Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perseverance of the saints (23) (ketekunan orang-orang kudus)


Pdt. Budi Asali, M. Div. 

2) Ayat-ayat Alkitab yang menunjukkan orang-orang yang murtad / kemurtadan dalam Alkitab.

Dalam Alkitab ada 3 orang yang paling banyak dianggap sebagai orang-orang yang murtad, yaitu Salomo, Raja Saul, Yudas Iskariot. Mungkin beberapa orang menambahkan nabi dalam 1Raja 13, Bileam, Simson, Ananias dan Safira, dan banyak lagi yang lain.

Dalam bukunya yang berjudul ‘Keselamatan Tidak Bisa Hilang?’, Pdt. Jusuf B. S. berulangkali menggunakan Raja Saul dan Yudas Iskariot sebagai contoh orang yang murtad. Tetapi anehnya ia tak menyebut Salomo, padahal kasus Salomo adalah yang paling sukar dijawab dibandingkan dengan kasus Raja Saul dan Yudas Iskariot. Karena itu, saya justru akan membahas kasus Salomo ini lebih dulu.

a)     Salomo.

1Raja 11:1-43 - “(1) Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, (2) padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: ‘Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.’ Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. (3) Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. (4) Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. (5) Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, (6) dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya. (7) Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. (8) Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka. (9) Sebab itu TUHAN menunjukkan murkaNya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, (10) dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN. (11) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: ‘Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapanKu yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu. (12) Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. (13) Namun demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya akan Kukoyakkan dari padanya, satu suku akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena hambaKu Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih.’ (14) Kemudian TUHAN membangkitkan seorang lawan Salomo, yakni Hadad, orang Edom; ia dari keturunan raja Edom. (15) Sesudah Daud memukul kalah orang Edom, maka panglima Yoab pergi menguburkan orang-orang yang mati terbunuh, lalu menewaskan semua laki-laki di Edom; (16) enam bulan lamanya Yoab diam di sana dengan seluruh Israel, sampai dilenyapkannya semua laki-laki di Edom. (17) Tetapi Hadad melarikan diri bersama-sama dengan beberapa orang Edom dari pegawai-pegawai ayahnya, dan mengungsi ke Mesir; adapun Hadad itu masih sangat muda. (18) Mereka berangkat dari Midian, lalu sampai ke Paran; mereka membawa beberapa orang dari Paran, lalu mereka sampai ke Mesir kepada Firaun, raja Mesir. Ia ini memberikan rumah kepada Hadad, menentukan belanjanya dan menyerahkan sebidang tanah kepadanya. (19) Hadad demikian disayangi Firaun, sehingga diberikannya kepadanya seorang isteri, yakni adik isterinya sendiri, adik permaisuri Tahpenes. (20) Lalu adik Tahpenes itu melahirkan baginya seorang anak laki-laki, Genubat namanya, dan Tahpenes menyapih dia di istana Firaun, sehingga Genubat ada di istana Firaun di tengah-tengah anak-anak Firaun sendiri. (21) Ketika didengar Hadad di Mesir, bahwa Daud telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya dan bahwa panglima Yoab sudah mati juga, maka berkatalah Hadad kepada Firaun: ‘Biarkanlah aku pergi ke negeriku.’ (22) Lalu bertanyalah Firaun kepadanya: ‘Tetapi kekurangan apakah engkau padaku ini, maka engkau tiba-tiba berniat pergi ke negerimu?’ Jawabnya: ‘Aku tidak kekurangan apapun, namun demikian, biarkanlah juga aku pergi.’ (23) Allah membangkitkan pula seorang lawan Salomo, yakni Rezon bin Elyada, yang telah melarikan diri dari tuannya, yakni Hadadezer, raja Zoba. (24) Ia mengumpulkan orang-orang, lalu menjadi kepala gerombolan. Ketika Daud hendak membunuh mereka, maka pergilah mereka ke Damsyik; mereka diam di sana dan di situlah mereka mengangkat Rezon menjadi raja. (25) Dialah yang menjadi lawan Israel sepanjang umur Salomo; ia mendatangkan malapetaka sama seperti Hadad. Ia muak akan orang Israel dan menjadi raja atas Aram. (26) Juga Yerobeam bin Nebat, seorang Efraim dari Zereda, seorang pegawai Salomo, nama ibunya Zerua, seorang janda, memberontak terhadap raja. (27) Inilah alasannya, mengapa ia memberontak terhadap raja: Salomo mendirikan Milo, dan ia menutup tembusan tembok kota Daud, ayahnya. (28) Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf. (29) Pada waktu itu, ketika Yerobeam keluar dari Yerusalem, nabi Ahia, orang Silo itu, mendatangi dia di jalan dengan berselubungkan kain baru. Dan hanya mereka berdua ada di padang. (30) Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; (31) dan ia berkata kepada Yerobeam: ‘Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. (32) Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hambaKu Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari segala suku Israel. (33) Sebabnya ialah karena ia telah meninggalkan Aku dan sujud menyembah kepada Asytoret, dewi orang Sidon, kepada Kamos, allah orang Moab dan kepada Milkom, allah bani Amon, dan ia tidak hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dengan melakukan apa yang benar di mataKu dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturanKu, seperti Daud, ayahnya. (34) Bukan dari tangannya akan Kuambil seluruh kerajaan itu; Aku akan membiarkan dia tetap menjadi raja seumur hidupnya, oleh karena hambaKu Daud yang telah Kupilih dan yang tetap mengikuti segala perintah dan ketetapanKu. (35) Tetapi dari tangan anaknyalah Aku akan mengambil kerajaan itu dan akan memberikannya kepadamu, yakni sepuluh suku. (36) Dan kepada anaknya akan Kuberikan satu suku, supaya hambaKu Daud selalu mempunyai keturunan di hadapanKu di Yerusalem, kota yang Kupilih bagiKu supaya namaKu tinggal di sana. (37) Maka engkau ini akan Kuambil, supaya engkau memerintah atas segala yang dikehendaki hatimu dan menjadi raja atas Israel. (38) Dan jika engkau mendengarkan segala yang Kuperintahkan kepadamu dan hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan apa yang benar di mataKu dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintahKu seperti yang telah dilakukan oleh hambaKu Daud, maka Aku akan menyertai engkau dan Aku akan membangunkan bagimu suatu keluarga yang teguh seperti yang Kubangunkan bagi Daud, dan Aku akan memberikan orang Israel kepadamu. (39) Dan untuk itu Aku akan merendahkan keturunan Daud, tetapi bukan untuk selamanya.’ (40) Lalu Salomo berikhtiar membunuh Yerobeam, tetapi Yerobeam bangkit dan melarikan diri ke Mesir, kepada Sisak, raja Mesir, dan di Mesirlah ia tinggal sampai Salomo mati. (41) Selebihnya dari riwayat Salomo dan segala yang dilakukannya dan hikmatnya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab riwayat Salomo? (42) Lamanya Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel ialah empat puluh tahun. (43) Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.”.

1. Pembicaraan tentang dosa Salomo sudah dimulai pada 1Raja 10, dan memuncak dalam 1Raja 11.

a.     Ia mengumpulkan emas dan perak.
1Raja 10:14-25,27 - “(14) Adapun emas, yang dibawa kepada Salomo dalam satu tahun ialah seberat enam ratus enam puluh enam talenta, (15) belum terhitung yang didapat dari saudagar-saudagar dan dari pedagang-pedagang dan dari semua raja Arab dan bupati-bupati di negeri itu. (16) Raja Salomo membuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan, enam ratus syikal emas dipakainya untuk setiap perisai besar; (17) ia membuat juga tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan, tiga mina emas dipakainya untuk setiap perisai kecil; lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung ‘Hutan Libanon’. (18) Juga raja membuat takhta besar dari gading, yang disalutnya dengan emas tua. (19) Takhta itu enam tingkatnya; pada takhta itu ada di sebelah belakang sebuah kepala bundar, dan pada kedua sisi tempat duduk ada kelek-kelek. Di samping kelek-kelek itu berdiri dua singa, (20) sedang dua belas singa berdiri di atas keenam tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang demikian bagi sesuatu kerajaan. (21) Segala perkakas minuman raja Salomo dari emas dan segala barang di gedung ‘Hutan Libanon’ itu dari emas murni; tidak ada barang perak, sebab orang menganggap perak tidak berharga pada zaman Salomo. (22) Sebab di laut raja mempunyai kapal-kapal Tarsis bergabung dengan kapal-kapal Hiram; dan sekali tiga tahun kapal-kapal Tarsis itu datang membawa emas dan perak serta gading; juga kera dan burung merak. (23) Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat. (24) Seluruh bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah di dalam hatinya. (25) Mereka datang masing-masing membawa persembahannya, yakni barang-barang perak dan barang-barang emas, pakaian, senjata, rempah-rempah, kuda dan bagal, dan begitulah tahun demi tahun. ... (27) Raja membuat banyaknya perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit.”.

b.     Ia mengumpulkan banyak kuda dan kereta.
1Raja 10:26,28-29 - “(26) Salomo mengumpulkan juga kereta dan orang berkuda, sehingga ia mempunyai seribu empat ratus kereta dan dua belas ribu orang berkuda, yang semuanya ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem. ... (28) Kuda untuk Salomo didatangkan dari Misraim dan dari Kewe; saudagar-saudagar raja membelinya dari Kewe dengan harga pasar. (29) Sebuah kereta yang didatangkan dari Misraim berharga sampai enam ratus syikal perak, dan seekor kuda sampai seratus lima puluh syikal; dan begitu juga melalui mereka dikeluarkan semuanya itu kepada semua raja orang Het dan kepada raja-raja Aram.”.

c. Dan sekarang dalam 1Raja 11, ia mempunyai banyak istri.
1Raja 11:3 - Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik (semua ini mungkin merupakan bilangan hasil pembulatan).

Barnes’ Notes (tentang ay 3): These numbers seem excessive to many critics, and it must be admitted that history furnishes no parallel to them. In Song 6:8 the number of Solomon’s legitimate wives is said to be sixty, and that of his concubines eighty. It is, perhaps probable, that the text has in this place suffered corruption. For ‘700’ we should perhaps read ‘70.’ [= Bilangan-bilangan ini kelihatannya berlebihan bagi banyak pengkritik, dan harus diakui bahwa sejarah tidak memberikan kasus paralel terhadap bilangan-bilangan ini. Dalam Kidung 6:8 bilangan dari istri-istri sah Salomo dikatakan sebagai enam puluh, dan bilangan dari gundik-gundiknya delapan puluh. Jadi, mungkin, bahwa text di tempat ini telah mengalami kerusakan. Untuk ‘700’ kita mungkin seharusnya membaca ‘70’.].
Kidung 6:8 - “Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.”.

Ada seorang yang bercerita kepada temannya tentang Salomo yang mempunyai 700 istri dan 300 gundik. Dan ia lalu mengatakan bahwa Salomo memberikan istri-istrinya makanan-makanan yang mewah. Temannya menyela: ‘Aku tidak peduli ia memberi istri-istrinya makanan apa. Makanan apa yang Salomo sendiri makan?’.

Dari banyaknya istri ini Adam Clarke sudah mengatakan: bagaimana orang seperti itu bisa saleh? Jaman sekarang kita tidak menganggap seorang kristen sebagai saleh kalau ia mempunyai istri kedua. Lalu bagaimana dengan orang yang mempunyai 1000 istri / gundik?

Adam Clarke: “Was it possible that such a person could have any piety to God, who was absorbed by such a number of women? We scarcely allow a man to have the fear of God who has a second wife or mistress; in what state then must the man be who has one thousand of them?” [= Apakah mungkin bahwa orang seperti itu, yang dipikat / diasyikkan oleh jumlah perempuan sebanyak itu, bisa mempunyai kesalehan apapun terhadap / bagi Allah? Kita hampir tidak bisa mengakui seseorang, yang mempunyai istri kedua atau gundik, sebagai mempunyai rasa takut kepada Allah; maka dalam keadaan apa seseorang harus / pasti ada, yang mempunyai 1000 istri?] - hal 426.

Adam Clarke: “We may endeavour to excuse all this by saying, ‘It was a custom in the East to have a multitude of women ...’” [= Kita bisa berusaha untuk mencari alasan untuk semua ini dengan mengatakan: ‘Itu merupakan kebiasaan / tradisi di Timur untuk mempunyai banyak perempuan ...’] - hal 426.

Memang, menyamakan keadaan jaman sekarang, dengan keadaan jaman dulu di tempat itu, dimana poligami memang sangat membudaya, apalagi bagi seorang raja, merupakan sesuatu yang tidak benar. Pada jaman itu di sana, hampir semua orang saleh mempraktekkan poligami / pergundikan, seperti Abraham, Yakub, Daud dan sebagainya.

Clarke juga mengatakan bahwa ada orang yang mengatakan bahwa di antara para istri itu ada yang diperistri sebagai tindakan politik, sehingga hanya statusnya saja sebagai istri, tetapi Salomo tidak pernah berhubungan sex dengannya.

Pulpit Commentary: “The polygamy was but a part of his worldliness, like chariots, gold, &c.” [= Polygamy hanya merupakan satu dari keduniawiannya, seperti kereta kuda, emas, dsb.] - hal 220.

Pulpit Commentary juga mengatakan (hal 220) bahwa istri-istri dari bermacam-macam negara / bangsa itu dimaksudkan untuk membuat dirinya lebih termasyhur. Jadi di sini jelas ada kesombongan.

Bagaimanapun juga, dan apapun alasannya, ketiga hal di atas ini bertentangan dengan firman Tuhan dalam Ul 17:14-17 - “(14) ‘Apabila engkau telah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan telah mendudukinya dan diam di sana, kemudian engkau berkata: Aku mau mengangkat raja atasku, seperti segala bangsa yang di sekelilingku, (15) maka hanyalah raja yang dipilih TUHAN, Allahmu, yang harus kauangkat atasmu. Dari tengah-tengah saudara-saudaramu haruslah engkau mengangkat seorang raja atasmu; seorang asing yang bukan saudaramu tidaklah boleh kauangkat atasmu. (16) Hanya, janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi. (17) Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perakpun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak.”.

2. Yang ditekankan di sini adalah ‘istri-istri asing’.
Biarpun polygamy jelas juga adalah dosa (bdk. Ul 17:17a), tetapi yang menjadi tekanan dari dosa Salomo dalam 1Raja 11 ini bukanlah banyak istri, tetapi ‘banyak istri asing, yang berasal dari bangsa-bangsa yang menyembah berhala’.

Ay 1-2,8: “(1) Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, (2) padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: ‘Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.’ Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. ... (8) Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka.”.

Di atas sudah dikatakan bahwa pernikahan Salomo dengan para istri asingnya, hanyalah bertujuan politik. Tetapi ay 1,2b mengatakan bahwa Salomo mencintai para istri tersebut, dan apapun alasannya ia menikahi para istri asing tersebut, tindakannya itu tetap bertentangan dengan larangan Tuhan dalam ay 2a: “padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: ‘Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.’”.

Barnes’ Notes (tentang ay 2): Strictly speaking, the prohibition in the Law of intermarriage was confined to the Canaanite nations. But the principle of the prohibition applied equally to the Moabites, Ammonites, and Edomites who all bordered on the holy land; and was so applied by Ezra (Ezra 9:1) and Nehemiah (Neh 13:23). [= Berbicara secara ketat, larangan dalam hukum Taurat tentang pernikahan campuran dibatasi pada bangsa-bangsa Kanaan. Tetapi prinsip dari larangan itu diterapkan secara sama kepada orang-orang Moab, Amon, dan Edom, yang semuanya berbatasan dengan Tanah Suci; dan diterapkan seperti itu oleh Ezra (Ezra 9:1) dan Nehemia (Neh 13:23).].

Ezra 9:1 - “Sesudah semuanya itu terlaksana datanglah para pemuka mendekati aku dan berkata: ‘Orang-orang Israel awam, para imam dan orang-orang Lewi tidak memisahkan diri dari penduduk negeri dengan segala kekejiannya, yakni dari orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Yebus, orang Amon, orang Moab, orang Mesir dan orang Amori.”.
Catatan: kalau mau lebih jelas, baca terus sampai Ezra 10:44.

Neh 13:23-27 - “(23) Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab. (24) Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi. (25) Aku menyesali mereka, kukutuki mereka, dan beberapa orang di antara mereka kupukuli dan kucabut rambutnya dan kusuruh mereka bersumpah demi Allah, demikian: ‘Jangan sekali-kali kamu serahkan anak-anak perempuanmu kepada anak-anak lelaki mereka, atau mengambil anak-anak perempuan mereka sebagai isteri untuk anak-anak lelakimu atau untuk dirimu sendiri! (26) Bukankah Salomo, raja Israel, telah berbuat dosa karena hal semacam itu? Walaupun di antara begitu banyak bangsa tidak ada seorang raja seperti dia, yang dikasihi Allahnya dan diangkat oleh Allah itu menjadi raja seluruh Israel, namun diapun terbawa ke dalam dosa oleh perempuan-perempuan asing itu. (27) Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?’”.

Bandingkan dengan 2 text di bawah ini:

Kel 34:12-16 - “(12) Berawas-awaslah, janganlah kauadakan perjanjian dengan penduduk negeri yang kaudatangi itu, supaya jangan mereka menjadi jerat bagimu di tengah-tengahmu. (13) Sebaliknya, mezbah-mezbah mereka haruslah kamu rubuhkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, dan tiang-tiang berhala mereka kamu tebang. (14) Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang namaNya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu. (15) Janganlah engkau sampai mengadakan perjanjian dengan penduduk negeri itu; apabila mereka berzinah dengan mengikuti allah mereka dan mempersembahkan korban kepada allah mereka, maka mereka akan mengundang engkau dan engkau akan ikut makan korban sembelihan mereka. (16) Apabila engkau mengambil anak-anak perempuan mereka menjadi isteri anak-anakmu dan anak-anak perempuan itu akan berzinah dengan mengikuti allah mereka, maka mereka akan membujuk juga anak-anakmu laki-laki untuk berzinah dengan mengikuti allah mereka.”.

Ul 7:1-5 - “(1) ‘Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, (2) dan TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka. (3) Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki; (4) sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari padaKu, sehingga mereka beribadah kepada allah lain. Maka murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan segera. (5) Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis.”.

Ini bukan merupakan larangan kawin antar bangsa, tetapi larangan kawin antar agama / kepercayaan. Bandingkan dengan ayat-ayat Perjanjian Baru ini:
a. 1Kor 7:39 - “Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.”.
b. 2Kor 6:14-17 - “(14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? (15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? (16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: ‘Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu. (17) Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.”.

Matthew Poole: “possibly Solomon might think himself too wise to be drawn to idolatry by his wives,” [= mungkin Salomo mengira dirinya sendiri terlalu bijaksana untuk ditarik kepada penyembahan berhala oleh istri-istrinya,] - hal 679.

Bdk. 1Kor 10:12 - “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”.

Pulpit Commentary: “‘And his wives turned away his heart.’ ‘Satan hath found this bait to take so well that he never changed since he crept into Paradise’ (Bp. Hall).” [= ‘Dan isteri-isterinya itu menarik hatinya’. ‘Setan mendapati bahwa umpan ini begitu manjur sehingga ia tidak pernah menggantinya sejak ia masuk ke dalam Taman Firdaus’ (Bp. Hall).] - hal 221.
Catatan: Firdaus tak sama dengan Eden, menurut saya seharusnya Eden, bukan Firdaus.

3. Mentoleransi penyembahan berhala oleh para istri asing tersebut di negaranya (ay 8).
Bdk. Ul 13:6-16 - “(6) Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu, (7) salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi, (8) maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya, (9) tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. (10) Engkau harus melempari dia dengan batu, sehingga mati, karena ia telah berikhtiar menyesatkan engkau dari pada TUHAN, Allahmu, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. (11) Maka seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut, sehingga mereka tidak akan melakukan lagi perbuatan jahat seperti itu di tengah-tengahmu. (12) Apabila di salah satu kota yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diam di sana, kaudengar orang berkata: (13) Ada orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal, (14) maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di tengah-tengahmu, (15) maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya. (16) Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di tengah-tengah lapangan dan harus kaubakar habis kota dengan seluruh jarahan itu sebagai korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu. Semuanya itu akan tetap menjadi timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan dibangun kembali.”.

4. Pada masa tuanya Salomo tertarik kepada penyembahan berhala dari para istri asing tersebut, dan bahkan ia mendirikan kuil bagi berhala-berhala tersebut (1Raja 11:3-8).

Ay 3-8: (3) Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. (4) Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. (5) Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, (6) dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya. (7) Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. (8) Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka..


-bersambung-