Perseverance of the saints (23) (ketekunan orang-orang kudus)
Pdt. Budi Asali, M. Div.
2) Ayat-ayat Alkitab yang menunjukkan orang-orang yang murtad /
kemurtadan dalam Alkitab.
Dalam Alkitab ada 3 orang
yang paling banyak dianggap sebagai orang-orang yang murtad, yaitu Salomo, Raja
Saul, Yudas Iskariot. Mungkin beberapa orang menambahkan nabi dalam 1Raja 13,
Bileam, Simson, Ananias dan Safira, dan banyak lagi yang lain.
Dalam bukunya yang berjudul
‘Keselamatan Tidak Bisa Hilang?’, Pdt. Jusuf B. S. berulangkali menggunakan
Raja Saul dan Yudas Iskariot sebagai contoh orang yang murtad. Tetapi anehnya
ia tak menyebut Salomo, padahal kasus Salomo adalah
yang paling sukar dijawab dibandingkan dengan kasus Raja Saul dan Yudas
Iskariot. Karena itu, saya justru akan membahas kasus Salomo ini
lebih dulu.
a) Salomo.
1Raja 11:1-43 - “(1) Adapun raja Salomo
mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai
perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, (2) padahal tentang
bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: ‘Janganlah kamu
bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab
sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.’ Hati
Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. (3) Ia mempunyai tujuh ratus
isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
(4) Sebab pada waktu Salomo sudah tua,
isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia
tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
(5) Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi
orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, (6) dan
Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati
mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya. (7) Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi
Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem
dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. (8) Demikian juga
dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan
korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka. (9)
Sebab itu TUHAN menunjukkan murkaNya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel,
yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, (10) dan yang telah
memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain,
akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN. (11) Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: ‘Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau
tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapanKu yang telah Kuperintahkan
kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan
akan memberikannya kepada hambamu. (12) Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum
mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan
mengoyakkannya. (13) Namun demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya akan
Kukoyakkan dari padanya, satu suku akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena
hambaKu Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih.’ (14) Kemudian TUHAN
membangkitkan seorang lawan Salomo, yakni Hadad, orang Edom; ia dari keturunan
raja Edom. (15) Sesudah Daud memukul kalah orang Edom, maka panglima Yoab pergi
menguburkan orang-orang yang mati terbunuh, lalu menewaskan semua laki-laki di
Edom; (16) enam bulan lamanya Yoab diam di sana dengan seluruh Israel, sampai
dilenyapkannya semua laki-laki di Edom. (17) Tetapi Hadad melarikan diri
bersama-sama dengan beberapa orang Edom dari pegawai-pegawai ayahnya, dan
mengungsi ke Mesir; adapun Hadad itu masih sangat muda. (18) Mereka berangkat
dari Midian, lalu sampai ke Paran; mereka membawa beberapa orang dari Paran,
lalu mereka sampai ke Mesir kepada Firaun, raja Mesir. Ia ini memberikan rumah
kepada Hadad, menentukan belanjanya dan menyerahkan sebidang tanah kepadanya.
(19) Hadad demikian disayangi Firaun, sehingga diberikannya kepadanya seorang
isteri, yakni adik isterinya sendiri, adik permaisuri Tahpenes. (20) Lalu adik
Tahpenes itu melahirkan baginya seorang anak laki-laki, Genubat namanya, dan
Tahpenes menyapih dia di istana Firaun, sehingga Genubat ada di istana Firaun
di tengah-tengah anak-anak Firaun sendiri. (21) Ketika didengar Hadad di Mesir,
bahwa Daud telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya dan
bahwa panglima Yoab sudah mati juga, maka berkatalah Hadad kepada Firaun:
‘Biarkanlah aku pergi ke negeriku.’ (22) Lalu bertanyalah Firaun kepadanya:
‘Tetapi kekurangan apakah engkau padaku ini, maka engkau tiba-tiba berniat
pergi ke negerimu?’ Jawabnya: ‘Aku tidak kekurangan apapun, namun demikian,
biarkanlah juga aku pergi.’ (23) Allah membangkitkan pula seorang lawan Salomo,
yakni Rezon bin Elyada, yang telah melarikan diri dari tuannya, yakni
Hadadezer, raja Zoba. (24) Ia mengumpulkan orang-orang, lalu menjadi kepala
gerombolan. Ketika Daud hendak membunuh mereka, maka pergilah mereka ke
Damsyik; mereka diam di sana dan di situlah mereka mengangkat Rezon menjadi
raja. (25) Dialah yang menjadi lawan Israel sepanjang umur Salomo; ia
mendatangkan malapetaka sama seperti Hadad. Ia muak akan orang Israel dan
menjadi raja atas Aram. (26) Juga Yerobeam bin Nebat, seorang Efraim dari
Zereda, seorang pegawai Salomo, nama ibunya Zerua, seorang janda, memberontak
terhadap raja. (27) Inilah alasannya, mengapa ia memberontak terhadap raja:
Salomo mendirikan Milo, dan ia menutup tembusan tembok kota Daud, ayahnya. (28)
Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu
seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja
wajib dari keturunan Yusuf. (29) Pada waktu itu, ketika Yerobeam keluar dari
Yerusalem, nabi Ahia, orang Silo itu, mendatangi dia di jalan dengan
berselubungkan kain baru. Dan hanya mereka berdua ada di padang. (30) Ahia
memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas
koyakan; (31) dan ia berkata kepada Yerobeam: ‘Ambillah bagimu sepuluh koyakan,
sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan
kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. (32)
Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hambaKu Daud dan oleh karena
Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari segala suku Israel. (33) Sebabnya ialah karena ia telah meninggalkan Aku dan sujud
menyembah kepada Asytoret, dewi orang Sidon, kepada Kamos, allah orang Moab dan
kepada Milkom, allah bani Amon, dan ia tidak hidup menurut jalan yang
Kutunjukkan dengan melakukan apa yang benar di mataKu dan dengan tetap
mengikuti segala ketetapan dan peraturanKu, seperti Daud, ayahnya.
(34) Bukan dari tangannya akan Kuambil seluruh kerajaan itu; Aku akan
membiarkan dia tetap menjadi raja seumur hidupnya, oleh karena hambaKu Daud
yang telah Kupilih dan yang tetap mengikuti segala perintah dan ketetapanKu.
(35) Tetapi dari tangan anaknyalah Aku akan mengambil kerajaan itu dan akan
memberikannya kepadamu, yakni sepuluh suku. (36) Dan kepada anaknya akan
Kuberikan satu suku, supaya hambaKu Daud selalu mempunyai keturunan di
hadapanKu di Yerusalem, kota yang Kupilih bagiKu supaya namaKu tinggal di sana.
(37) Maka engkau ini akan Kuambil, supaya engkau memerintah atas segala yang dikehendaki
hatimu dan menjadi raja atas Israel. (38) Dan jika engkau mendengarkan segala
yang Kuperintahkan kepadamu dan hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan
melakukan apa yang benar di mataKu dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan
perintahKu seperti yang telah dilakukan oleh hambaKu Daud, maka Aku akan
menyertai engkau dan Aku akan membangunkan bagimu suatu keluarga yang teguh
seperti yang Kubangunkan bagi Daud, dan Aku akan memberikan orang Israel
kepadamu. (39) Dan untuk itu Aku akan merendahkan keturunan Daud, tetapi bukan
untuk selamanya.’ (40) Lalu Salomo berikhtiar membunuh Yerobeam, tetapi
Yerobeam bangkit dan melarikan diri ke Mesir, kepada Sisak, raja Mesir, dan di
Mesirlah ia tinggal sampai Salomo mati. (41) Selebihnya
dari riwayat Salomo dan segala yang dilakukannya dan hikmatnya, bukankah
semuanya itu tertulis dalam kitab riwayat Salomo? (42) Lamanya Salomo
memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel ialah empat puluh tahun. (43)
Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia
dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja
menggantikan dia.”.
1. Pembicaraan
tentang dosa Salomo sudah dimulai pada 1Raja 10, dan memuncak dalam 1Raja 11.
a. Ia
mengumpulkan emas dan perak.
1Raja 10:14-25,27 - “(14) Adapun emas, yang dibawa
kepada Salomo dalam satu tahun ialah seberat enam ratus enam puluh enam
talenta, (15) belum terhitung yang didapat dari saudagar-saudagar dan dari
pedagang-pedagang dan dari semua raja Arab dan bupati-bupati di negeri itu.
(16) Raja Salomo membuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan, enam ratus
syikal emas dipakainya untuk setiap perisai besar; (17) ia membuat juga tiga
ratus perisai kecil dari emas tempaan, tiga mina emas dipakainya untuk setiap
perisai kecil; lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung ‘Hutan Libanon’.
(18) Juga raja membuat takhta besar dari gading, yang disalutnya dengan emas
tua. (19) Takhta itu enam tingkatnya; pada takhta itu ada di sebelah belakang
sebuah kepala bundar, dan pada kedua sisi tempat duduk ada kelek-kelek. Di
samping kelek-kelek itu berdiri dua singa, (20) sedang dua belas singa berdiri
di atas keenam tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang
demikian bagi sesuatu kerajaan. (21) Segala perkakas minuman raja Salomo dari
emas dan segala barang di gedung ‘Hutan Libanon’ itu dari emas murni; tidak ada
barang perak, sebab orang menganggap perak tidak berharga pada zaman Salomo.
(22) Sebab di laut raja mempunyai kapal-kapal Tarsis bergabung dengan
kapal-kapal Hiram; dan sekali tiga tahun kapal-kapal Tarsis itu datang membawa
emas dan perak serta gading; juga kera dan burung merak. (23) Raja Salomo
melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat. (24) Seluruh bumi
berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah
di dalam hatinya. (25) Mereka datang masing-masing membawa persembahannya,
yakni barang-barang perak dan barang-barang emas, pakaian, senjata,
rempah-rempah, kuda dan bagal, dan begitulah tahun demi tahun. ... (27) Raja membuat
banyaknya perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras
sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit.”.
b. Ia
mengumpulkan banyak kuda dan kereta.
1Raja 10:26,28-29 - “(26) Salomo
mengumpulkan juga kereta dan orang berkuda, sehingga ia mempunyai seribu empat
ratus kereta dan dua belas ribu orang berkuda, yang semuanya ditempatkan dalam
kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem. ... (28) Kuda untuk Salomo
didatangkan dari Misraim dan dari Kewe; saudagar-saudagar raja membelinya dari
Kewe dengan harga pasar. (29) Sebuah kereta yang didatangkan dari Misraim
berharga sampai enam ratus syikal perak, dan seekor kuda sampai seratus lima
puluh syikal; dan begitu juga melalui mereka dikeluarkan semuanya itu kepada
semua raja orang Het dan kepada raja-raja Aram.”.
c. Dan
sekarang dalam 1Raja 11, ia mempunyai banyak istri.
1Raja 11:3 - Salomo mempunyai 700 istri dan 300
gundik (semua ini mungkin merupakan bilangan hasil pembulatan).
Barnes’ Notes (tentang ay
3): “These numbers seem excessive to many
critics, and it must be admitted that history furnishes no parallel to them. In
Song 6:8 the number of Solomon’s legitimate wives is said to be sixty, and that
of his concubines eighty. It is, perhaps probable, that the text has in this
place suffered corruption. For ‘700’ we should perhaps read ‘70.’” [= Bilangan-bilangan ini kelihatannya berlebihan bagi banyak
pengkritik, dan harus diakui bahwa sejarah tidak memberikan kasus paralel
terhadap bilangan-bilangan ini. Dalam Kidung 6:8 bilangan dari istri-istri sah
Salomo dikatakan sebagai enam puluh, dan bilangan dari gundik-gundiknya delapan
puluh. Jadi, mungkin, bahwa text di tempat ini telah mengalami kerusakan. Untuk
‘700’ kita mungkin seharusnya membaca ‘70’.].
Kidung 6:8 - “Permaisuri
ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.”.
Ada seorang yang bercerita kepada temannya tentang
Salomo yang mempunyai 700 istri dan 300 gundik. Dan ia lalu mengatakan bahwa
Salomo memberikan istri-istrinya makanan-makanan yang mewah. Temannya menyela: ‘Aku tidak peduli ia memberi istri-istrinya makanan
apa. Makanan apa yang Salomo sendiri makan?’.
Dari banyaknya istri ini Adam Clarke sudah mengatakan:
bagaimana orang seperti itu bisa saleh? Jaman sekarang kita tidak menganggap
seorang kristen sebagai saleh kalau ia mempunyai istri kedua. Lalu bagaimana
dengan orang yang mempunyai 1000 istri / gundik?
Adam Clarke:
“Was
it possible that such a person could have any piety to God, who was absorbed by
such a number of women? We scarcely allow a man to have the fear of God who has
a second wife or mistress; in what state then must the man be who has one
thousand of them?” [= Apakah mungkin bahwa orang seperti itu, yang
dipikat / diasyikkan oleh jumlah perempuan sebanyak itu, bisa mempunyai
kesalehan apapun terhadap / bagi Allah? Kita hampir tidak bisa mengakui
seseorang, yang mempunyai istri kedua atau gundik, sebagai mempunyai rasa takut
kepada Allah; maka dalam keadaan apa seseorang harus / pasti ada, yang
mempunyai 1000 istri?] - hal 426.
Adam Clarke:
“We
may endeavour to excuse all this by saying, ‘It was a custom in the East to
have a multitude of women ...’” [= Kita bisa berusaha untuk mencari
alasan untuk semua ini dengan mengatakan: ‘Itu merupakan kebiasaan / tradisi di
Timur untuk mempunyai banyak perempuan ...’] - hal 426.
Memang, menyamakan keadaan jaman sekarang, dengan
keadaan jaman dulu di tempat itu, dimana poligami memang sangat membudaya,
apalagi bagi seorang raja, merupakan sesuatu yang tidak benar. Pada jaman itu
di sana, hampir semua orang saleh mempraktekkan poligami / pergundikan, seperti
Abraham, Yakub, Daud dan sebagainya.
Clarke juga mengatakan bahwa ada orang yang mengatakan
bahwa di antara para istri itu ada yang diperistri sebagai tindakan politik, sehingga
hanya statusnya saja sebagai istri, tetapi Salomo tidak pernah berhubungan sex
dengannya.
Pulpit Commentary: “The
polygamy was but a part of his worldliness, like chariots, gold, &c.” [= Polygamy hanya
merupakan satu dari keduniawiannya, seperti kereta kuda, emas, dsb.] - hal 220.
Pulpit Commentary juga mengatakan (hal 220) bahwa
istri-istri dari bermacam-macam negara / bangsa itu dimaksudkan untuk membuat
dirinya lebih termasyhur. Jadi di sini jelas ada kesombongan.
Bagaimanapun juga, dan apapun alasannya, ketiga hal di
atas ini bertentangan dengan firman Tuhan dalam Ul 17:14-17 - “(14) ‘Apabila
engkau telah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan
telah mendudukinya dan diam di sana, kemudian engkau berkata: Aku mau mengangkat
raja atasku, seperti segala bangsa yang di sekelilingku, (15) maka hanyalah
raja yang dipilih TUHAN, Allahmu, yang harus kauangkat atasmu. Dari
tengah-tengah saudara-saudaramu haruslah engkau mengangkat seorang raja atasmu;
seorang asing yang bukan saudaramu tidaklah boleh kauangkat atasmu. (16) Hanya,
janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah
ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda,
sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali
melalui jalan ini lagi. (17) Juga janganlah ia
mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perakpun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak.”.
2. Yang
ditekankan di sini adalah ‘istri-istri asing’.
Biarpun polygamy jelas juga adalah dosa (bdk. Ul 17:17a),
tetapi yang menjadi tekanan dari dosa Salomo dalam 1Raja 11 ini bukanlah banyak istri, tetapi
‘banyak istri asing,
yang berasal dari bangsa-bangsa yang menyembah
berhala’.
Ay 1-2,8: “(1)
Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia
mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, (2)
padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang
Israel: ‘Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul
dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah
mereka.’ Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. ... (8)
Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu,
yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah
mereka.”.
Di atas sudah dikatakan bahwa pernikahan Salomo dengan
para istri asingnya, hanyalah bertujuan politik. Tetapi ay 1,2b mengatakan
bahwa Salomo mencintai para istri tersebut, dan apapun alasannya ia menikahi
para istri asing tersebut, tindakannya itu tetap bertentangan dengan larangan
Tuhan dalam ay 2a: “padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah
berfirman kepada orang Israel: ‘Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan
merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan
mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.’”.
Barnes’ Notes (tentang ay
2): “Strictly speaking, the prohibition in the
Law of intermarriage was confined to the Canaanite nations. But the principle
of the prohibition applied equally to the Moabites, Ammonites, and Edomites who
all bordered on the holy land; and was so applied by Ezra (Ezra 9:1) and
Nehemiah (Neh 13:23).” [= Berbicara secara ketat,
larangan dalam hukum Taurat tentang pernikahan campuran dibatasi pada
bangsa-bangsa Kanaan. Tetapi prinsip dari larangan itu diterapkan secara sama
kepada orang-orang Moab, Amon, dan Edom, yang semuanya berbatasan dengan Tanah
Suci; dan diterapkan seperti itu oleh Ezra (Ezra 9:1) dan Nehemia (Neh 13:23).].
Ezra 9:1 - “Sesudah semuanya itu terlaksana datanglah para
pemuka mendekati aku dan berkata: ‘Orang-orang Israel awam, para imam dan
orang-orang Lewi tidak memisahkan diri dari penduduk negeri dengan segala
kekejiannya, yakni dari orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Yebus, orang
Amon, orang Moab, orang Mesir dan orang Amori.”.
Catatan: kalau mau lebih jelas, baca terus sampai
Ezra 10:44.
Neh 13:23-27 - “(23) Pada masa itu juga
kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod,
perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab. (24) Sebagian dari
anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak
tahu berbicara bahasa Yahudi. (25) Aku menyesali mereka, kukutuki mereka, dan
beberapa orang di antara mereka kupukuli dan kucabut rambutnya dan kusuruh
mereka bersumpah demi Allah, demikian: ‘Jangan sekali-kali kamu serahkan
anak-anak perempuanmu kepada anak-anak lelaki mereka, atau mengambil anak-anak
perempuan mereka sebagai isteri untuk anak-anak lelakimu atau untuk dirimu
sendiri! (26) Bukankah Salomo, raja Israel,
telah berbuat dosa karena hal semacam itu? Walaupun di antara begitu banyak
bangsa tidak ada seorang raja seperti dia, yang dikasihi Allahnya dan diangkat
oleh Allah itu menjadi raja seluruh Israel, namun diapun terbawa ke dalam dosa
oleh perempuan-perempuan asing itu. (27) Apakah orang harus mendengar
bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia
terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?’”.
Bandingkan dengan 2 text di bawah ini:
Kel 34:12-16 - “(12) Berawas-awaslah, janganlah kauadakan
perjanjian dengan penduduk negeri yang kaudatangi itu, supaya jangan mereka
menjadi jerat bagimu di tengah-tengahmu. (13) Sebaliknya, mezbah-mezbah mereka
haruslah kamu rubuhkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, dan tiang-tiang
berhala mereka kamu tebang. (14) Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada
allah lain, karena TUHAN, yang namaNya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.
(15) Janganlah engkau sampai mengadakan perjanjian dengan penduduk negeri itu;
apabila mereka berzinah dengan mengikuti allah mereka dan mempersembahkan
korban kepada allah mereka, maka mereka akan mengundang engkau dan engkau akan
ikut makan korban sembelihan mereka. (16) Apabila engkau mengambil anak-anak
perempuan mereka menjadi isteri anak-anakmu dan anak-anak perempuan itu akan
berzinah dengan mengikuti allah mereka, maka mereka akan membujuk juga
anak-anakmu laki-laki untuk berzinah dengan mengikuti allah mereka.”.
Ul 7:1-5 - “(1) ‘Apabila TUHAN, Allahmu, telah
membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia
telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi,
orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh
bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, (2) dan TUHAN, Allahmu,
telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka
haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau mengadakan
perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka. (3) Janganlah
juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan
kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil
bagi anakmu laki-laki; (4) sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki
menyimpang dari padaKu, sehingga mereka beribadah kepada allah lain. Maka murka
TUHAN akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan segera.
(5) Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka
haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang
berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis.”.
Ini bukan merupakan larangan kawin antar bangsa,
tetapi larangan kawin antar agama / kepercayaan. Bandingkan dengan ayat-ayat
Perjanjian Baru ini:
a. 1Kor
7:39 - “Isteri
terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk
kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang
yang percaya.”.
b. 2Kor 6:14-17
- “(14)
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang
yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan
kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? (15)
Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama
orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? (16) Apakah hubungan bait
Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut
firman Allah ini: ‘Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah
mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu. (17)
Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari
mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan
menerima kamu.”.
Matthew Poole:
“possibly
Solomon might think himself too wise to be drawn to idolatry by his wives,” [= mungkin Salomo
mengira dirinya sendiri terlalu bijaksana untuk ditarik kepada penyembahan
berhala oleh istri-istrinya,] - hal
679.
Bdk. 1Kor 10:12 - “Sebab itu siapa yang menyangka,
bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”.
Pulpit Commentary: “‘And
his wives turned away his heart.’ ‘Satan hath found this bait to take so well
that he never changed since he crept into Paradise’ (Bp. Hall).” [= ‘Dan
isteri-isterinya itu menarik hatinya’. ‘Setan mendapati bahwa umpan ini begitu
manjur sehingga ia tidak pernah menggantinya sejak ia masuk ke dalam Taman
Firdaus’ (Bp. Hall).] - hal 221.
Catatan:
Firdaus tak sama dengan Eden, menurut saya seharusnya Eden, bukan Firdaus.
3. Mentoleransi
penyembahan berhala oleh para istri asing tersebut di negaranya (ay 8).
Bdk. Ul 13:6-16 - “(6) Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau
anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau
isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam,
katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun
oleh nenek moyangmu, (7) salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang
dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi, (8)
maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan
janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah
mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya, (9) tetapi bunuhlah dia!
Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian
seluruh rakyat. (10) Engkau harus melempari dia dengan batu, sehingga mati,
karena ia telah berikhtiar menyesatkan engkau dari pada TUHAN, Allahmu, yang
telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. (11) Maka
seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut, sehingga mereka tidak
akan melakukan lagi perbuatan jahat seperti itu di tengah-tengahmu. (12)
Apabila di salah satu kota yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diam
di sana, kaudengar orang berkata: (13) Ada orang-orang dursila tampil dari
tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata:
Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal, (14) maka haruslah
engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar
dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di tengah-tengahmu, (15) maka
bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang
kota itu serta segala isinya dan hewannya. (16) Seluruh jarahan harus
kaukumpulkan di tengah-tengah lapangan dan harus kaubakar habis kota dengan
seluruh jarahan itu sebagai korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu.
Semuanya itu akan tetap menjadi timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan
dibangun kembali.”.
4. Pada
masa tuanya Salomo tertarik kepada penyembahan berhala dari para istri asing
tersebut, dan bahkan ia mendirikan kuil bagi berhala-berhala tersebut (1Raja
11:3-8).
Ay 3-8: “(3) Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari
kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari
pada TUHAN. (4) Sebab pada
waktu Salomo sudah tua,
isteri-isterinya itu mencondongkan
hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN,
Allahnya, seperti Daud, ayahnya. (5) Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi
orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, (6) dan Salomo melakukan apa yang jahat
di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
(7) Pada waktu itu Salomo
mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di
gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani
Amon. (8) Demikian juga dilakukannya bagi
semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan
korban sembelihan kepada allah-allah mereka.”.
-bersambung-