PROVIDENCE OF GOD (14):Kanibalisme yang berasal dari Tuhan
Pdt. Budi Asali, M. Div.
23)Kanibalisme yang berasal dari Tuhan!
Ulangan 28:53-57
- “(53) Dan engkau akan memakan buah
kandunganmu, yakni daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan yang
diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, -
dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu. (54) Dan orang
laki-laki yang paling lemah dan paling manja di antaramu akan kesal terhadap
saudaranya atau terhadap isterinya sendiri atau terhadap anak-anaknya yang
masih tinggal padanya, (55) sehingga kepada salah
seorang dari mereka itu ia tidak mau memberikan sedikitpun dari daging
anak-anaknya yang dimakannya, karena tidak ada lagi sesuatu yang
ditinggalkan baginya, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu
kepadamu di segala tempatmu. (56) Perempuan yang lemah dan manja di antaramu,
yang tidak pernah mencoba menjejakkan telapak kakinya ke tanah karena sifatnya
yang manja dan lemah itu, akan kesal terhadap suaminya sendiri atau terhadap
anaknya laki-laki atau anaknya perempuan, (57) karena uri
yang keluar dari kandungannya ataupun karena anak-anak yang dilahirkannya;
sebab karena kekurangan segala-galanya ia akan
memakannya dengan sembunyi-sembunyi, dalam keadaan susah dan sulit
yang ditimbulkan musuhmu kepadamu di dalam tempatmu.”.
Kata
‘memakannya’ dalam ay 57 diterjemahkan ‘eat them’ [= memakan mereka]
dalam KJV/RSV/NIV/NASB/ASV/NKJV, dimana kata ‘them’ [= mereka] jelas menunjuk kepada anak-anaknya sendiri. Bdk.
Im 26:29.
Text
ini merupakan salah satu ancaman kutukan / hukuman yang akan Allah berikan
kepada Israel, kalau mereka tidak taat kepadaNya, menyembah berhala dan
sebagainya (Ul 28:15 bdk ay 1-14 yang
menunjukkan berkat yang akan Tuhan berikan kalau mereka taat).
Ul 28:15
- “‘Tetapi jika engkau tidak
mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala
perintah dan ketetapanNya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai
engkau:”.
Bdk.
Im 26:14-dst.
Im
26:29 - “dan kamu akan memakan
daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan.”.
Calvin
(tentang Im 26:29):
“‘And ye shall eat the flesh of your sons.’ This
scourge is still more severe and terrible (than the others;) yet we know that
the Israelites were smitten with it more than once. This savage act would be
incredible; but we gather from it how terrible it is to fall into the hands of
God, when men, by adding crime to crime, cease not to provoke His wrath.” [= ‘Dan kamu akan memakan daging
anak-anakmu’. Cambuk ini tetap lebih hebat dan mengerikan (dari pada yang lain)
tetapi kita tahu bahwa bangsa Israel dipukul dengan
ini lebih dari satu kali. Tindakan buas / biadab ini luar biasa / sukar
dipercaya; tetapi kita mendapatkan darinya betapa mengerikan untuk jatuh ke
dalam tangan Allah, pada waktu manusia, dengan menambahkan kejahatan pada
kejahatan, tidak berhenti untuk memprovokasi murkaNya.].
Catatan: Calvin lalu mengutip Rat 2:20 dan Rat
4:10. Ini akan saya bahas nanti.
Calvin (tentang Ul 28:53-57): “‘And thou shalt eat the fruit
of thine own body.’ This is one of those portents which was
mentioned a little while ago; for it is an act of ferocity detestable and more
than tragical, that fathers and mothers should eat their own offspring, so
great love of which is naturally implanted in every heart, that parents often
forget themselves in their anxiety for their children; and many have not
hesitated to die to insure their safety. Nay, when the brute animals so
carefully cherish their young, what can be more disgusting or abominable than
that men should cease to care for their own blood? But this is the most
monstrous of all atrocities, when fathers and mothers devour the offspring
which they have procreated, and yet this threat by no means failed of its
fulfillment, as we have elsewhere seen. We ought then to
be the more alarmed when we see that God thus terribly punished the sins of
those whom He had deigned to choose for His own. ... The monstrous
brutality of the act is heightened, when He says that men, in other respects
tender and accustomed to delicacies, should be so savage through hunger that
they shall refuse to give a share of this horrible food to their wives and
surviving children; as also Jeremiah expressly says, the pitiful women shall be
so maddened by hunger as to cook their own children. (Lamentations 4:10.) What
follows as to the after-birth is still more horrible, for thus they call the
membrane by which the foetus is covered in the womb, with all its excrements.
That they should dress for food a filthy skin, the very look of which is
disgusting, plainly demonstrates the awfulness of God’s vengeance.” [= ‘Dan kamu akan memakan buah dari tubuhmu sendiri’. Ini adalah satu
satu dari peristiwa-peristiwa yang sangat jarang itu yang disebutkan sedikit
waktu yang lalu; karena itu
merupakan suatu tindakan kebuasan yang menjijikkan dan lebih dari tragis, bahwa
bapa-bapa dan ibu-ibu memakan anak-anak mereka sendiri, terhadap siapa kasih yang begitu besar
secara alamiah ditanamkan pada setiap hati, sehingga orang tua sering melupakan
diri mereka sendiri dalam kekuatiran mereka untuk anak-anak mereka; dan banyak
yang tidak ragu-ragu untuk mati untuk memastikan keamanan anak-anak mereka. Tidak,
pada waktu binatang-binatang yang tak berakal menunjukkan kelembutan dengan
hati-hati anak-anak mereka, apa yang bisa lebih memuakkan atau menjijikkan dari
pada bahwa manusia berhenti untuk memperhatikan darah mereka sendiri? Tetapi ini adalah yang paling
kejam dari semua kejahatan, pada waktu bapa-bapa dan ibu-ibu memakan dengan
rakus anak-anak yang telah mereka hasilkan / turunkan, tetapi ancaman ini pasti tidak gagal
dari penggenapannya, seperti telah kita lihat di tempat lain. Maka kita harus lebih takut pada
waktu kita melihat bahwa Allah menghukum secara mengerikan seperti itu
dosa-dosa dari mereka yang telah Ia anggap cocok untuk pilih sebagai milikNya.
... Kebrutalan
yang kejam dari tindakan ini diperkuat, pada waktu Ia berkata bahwa orang-orang,
yang dalam hal-hal lain bersifat lembut dan terbiasa pada hal-hal yang enak,
menjadi begitu buas melalui rasa lapar sehingga mereka menolak untuk memberikan
satu bagian dari makanan yang mengerikan ini kepada istri-istri mereka dan
anak-anak yang selamat / tidak mati (ay 55); seperti juga Yeremia mengatakan secara
explicit, perempuan-perempuan yang penuh belas kasihan akan begitu digilakan
oleh rasa lapar sehingga memasak anak-anak mereka sendiri. (Rat 4:10). Apa
yang berikutnya berkenaan dengan uri / placenta (ay 57) tetap lebih
mengerikan lagi, karena demikianlah mereka menyebut lapisan tipis dengan mana
janin dibungkus dalam kandungan, dengan semua kotoran yang dikeluarkan dari
tubuh. Bahwa mereka memasak untuk makanan suatu kulit yang kotor, yang penampilannya
menjijikkan, secara jelas menunjukkan mengerikannya pembalasan Allah.].
Karena
itu merupakan hukuman Tuhan, jelas Tuhan yang mengerjakan hal itu! Ancaman
hukuman terjadinya kanibalisme ini betul-betul dilakukan oleh Tuhan, dan
seperti Calvin katakan, itu terjadi lebih dari satu kali!
a) Yes 9:18-20 - “(18)
Oleh karena murka TUHAN semesta alam, terbakarlah tanah itu, dan bangsa itu
menjadi makanan api; seorangpun tidak mengasihani
saudaranya. (19) Mereka mencakup ke sebelah kanan, tetapi masih lapar,
mereka memakan ke sebelah kiri, tetapi tidak kenyang, setiap orang memakan daging temannya: (20) Manasye
memakan Efraim, dan Efraim memakan Manasye, dan bersama-sama mereka melawan
Yehuda. Sekalipun semuanya ini terjadi, murkaNya belum surut, dan tanganNya
masih teracung.”.
Catatan:
1. Kitab Suci
Indonesia: ‘seorangpun
tidak mengasihani saudaranya’.
KJV: ‘no
man shall spare his brother.’ [= tak seorang pun akan menyayangkan / menahan dari melukai / membunuh
saudaranya].
RSV/NIV/NASB sama dengan KJV.
2. Kitab Suci
Indonesia: ‘setiap
orang memakan daging temannya’.
KJV: ‘they
shall eat every man the flesh of his own arm:’ [= mereka akan memakan setiap orang daging
dari lengannya sendiri:].
RSV: ‘each
devours his neighbor’s flesh,’ [= masing-masing memakan daging sesamanya,].
NIV: ‘Each will feed on the flesh of his own offspring:’ [= Masing-masing akan memakan daging dari
anak-anaknya sendiri:].
NASB: ‘Each of them eats the flesh of his own arm.’ [= Masing-masing dari mereka memakan daging
dari lengannya sendiri.].
Calvin (tentang Yes 9:19): “‘No man shall spare his
brother.’ In this last clause and in the following
verse, the Prophet describes the methods and means, as they are called, by
which the Lord will execute his vengeance, when his wrath has been thus
kindled. When no enemies shall be seen whom we have cause to dread, he will arm
ourselves for our destruction. As if he had said, ‘The Lord will find no
difficulty in executing the vengeance which he threatens; for though there be
none to give us any annoyance from without, he will ruin us by intestine broils
and civil wars.’ ... when the Lord hath blinded us, what remains but that we
mutually destroy each other?” [= ‘Tak seorangpun akan
menyayangkan / menahan dari melukai / membunuh saudaranya’. Dalam anak kalimat
yang terakhir dan dalam ayat berikutnya, sang Nabi menggambarkan metode dan cara,
sebagaimana mereka disebutkan, dengan mana Tuhan akan melaksanakan
pembalasanNya, pada waktu murkaNya telah dinyalakan seperti itu. Pada waktu tak ada
musuh-musuh yang terlihat dari siapa kita mempunyai penyebab untuk takut, Ia akan
mempersenjatai kita sendiri untuk kehancuran kita. Seakan-akan ia
berkata, ‘Tuhan tidak akan menemukan kesukaran dalam melaksanakan pembalasan
yang Ia ancamkan; karena sekalipun di sana tidak ada siapapun yang memberi kita
gangguan dari luar, Ia akan menghancurkan kita
dengan pertengkaran di dalam dan perang saudara’. ... pada waktu Tuhan telah membutakan kita, apa yang tersisa
kecuali bahwa kita saling menghancurkan satu sama lain?].
Calvin (tentang Yes 9:20): “‘Every one shall snatch on the
right hand.’ ... This mode of expression denotes either
insatiable covetousness or insatiable cruelty; for the eagerness to snatch excites to savage cruelty.
That they will be insatiable he expresses more emphatically, by saying that, in
consequence of being impelled by blind fierceness and inconceivable rage, they
will suck their brother’s blood as freely as they would devour the flesh which
was their own property. ... Let us therefore remember that it is a dreadful proof
of heavenly punishment, when brothers are hurried on, with irreconcilable
eagerness, to inflict mutual wounds.” [= ‘Setiap orang akan mencengkeram
/ merampas pada tangan / sisi kanan’. ... Cara pengungkapan ini menunjukkan
atau ketamakan yang tak bisa terpuaskan atau kekejaman yang tak bisa
terpuaskan; karena kesungguhan / ketidaksabaran untuk merampas membangkitkan
kekejaman yang brutal. Bahwa mereka akan tidak bisa terpuaskan ia nyatakan
sekarang lebih ditekankan, dengan mengatakan bahwa, sebagai
akibat karena didorong oleh kebuasan yang buta dan kemarahan yang tak
terbayangkan, mereka akan menghisap darah saudara mereka dengan sama bebasnya
seperti mereka memakan daging yang adalah milik mereka sendiri. ...
Karena itu hendaklah kita ingat bahwa itu merupakan
bukti yang menakutkan dari hukuman surgawi, pada waktu saudara-saudara
tergesa-gesa, dengan kesungguhan yang tak bisa diperdamaikan, untuk saling
melukai.].
Calvin (tentang Yes 9:21): “‘Manasseh, Ephraim.’ These
tribes were closely related to each other; for besides their being descended
from the same ancestor, Abraham, a close relationship arose out of their being
descended from one patriarch, his grandson, Joseph. (Genesis 41:50-52.) But
though they were closely allied, still God threatens that he will cause them to
destroy themselves by mutual conflict, as if they were devouring the flesh of
their own arm, and, consequently, that there will be no need of foreign
enemies. He likewise adds that, after having wearied themselves out by mutual
wounds, both will unite against Judah, in order to destroy it.” [= ‘Manasye, Efraim.’ Suku-suku ini
berhubungan dekat satu sama lain; karena disamping mereka diturunkan dari nenek
moyang yang sama, Abraham, suatu hubungan yang dekat muncul karena mereka
diturunkan dari satu bapa, cucunya, Yusuf. (Kej 41:50-52). Tetapi
sekalipun mereka berhubungan dekat, tetap Allah mengancam bahwa Ia akan
menyebabkan mereka untuk menghancurkan diri mereka sendiri oleh saling konflik,
seakan-akan mereka memakan daging dari lengan mereka sendiri, dan karena itu
mereka tidak membutuhkan musuh-musuh asing. Ia lalu menambahkan bahwa setelah
melelahkan mereka sendiri dengan saling melukai, keduanya akan bersatu
menentang Yehuda, untuk menghancurkannya.].
Dari komentar Calvin ini, dan juga dari
beberapa penafsir yang lain (Barnes, Keil & Delitzsch), kelihatannya
kata-kata ‘memakan daging dari lengannya sendiri’ ini bukan berarti hurufiah
tetapi kiasan, yang menunjukkan perang saudara. Tetapi E. J. Young tetap menganggap
ini sebagai kanibalisme, yang ditujukan kepada saudara sendiri.
E. J. Young (tentang
Yes 9:20):
“Ravenous
men even devour their own flesh. They look to the right and bite what they can
find, but they are not satisfied. Brethren should defend each other; this civil
war is so severe that they seek to devour one another. One turns to the right
and one to the left, but there is no satisfaction. Members of one’s own tribe
or even family were designated the arm, for they were its stay and support. To
such lengths did this cannibalism go that men thus turned upon one another.” [= orang-orang yang sangat lapar bahkan memakan
dengan rakus daging mereka sendiri. Mereka melihat ke kanan dan menggigit apa
yang bisa mereka temukan, tetapi mereka tidak puas. Saudara
seharusnya membela satu sama lain; perang saudara ini adalah begitu hebat
sehingga mereka berusaha untuk saling memakan dengan rakus satu sama lain.
Satu orang berpaling ke kanan dan satu ke kiri, tetapi di sana tidak ada
kepuasan. Anggota-anggota dari suku seseorang sendiri, atau bahkan keluarga,
disebut ‘lengan’ karena anggota-anggota itu adalah penopangnya. Sampai sejauh itu kanibalisme ini berjalan sehingga
orang-orang saling menyerang satu sama lain seperti itu.].
b) Yer 19:9 - “Aku
akan membuat mereka memakan daging
anak-anaknya laki-laki dan daging anak-anaknya perempuan, dan setiap orang
memakan daging temannya, dalam keadaan susah dan sulit yang
ditimbulkan musuhnya kepada mereka dan oleh orang-orang yang ingin mencabut
nyawa mereka.”.
Tuhan membuat orang Yehuda mati oleh
pedang lawan (Yer 19:7), dan membiarkan mayat mereka dimakan burung dan
binatang (Yer 19:8), dan lalu dalam Yer 19:9 ini dikatakan sesuatu yang
mengerikan dimana Tuhan membuat mereka memakan daging anaknya dan daging temannya sendiri!
Perbuatan kanibal ini merupakan pekerjaan Tuhan!
Calvin
(tentang Yer 19:9):
“The Prophet then describes an unusual vengeance of God,
which could not be classed among the calamities which usually happen to
mankind. We know that this was also done in the last siege of that city; for
Josephus shews at large that mothers in a brutal manner slew their children,
and that they so lay in wait for one another that they snatched at anything to
eat. This was also an evidence of God’s dreadful vengeance. But it was no
wonder that God visited in such an awful manner the sins of those who had in
such various ways, and for so long a time, provoked him; for if we compare the
Jews with other nations, we shall find that their impiety, and ingratitude, and
perverseness, exceeded the crimes of all nations. Then justly did God inflict
such a punishment, which even at this day cannot be referred to without horror.
The whole indeed is to be ascribed to his judgment; for it was he who fed the
fathers with the flesh of their children; for as they had sacrificed their sons
and their daughters to demons, as before stated, so it was necessary that the
vengeance of God should be openly pointed out as by the finger.” [= Lalu sang Nabi menggambarkan suatu pembalasan yang luar biasa dari
Allah, yang
tidak bisa digolongkan di antara bencana-bencana yang biasanya terjadi terhadap
umat manusia. Kita tahu bahwa ini juga terjadi dalam pengepungan terakhir dari
kota itu; karena Josephus menunjukkan secara bebas / umum
bahwa ibu-ibu
dengan suatu cara yang brutal membantai anak-anak mereka, dan bahwa mereka
menunggu satu terhadap yang lain supaya mereka bisa merampas apapun untuk
dimakan. Ini juga merupakan suatu bukti
pembalasan yang menakutkan dari Allah. Tetapi tidak mengherankan bahwa Allah menghukum
dengan suatu cara yang begitu buruk / mengerikan dosa-dosa dari mereka yang
telah memprovokasiNya dengan bermacam-macam cara dan untuk waktu yang begitu
lama; karena jika kita membandingkan orang-orang Yahudi dengan bangsa-bangsa
lain, kita akan mendapati bahwa kejahatan, rasa tidak tahu terima kasih, dan
kebejatan mereka melampaui kejahatan dari semua bangsa-bangsa lain. Maka
secara adil Allah memberikan hukuman seperti itu, yang bahkan pada saat ini
tidak bisa dibicarakan tanpa kengerian. Seluruhnya
memang dianggap berasal dari penghakimanNya; karena adalah Dia yang memberi
makan bapa-bapa dengan daging anak-anak mereka; karena pada waktu mereka telah mengorbankan
anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan mereka kepada setan, seperti
dinyatakan sebelumnya, maka adalah perlu bahwa pembalasan Allah harus menunjuk
secara terang-terangan seolah-olah seperti menunjuk dengan jari.].
Menurut Keil & Delitzsch ayat di
atas ini (Yer 19:9) hanya merupakan nubuat (dan itu jelas memang benar), dan
baru terjadi dalam Rat 4:10, yang akan saya bahas di bawah ini.
c) Rat 2:20 dan Rat 4:10.
Rat 2:20a - “Lihatlah, TUHAN,
dan tiliklah, kepada
siapakah Engkau telah berbuat ini? Apakah
perempuan harus makan anak kandungnya, anak-anak yang masih dibuai?”.
Calvin
(tentang Rat 2:20):
“This, as I have
said, was a horrible thing: for we see that mothers often forget their own life
in their concern for the safety of their infants. That a child, then, should be
devoured by its mother, was a most abominable thing; and yet we know that it
was done. It hence appears, that; the Israelites, when blinded by God, had
fallen into this barbarity: for it happened in the siege of Samaria, as sacred
history declares; and the Prophet now mentions the same thing as having taken place
in his time, and he repeats the same in the fourth chapter. And Josephus also
says, that when the city was besieged by Titus, the state of things was such,
that mothers agreed to eat their own children, and that they cast lots who
should first slay their child, and that they stole a leg or an arm from one
another.” [= Ini, seperti telah saya katakan, merupakan suatu hal
yang mengerikan: karena kita melihat bahwa ibu-ibu
sering melupakan nyawa / hidupnya sendiri dalam perhatiannya untuk keamanan
dari bayi-bayi mereka. Jadi, bahwa
seorang anak, dimakan oleh ibunya, merupakan suatu hal yang paling menjijikkan;
tetapi kita tahu bahwa itu terjadi. Maka
terlihat bahwa bangsa Israel, pada waktu
dibutakan oleh Allah, telah jatuh ke dalam kebiadaban ini:
karena itu terjadi dalam pengepungan terhadap Samaria, seperti dinyatakan oleh
sejarah kudus; dan sang Nabi sekarang menyebutkan hal yang sama seperti yang
terjadi pada jamannya, dan ia mengulang hal yang
sama dalam pasal yang keempat. Dan Josephus juga berkata, bahwa pada waktu kota itu
dikepung oleh Titus, keadaan dari hal-hal adalah sedemikian rupa, sehingga
ibu-ibu setuju untuk memakan anak-anak mereka sendiri, dan bahwa mereka
membuang undi siapa yang harus pertama-tama membunuh anak mereka, dan bahwa
mereka saling mencuri sebuah kaki atau sebuah lengan satu dari yang lain.].
Rat 4:10-11 - “(10) Dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembut memasak
kanak-kanak mereka, untuk makanan mereka tatkala runtuh puteri
bangsaku. (11) TUHAN melepaskan segenap amarahNya,
mencurahkan murkaNya yang menyala-nyala, dan menyalakan api di Sion,
yang memakan dasar-dasarnya.”.
Catatan: kata ‘lemah lembut’ dalam ay 10 itu salah. Itu diterjemahkan ‘pitiful’ [= dipenuhi dengan belas
kasihan] oleh KJV/ASV, dan ‘compassionate’
[= merasa kasihan] oleh RSV/NIV/NASB/NKJV. Calvin menterjemahkan ‘merciful’ [= penuh belas kasihan].
Calvin
(tentang Rat 4:10):
“Here Jeremiah refers to that disgraceful and abominable
deed mentioned yesterday; for it was not only a barbarity, but a beastly
savageness, when mothers boiled their own children. That it was done is evident
from other writers; but the Prophet is to us a sufficient witness, who had seen
it with his own eyes. He then says that the mothers were merciful, that no one
might think that they were divested of every natural feeling; but he meant thus to set forth the blindness which proceeds
from God’s dreadful vengeance. He does
not, then, praise the mothers for their clemency, as though they felt as they
ought to have done for their offspring; but he intimates that though they would
have been otherwise humane, they were yet seized with unusual madness, so that
they boiled their own children, even their own bowels. We now, then, perceive
the meaning of the word ‘merciful,’ as applied to
the mothers by the Prophet. It is not then to be deemed as a praise to them, as
though they had a maternal love for their children; but his object was to set
forth that monstrous act, which would not have sufficiently touched their
minds, had he not testified that the mothers of whom he speaks were not so
brutal as not to have gladly given food to their children; but that
they were supernaturally blinded by furious madness.” [= Di sini Yeremia menceritakan /
menghubungkan dengan tindakan memalukan dan menjijikkan yang disebutkan
kemarin; karena itu
bukan saja suatu kebiadaban, tetapi kekejaman / kebrutalan yang seperti
binatang, pada waktu ibu-ibu merebus anak-anak mereka sendiri. Bahwa itu dilakukan adalah
jelas dari penulis-penulis yang lain; tetapi sang Nabi bagi kami adalah saksi
yang cukup, yang telah melihatnya dengan matanya sendiri. Ia lalu mengatakan bahwa
ibu-ibu itu merasa kasihan, supaya tak seorangpun berpikir bahwa setiap
perasaan alamiah mereka telah dihilangkan; tetapi ia memaksudkan dengan cara itu untuk
menyatakan kebutaan yang keluar dari pembalasan yang menakutkan dari Allah. Jadi, ia bukannya memuji
ibu-ibu itu untuk belas kasihan mereka, seakan-akan mereka merasa seperti yang
seharusnya untuk anak-anak mereka; tetapi ia menyatakan secara tidak langsung
bahwa sekalipun mereka dalam keadaan yang lain masih bersifat manusiawi, tetapi
mereka dicengkeram
dengan kegilaan yang luar biasa, sehingga mereka merebus anak-anak mereka
sendiri, bahkan
bagian terdalam dari diri mereka sendiri. Maka
kita sekarang mengerti arti dari kata ‘merciful’
{= penuh belas kasihan}, pada waktu diterapkan kepada ibu-ibu itu oleh sang
Nabi. Itu bukan dianggap sebagai suatu
pujian bagi mereka, seakan-akan mereka mempunyai suatu kasih ibu untuk
anak-anak mereka; tetapi tujuannya adalah untuk menyatakan suatu tindakan
sangat kejam, yang tidak cukup untuk menyentuh pikiran mereka,
seandainya ia tidak memberi kesaksian bahwa ibu-ibu tentang siapa ia berbicara
tidak sebegitu brutal sehingga tidak dengan senang hati memberi makanan kepada
anak-anak mereka; tetapi bahwa mereka dibutakan
secara supranatural oleh kegilaan yang buas / liar.].
Kebutaan dan kegilaan ini bukan hal
yang terlalu mengherankan, karena ancaman pembutaan dan penjadian gila itu
memang sudah diancamkan dalam Ul 28.
Ul 28:28,34 - “(28) TUHAN akan menghajar engkau dengan kegilaan, kebutaan dan kehilangan akal, ... (34) Engkau
akan menjadi gila karena apa yang dilihat
matamu.”.
d) Yeh 5:8-10 - “(8) sebab itu beginilah firman
Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan
menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. (9) Oleh karena segala
perbuatanmu yang keji akan Kuperbuat terhadapmu yang
belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi akan Kuperbuat.
(10) Sebab itu di tengah-tengahmu ayah-ayah akan
memakan anak-anaknya dan anak-anak memakan ayahnya dan Aku akan
menjatuhkan hukuman kepadamu, sedang semua yang masih tinggal lagi dari padamu
akan Kuhamburkan ke semua penjuru angin.”.
Calvin
(tentang Yeh 5:9):
“Interpreters
take this metaphorically, but this view cannot be admitted, because in their
opinion no history has recorded its fulfillment; hence they fly to allegory and
metaphor. But first of all, we know what Josephus says, that mothers were so
ravenous that they slew their children and fed upon them, although here a
previous siege is referred to, in which God signifies that he would cause
fathers to devour their children: I confess it; but even if we receive what
they wish, it was not done then; hence Jeremiah is mistaken when he says, that
miserable women cooked their children for food. (Lamentations 4:10.) Surely
this is a sufficient witness; for to say that we never find that this actually
happened is to reject the testimony of Jeremiah.” [= Penafsir-penafsir mengartikan ini secara
kiasan, tetapi pandangan ini tidak bisa diterima, karena dalam pandangan mereka
tak ada sejarah yang telah mencatat penggenapannya; jadi mereka lari pada
alegory dan kiasan. Tetapi pertama-tama, kita tahu apa yang Josephus katakan,
bahwa ibu-ibu begitu buas / lapar sehingga mereka membantai anak-anak mereka
dan memakan mereka, sekalipun di sini suatu pengepungan yang lebih dulu /
sebelumnya yang ditunjuk, dalam mana Allah memaksudkan bahwa Ia akan
menyebabkan bapa-bapa memakan dengan rakus anak-anak mereka: Saya mengakuinya;
tetapi bahkan jika kita menerima keinginan mereka, maka itu tidak terjadi pada
saat itu; maka Yeremia salah pada waktu ia berkata, bahwa perempuan-perempuan
yang menyedihkan / sangat buruk memasak anak-anak mereka sebagai makanan. (Rat
4:10). Pasti ini adalah seorang saksi yang cukup; karena mengatakan bahwa kita
tidak pernah menemukan bahwa ini sungguh-sungguh terjadi berarti menolak
kesaksian Yeremia.] - hal 203.
Catatan: Calvin menambahkan
lagi sebagai argumentasi nubuat Musa dalam Ul 28:54-55, yang sudah kita baca di
atas.
Calvin (tentang Yeh
5:9-10):
“I
know not why Jerome invented this difference, which is altogether futile. For
he says, that when a thing is honourable and becoming it should be ascribed to
God, but when the thing itself is base, God averts
the infamy from himself. For when this wonder is treated of here, God does not
say I will cause the people to eat their sons, but he says, fathers shall eat
their sons, and sons their fathers. But there is nothing solid in this comment,
because the cruelty which the Chaldeans exercised towards the Jews certainly
was not either honourable or becoming, and yet God ascribes to himself whatever
the Chaldeans did. Again, what was baser than the incest of Absalom, in
debauching his father’s wives? and even that was not sufficient, but he wished
the whole people, at the sound of a trumpet, to be witnesses of his crime; and
yet what does God say? ‘I will do his before the sun,’ says he. (2Sam. 12:12,
and 16:21,22.) We see, then, that this man was not familiar with the
Scriptures, and yet that he offered his comments too hastily.” [= Saya tidak tahu mengapa Jerome menciptakan perbedaan ini, yang sepenuhnya
kosong / tidak berguna. Karena ia berkata bahwa
pada waktu suatu hal terhormat dan menyenangkan / menarik, itu harus dianggap
berasal dari Allah, tetapi pada waktu hal itu sendiri adalah rendah /
menjijikkan, Allah membelokkan / mencegah / menghindarkan kejahatan itu dari
diriNya sendiri. Karena pada waktu hal yang luar biasa ini ditangani
di sini, Allah tidak mengatakan Aku akan menyebabkan orang-orang / bangsa itu
memakan anak-anak mereka, tetapi Ia berkata, ayah-ayah akan memakan anak-anak
mereka, dan anak-anak akan memakan ayah-ayah mereka. Tetapi disana tidak ada
yang kuat / sehat dalam komentar ini, karena kekejaman yang orang-orang Kasdim
lakukan terhadap orang-orang Yahudi pasti tidaklah terhormat atau menyenangkan
/ menarik, tetapi Allah
menganggap berasal dari diriNya sendiri apapun yang orang-orang Kasdim lakukan.
Lebih lagi, apa yang lebih rendah / menjijikkan dari pada incest dari
Absalom, dalam memperkosa istri-istri ayahnya? dan bahkan itu tidak cukup,
tetapi ia ingin seluruh bangsa, pada saat sangkakala berbunyi, menjadi
saksi-saksi dari kejahatannya; tetapi apa yang Allah katakan? ‘Aku akan melakukan ini di depan matahari / secara
terang-terangan’, kataNya. (2Sam 12:12, dan 16:21,22). Maka kita
melihat bahwa orang ini (Jerome) tidak akrab
dengan Kitab Suci, tetapi bahwa ia mengajukan komentar ini dengan terlalu
tergesa-gesa.]
- hal 204.
Catatan:
Saya heran mengapa
Calvin tidak menggunakan Yer 19:9, yang sudah kita bahas di atas, dan saya
ingin tahu bagaimana Jerome mengomentari ayat itu, karena ayat itu secara
explicit mengatakan “Aku akan membuat mereka
memakan daging anak-anaknya laki-laki dan daging anak-anaknya perempuan, ...”.
Bahkan sebetulnya dari
Yeh 5:8-9 itu sendiri hal itu sudah dinyatakan, bahwa Allahlah yang melakukan
hal itu!!
Kanibalisme seperti ini
juga Tuhan lakukan terhadap bangsa yang menindas Israel.
Yes 49:26
- “Aku akan memaksa orang-orang yang menindas engkau memakan dagingnya sendiri,
dan mereka akan mabuk minum darahnya sendiri, seperti orang mabuk minum anggur
baru, supaya seluruh umat manusia mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, adalah
Juruselamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuat, Allah Yakub.’”.
Calvin (tentang Yes
49:26):
“And indeed it is God who
drives them headlong, and rouses them to rage, so that they turn against the
Church, fight with each other, as the Midianites did, and bring destruction on
themselves (Judges 7:22.) The meaning amounts to this, that there will be no
need of outward aid or of any preparations, when God shall determine to
overturn and destroy the reprobate; because, having been struck by him with
giddiness, they shall wear themselves out in mutual conflict by the insatiable
rage with which they shall attack each other.” [= Dan memang, adalah Allah yang mendorong mereka dengan sembrono,
dan membangkitkan mereka pada kemarahan, sehingga mereka berbalik terhadap
Gereja, berkelahi satu sama lain, seperti yang dilakukan oleh orang-orang
Midian, dan membawa kehancuran pada diri mereka sendiri (Hakim 7:22). Artinya
sama dengan ini, bahwa disana tidak akan dibutuhkan bantuan dari luar atau
persiapan apapun, pada waktu Allah menentukan untuk membalikkan dan
menghancurkan orang-orang jahat / yang ditentukan untuk binasa; karena setelah
dipukul olehNya dengan kebingungan, mereka akan menghabiskan diri mereka
sendiri dalam saling konflik oleh kemarahan yang tidak terpuaskan dengan mana
mereka akan saling menyerang di antara mereka sendiri.] - hal 45.
Lagi-lagi, mungkin
sekali ayat ini tak berarti secara hurufiah, dan Keil & Delitzsch
menganggapnya tidak hurufiah, sama seperti dalam Zakh 11:9 dan Yes 9:19-20.
Zakh 11:9 - “Lalu aku berkata: ‘Aku tidak mau lagi menggembalakan
kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan
daging temannya!’”.
Tetapi
E. J. Young tetap beranggapan bahwa Yes 49:26 itu berbicara tentang
kanibalisme.
E. J. Young (tentang
Yes 49:26):
“God
will cause Zion’s oppressors to eat their own flesh. In 9:20 we read of men in
rage eating human flesh, and possibly that is the meaning here. If so, the
enemy is reduced to such straits that individuals in desperation and rage and
bereft of their senses eat their own flesh. On the other hand, the word flesh may denote near kin (cf. 58:7);
and if this is the sense, then the enemy oppressor is pictured as having fallen
into cannibalism.” [= Allah akan menyebabkan
penindas-penindas Sion untuk memakan daging mereka sendiri. Dalam Yes 9:20 kita
membaca tentang orang-orang yang dalam kemarahan yang hebat memakan daging
manusia, dan mungkin itulah artinya di sini. Jika demikian, musuh direndahkan
pada posisi yang sangat sukar sehingga individu-individu dalam keputus-asaan
dan kemarahan yang hebat dan ketidak-adaan pengertian / akal, memakan daging
mereka sendiri. Di sisi lain, kata ‘daging’ bisa berarti ‘keluarga dekat’ (bdk.
Yes 58:7); dan jika ini adalah artinya, maka musuh yang menindas itu
digambarkan sebagai telah jatuh dalam kanibalisme.].
Yes 58:7 - “supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang
lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila
engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak
menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!”.
KJV: ‘thine own flesh’ [= dagingmu sendiri].
Kesimpulan:
sekalipun ada beberapa dari banyak ayat yang saya berikan dalam point ini yang
memang mungkin bukan berarti secara hurufiah, sehingga itu bukan kanibalisme,
tetapi ayat-ayat yang lain (Yer 19:9 Rat
2:20 Rat 4:10 Yeh 5:10), memang pasti menunjuk pada
kanibalisme, dan itu dikatakan merupakan pekerjaan Tuhan!
-bersambung-