk Neraka. Arminius mengajarkan bahwa anugerah Allah tersedia bagi semua orang dan yang menerima anugerah tersebut akan masuk Sorga. - File Graphe - Liauw 24.

Catatan: yang memfitnah bukan para Calvinist, tetapi Suhento Liauw sendiri. Tidak ada Calvinist yang mengatakan bahwa orang Arminian mempercayai keselamatan karena perbuatan baik / usaha manusia. Calvinist mempercayai bahwa orang-orang Arminian mengajarkan keselamatan hanya karena iman. Tetapi ajaran Arminian mempunyai konsekwensi bahwa usaha manusia mempunyai andil dalam keselamatan mereka.

Sebagai contoh:

1. Kalau tak ada predestinasi, dan manusia selamat atau tidak tergantung orangnya mau atau tidak mau percaya Yesus, maka mengapa orang yang satu mau dan orang yang lain tidak mau? Jelas bahwa orang yang mau lebih baik dari yang tidak mau. Ini tak pernah diakui oleh orang-orang Arminian, tetapi ini konsekwensi dari ajaran mereka yang menolak predestinasi.

2. Kalau keselamatan bisa hilang, mengapa orang Kristen yang satu kehilangan keselamatannya dan orang Kristen yang lain tidak? Jelas karena orang Kristen yang satu lebih baik dalam menjaga keselamatannya, dan orang Kristen yang lain lebih ceroboh dalam menjaga keselamatannya. Jadi, lagi-lagi usaha orang Kristen itu mempunyai andil dalam keselamatannya / menjaga keselamatannya. Dan lagi-lagi ini tidak pernah diakui oleh orang-orang Arminian, tetapi ini merupakan KONSEKWENSI dari ajaran mereka yang mengatakan bahwa orang kristen yang sejati bisa kehilangan keselamatan mereka.

Suhento Liauw (?): Sebaliknya jika seseorang percaya bahwa keselamatan diperoleh melalui menerima tawaran kasih karunia Allah, maka sudah jelas bahwa yang bersangkutan masih tetap memiliki kebebasan untuk melepaskan anugerah itu. - File Graphe - Liauw 24.

Suhento Liauw (?): Biasanya baik kelompok Calvinis tulen hingga one point Calvinism (poin ke-5), akan menuduh orang yang tidak percaya once saved always saved sebagai diselamatkan melalui perbuatan atau kemampuan diri sendiri. Kadang penulis dibuat heran karena, apakah mereka salah faham atau membuat tuduhan yang disengaja agar tidak kalah malu? - File Graphe - Liauw 24.

c) Steven Liauw.
Steven Liauw: “1. Keselamatan adalah karena Kasih Karunia Allah, dan didapatkan melalui Iman ... Puji syukur pada Tuhan, mayoritas pembaca Alkitab yang masih waras, dapat melihat bahwa Allah menuntut tanggung jawab manusia untuk bertobat dan percaya pada Yesus Kristus sebagai syarat mendapatkan keselamatan yang telah Kristus sediakan karena kasih karuniaNya. Oleh sebab itulah, Efesus 2:8-9 menyatakan dua hal sebagai komponen kunci dalam keselamatan, yaitu kasih karunia dan iman. Kasih karunia adalah komponen dari pihak Allah, dan iman adalah komponen dari manusia. Agar seseorang diselamatkan, Allah harus memberikan kasih karuniaNya (yang sudah Ia lakukan), dan orang tersebut harus percaya atau dengan kata lain beriman. Ingat bahwa iman bukanlah membantu Allah dalam proses keselamatan, tetapi adalah menerima kasih karunia Allah. 2. Iman adalah syarat keselamatan, bukan perbuatan. Kepala penjara Filipi bertanya, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat? Paulus menjawab, Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus. Ini tidak berarti bahwa kita diselamatkan karena perbuatan atau pekerjaan. Seseorang harus percaya (beriman) untuk mendapatkan keselamatan. Keselamatan (termasuk di dalamnya pendamaian dari dosa, pembenaran, kelahiran kembali, dan seluruh paket keselamatan) disediakan untuk semua umat manusia oleh Kristus (1 Yohanes 2:2), tetapi hanya diterapkan kepada mereka yang percaya (Yoh. 3:16). Jadi, mengatakan bahwa engkau harus percaya (beriman) untuk dapat diselamatkan, bukanlah Keselamatan-karena-usaha. Hal ini jelas terlihat dari Roma 4:2-9. Karena iman Abraham, Allah memperhitungkannya sebagai orang benar, dan iman ini tidak sama dengan perbuatan. Harus diperjelas di sini, bahwa iman adalah syarat keselamatan bukan dasar keselamatan. Iman tidak membuat kita layak masuk surga, tetapi adalah syarat yang Allah sendiri tentukan untuk mendapatkan keselamatan yang berdasar pada kasih karuniaNya dan pekerjaan Yesus Kristus yang telah selesai di kayu salib.” - File Graphe - Liauw - P’.

d) Adam Clarke.
Adam Clarke (tentang Ef 2:8): “For by grace are ye saved, through faith. As ye are now brought into a state of salvation, your sins being all blotted out, and you made partakers of the Holy Spirit; and, having a hope full of immortality, you must not attribute this to any works or merit of yours; for when this Gospel reached you, you were all found dead in trespasses and dead in sins; therefore it was Gods free mercy to you, manifested through Christ, in whom ye were commanded to believe; and, having believed by the power of the Holy Spirit, ye received, and were sealed by, the Holy Spirit of promise; so that this salvation is in no sense of yourselves, but is the free gift of God; and not of any kind of works; so that no man can boast as having worked out his own salvation, or even contributed anything toward it. By grace are ye saved, through faith in Christ. This is a true doctrine, and continues to be essential to the salvation of man to the end of the world. [= Karena oleh kasih karunia kamu diselamatkan, melalui iman. Karena / sebagaimana kamu sekarang dibawa ke dalam keadaan keselamatan, semua dosa-dosamu dihapuskan, dan kamu dijadikan pengambil-pengambil bagian dari Roh Kudus; dan mempunyai suatu pengharapan yang penuh tentang ketidakbinasaan / kekekalan, kamu tidak boleh menganggap ini berasal dari perbuatan / pekerjaan atau jasa apapun dari kamu; karena pada waktu Injil ini mencapai kamu, kamu semua didapati mati dalam pelanggaran dan mati dalam dosa; karena itu, itu adalah belas kasihan yang cuma-cuma dari Allah bagi kamu, dinyatakan melalui Kristus, kepada siapa kamu diperintahkan untuk percaya; dan setelah percaya oleh kuasa Roh Kudus, kamu menerima, dan dimeteraikan oleh, Roh Kudus yang dijanjikan; sehingga keselamatan ini dalam arti apapun bukanlah dari dirimu sendiri, tetapi itu adalah pemberian / anugerah cuma-cuma dari Allah; dan bukan dari jenis perbuatan apapun; sehingga tak seorangpun bisa bermegah karena telah mengerjakan keselamatannya sendiri, atau bahkan memberi sumbangsih apapun kepadanya. Oleh kasih karunia kamu diselamatkan, melalui iman kepada Kristus. Ini adalah doktrin yang benar, dan terus merupakan sesuatu yang hakiki bagi keselamatan manusia sampai akhir jaman.].

BACA JUGA: 12 KHOTBAH KEBANGUNAN ROHANI (2)

e) Lenski.
Efesus 2:8-9 - “(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri..
Bagian yang saya garis-bawahi itu sebetulnya salah terjemahan. Bandingkan dengan terjemahan KJV ini.
KJV: ‘and that not of yourselves’ [= dan itu bukan dari dirimu sendiri].

Lenski (tentang Ef 2:8-9): “Faith is not something that we on our part produce and furnish toward our salvation but is produced in our hearts by God to accomplish his purpose in us. ... One often meets careless statements such as: Grace is Gods part, faith ours. ... There is no self-produced faith; faith is wrought in us. Saving faith is wrought by the saving grace of God. Salvation is received by means of faith. ... So important is this matter that Paul adds explanatory specifications: and this not from yourselves. The neuter τοῦτο does not refer to πίστις or to χάρις, both of which are feminine, but to the divine act of saving us: this that you have been saved. Paul denies categorically that this is in any manner due to the Ephesians themselves. The source and origin (ἐκ) is not in you; it is wholly and only in God. As little as a dead man can do the least toward making himself alive, so little can the spiritually dead contribute the least toward obtaining spiritual life. ... The gift (definite) = the salvation he has given to you. This is a gift pure and simple, gratuitously, freely bestowed by abounding grace and mercy. Poor sinners are not even in a condition to go to God and to beg the gift from him; God devised all the means for appropriating the gift. Everything about us is a gift. ... Not from works expounds not from yourselves. If we were in any degree saved by ourselves, this could be possible only by some work or works we ourselves had done. But among all our works done before our quickening there was not one in which God could find pleasure, not one that could aid toward our salvation; all were wide of the mark, all were so damnable that it took infinite grace to save us. As grace would be excluded if our salvation came from ourselves, so faith and the gift would be excluded if our salvation were due to works. A salvation coming from ourselves would, of course, exclude also faith just as a salvation obtained from works would exclude grace. ... Works earn something, the gift is unearned. Works and faith are exclusive of each other, even complete opposites. We may regard the aorist as ingressive: in order that no one shall (ever) get to boast. The aorist also includes the fact that every boast of any kind is excluded. In our human way we may say that, when we consider what it cost God to save us by his grace through faith, namely the sacrifice of his Son on the cross, it should be plain why he wants all human boasting excluded. But there is more, namely the fact that God alone saved us, that we contributed absolutely nothing, that God is truth and could not possibly allow anyone by boasting to deny even in part that God alone saved him.” [= Iman bukanlah sesuatu yang kita hasilkan dan sediakan dari pihak kita kepada keselamatan kita, tetapi dihasilkan dalam hati kita oleh Allah untuk mencapai tujuan / rencanaNya di dalam kita. ... Orang sering menjumpai pernyataan-pernyataan ceroboh seperti: Kasih karunia adalah bagian Allah, iman adalah bagian kita. ... Tidak ada iman yang dihasilkan sendiri; iman dikerjakan di dalam kita. Iman yang menyelamatkan dikerjakan oleh kasih karunia yang menyelamatkan dari Allah. Keselamatan diterima dengan menggunakan iman. ... Begitu penting persoalan ini sehingga Paulus menambahkan perincian yang menjelaskan: dan ini bukan dari dirimu sendiri. Kata benda TOUTO (ini) berjenis kelamin neuter sehingga tidak menunjuk pada PISTIS (iman) atau pada KHARIS (kasih karunia), karena keduanya berjenis kelamin feminin, tetapi menunjuk pada tindakan ilahi menyelamatkan kita: ini sehingga kamu diselamatkan. Paulus menyangkal secara mutlak bahwa ini dengan cara apapun disebabkan oleh orang-orang Efesus sendiri. Sumber dan asal mulanya (EK) bukanlah dalam kamu; itu sepenuhnya dan hanya dalam Allah. Apa yang orang mati bisa lakukan untuk menghidupkan dirinya sendiri, sama sedikitnya dengan orang yang mati secara rohani memberikan sumbangsih untuk mendapatkan kehidupan rohani. ... Pemberian (tertentu) = keselamatan yang telah Ia berikan kepadamu. Ini adalah suatu pemberian / anugerah yang murni dan sederhana, bersifat kasih karunia / murah hati, diberikan dengan cuma-cuma oleh kasih karunia dan belas kasihan yang berlimpah-limpah. Orang-orang berdosa yang malang bahkan tidak berada dalam kondisi untuk pergi kepada Allah dan mengemis pemberian dari Dia; Allah memberikan semua cara untuk menerima pemberian. Segala sesuatu di sekitar kita adalah suatu pemberian. ... Bukan dari pekerjaan / perbuatan menjelaskan bukan dari dirimu sendiri. Seandainya kita dalam tingkat apapun diselamatkan oleh diri kita sendiri, ini hanya dimungkinkan oleh perbuatan atau perbuatan-perbuatan yang kita sendiri telah lakukan. Tetapi di antara semua perbuatan-perbuatan kita yang dilakukan sebelum kita dihidupkan di sana tidak satupun dalam mana Allah bisa berkenan, tak satupun yang bisa membantu pada keselamatan kita; semua melenceng dari sasaran, semua begitu terkutuk sehingga membutuhkan kasih karunia yang tak terbatas untuk menyelamatkan kita. Sebagaimana kasih karunia akan dikeluarkan / dibuang seandainya keselamatan kita datang dari diri kita sendiri, demikian juga iman dan pemberian akan dikeluarkan / dibuang seandainya keselamatan kita disebabkan oleh perbuatan. Suatu keselamatan yang datang dari diri kita sendiri, tentu akan mengeluarkan / membuang iman juga seperti suatu keselamatan yang didapatkan dari perbuatan akan mengeluarkan / membuang kasih karunia. ... Perbuatan berhak mendapatkan sesuatu, pemberian tak berhak didapatkan. Perbuatan dan iman saling mengeluarkan / membuang satu sama lain, bahkan bertentangan sepenuhnya. Kita bisa menganggap kata kerja aorist itu sebagai ingresif (bersifat menyatakan permulaan dari suatu tindakan): supaya tak seorangpun akan (pernah) memegahkan diri. Bentuk aorist ini juga mencakup fakta bahwa setiap pembanggaan dari jenis apapun dikeluarkan / dibuang. Dengan cara manusia kita bisa mengatakan bahwa, pada waktu kita mempertimbangkan ongkos yang Allah keluarkan untuk menyelamatkan kita dengan kasih karuniaNya melalui iman, yaitu pengorbanan AnakNya di kayu salib, harus jelas mengapa Ia menginginkan semua kebanggaan manusia dikeluarkan / dibuang. Tetapi di sana ada lebih lagi, yaitu fakta bahwa Allah sendiri menyelamatkan kita, sehingga kita secara mutlak tak memberikan sumbangsih apapun, bahwa Allah adalah kebenaran dan tidak mungkin mengijinkan siapapun dengan bermegah menyangkal, bahkan sebagian, bahwa Allah saja menyelamatkan dia.].
Catatan: kata-kata memegahkan diri (ay 9) dalam bahasa Yunani ada dalam bentuk aorist / lampau.

Catatan: baik Lenski maupun Adam Clarke adalah penafsir-penafsir kaliber dunia yg adalah orang-orang Arminian garis keras, dan akan banyak saya gunakan dlm pembahasan doktrin ini.

-bersambung-