PROVIDENCE OF GOD (18)
PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
34)Ro 11:7-8 - “(7) Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya, (8) seperti ada tertulis: ‘Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini.’”.
Ayat ini mengatakan bahwa orang-orang Israel itu menjadi tegar karena Allah membuat mereka tertidur, dan memberi mereka mata / telinga yang tidak dapat melihat / mendengar. Jelas bahwa ketegaran mereka merupakan pekerjaan Tuhan.
Calvin (tentang Ro 11:7): “For he distinctly compares with the whole of Israel, or body of the people, the remnant which was to be saved by God’s grace. It hence follows, that the cause of salvation exists not in men, but depends on the good pleasure of God alone.” [= Karena ia secara jelas membandingkan dengan seluruh Israel, atau tubuh dari bangsa itu, sisa yang harus diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Karena itu, penyebab keselamatan tidak berada dalam manusia, tetapi tergantung pada perkenan yang baik dari Allah saja.].
Calvin (tentang Ro 11:7): “‘And the rest have been blinded.’ As the elect alone are delivered by God’s grace from destruction, so all who are not elected must necessarily remain blinded. For what Paul means with regard to the reprobate is, - that the beginning of their ruin and condemnation is from this - that they are forsaken by God. The quotations which he adduces, collected from various parts of Scripture, and not taken from one passage, do seem, all of them, to be foreign to his purpose, when you closely examine them according to their contexts; for you will find that in every passage, blindness and hardening are mentioned as scourges, by which God punished crimes already committed by the ungodly; but Paul labors to prove here, that not those were blinded, who so deserved by their wickedness, but who were rejected by God before the foundation of the world.” [= ‘Dan sisanya telah dibutakan’. Karena orang-orang pilihan saja dibebaskan oleh kasih karunia Allah dari kehancuran, maka semua yang tidak dipilih pasti harus tetap dibutakan. Karena apa yang Paulus maksudkan berkenaan dengan orang-orang yang ditentukan untuk binasa adalah, - bahwa permulaan dari kehancuran dan penghukuman mereka adalah dari ini - bahwa mereka ditinggalkan oleh Allah. Kutipan-kutipan
Catatan: saya tak mengerti apa yang Calvin maksudkan dengan bagian yang saya beri warna hijau. Dan Editor dari Calvin’s Commentary juga memberikan catatan kaki dan menyatakan ketidak-setujua
Calvin (tentang Ro 11:7): “You may thus briefly untie this knot, - that the origin of the impiety which provokes God’s displeasure, is the perversity of nature when forsaken by God. Paul therefore, while speaking of eternal reprobation, has not without reason referred to those things which proceed from it, as fruit from the tree or river from the fountain. The ungodly are indeed, for their sins, visited by God’s judgment with blindness; but if we seek for the source of their ruin, we must come to this, - that being accursed by God, they cannot by all their deeds, sayings, and purposes, get and obtain any thing but a curse. Yet the cause of eternal reprobation is so hidden from us, that nothing remains for us but to wonder at the incomprehensibl
Calvin (tentang Ro 11:8): “The Prophet was indeed bidden to harden the heart of the people: but Paul penetrates to the very fountain, - that brutal stupor seizes on all the senses of men, after they are given up to this madness, so that they excite themselves by virulent stimulants against the truth. ... And he declares, that by the secret judgment of God the reprobate are so demented, that being stupified, they are incapable of forming a judgment; for when it is said, that by seeing they see nothing, the dullness of their senses is thereby intimated.” [= Sang Nabi memang diminta untuk mengeraskan hati bangsa itu: tetapi Paulus menembus pada sumbernya, - bahwa ketumpulan otak yang sangat parah mencengkeram semua pikiran orang-orang itu, setelah mereka diserahkan pada kegilaan ini, sehingga mereka membangkitkan diri mereka sendiri oleh pendorong / perangsang yang sangat bermusuhan terhadap kebenaran. ... Dan ia menyatakan, bahwa oleh penghakiman rahasia dari Allah orang-orang yang ditentukan untuk binasa begitu dijadikan bodoh, sehingga dengan dibingungkan, mereka tidak mampu untuk membentuk penilaian; karena pada waktu dikatakan, bahwa dengan melihat mereka tidak melihat apapun, ketumpulan dari otak mereka ditunjukkan dengannya.].
Bdk. Kis 28:25-27 - “(25) Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: ‘Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: (26) Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (27) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.”.
35)Ro 11:25-32 - “(25) Sebab, saudara-saudara
Calvin (tentang Ro 11:25): “The meaning then is, - That God had in a manner so blinded Israel, that while they refused the light of the gospel, it might be transferred to the Gentiles, and that these might occupy, as it were, the vacated possession. And so this blindness served the providence of God in furthering the salvation of the Gentiles, which he had designed. And the fullness of the Gentiles is to be taken for a great number: for it was not to be, as before, when a few proselytes connected themselves with the Jews; but such was to be the change, that the Gentiles would form almost the entire body of the Church.” [= Jadi, artinya adalah, - Bahwa Allah dengan suatu cara telah membutakan Israel sedemikian rupa, sehingga pada waktu mereka menolak terang dari injil, itu bisa ditransfer kepada orang-orang non Yahudi, dan bahwa mereka ini bisa, seakan-akan, menempati milik / daerah yang kosong / ditinggalkan. Dan demikianlah kebutaan ini melayani Providensia Allah dalam melanjutkan keselamatan dari orang-orang non Yahudi, yang telah Ia rancang. Dan ‘jumlah yang penuh’ dari orang-orang non Yahudi harus diartikan sebagai suatu jumlah yang besar: karena itu bukanlah, seperti sebelumnya, pada waktu beberapa orang proselit menghubungkan diri mereka sendiri dengan orang-orang Yahudi; tetapi perubahannya adalah sedemikian rupa, sehingga orang-orang non Yahudi akan membentuk hampir seluruh tubuh dari Gereja.].
Kata-kata ‘seluruh Israel’ dalam ay 26 ditafsirkan secara berbeda-beda. Ada banyak orang yang menafsirkan bahwa kata-kata ini menunjuk kepada Israel secara jasmani, tetapi menurut saya pandangan ini pasti salah. Calvin menganggap ini menunjuk kepada Israel rohani, atau Gereja, yang terdiri dari orang-orang Yahudi maupun orang-orang non Yahudi. William Hendriksen menganggap Calvin salah, dan ia menafsirkan bahwa istilah itu menunjuk kepada orang-orang Israel yang adalah orang-orang pilihan.
Calvin (tentang Ro 11:28): “Their chief crime was unbelief: but Paul teaches us, that they were thus blinded for a time by God’s providence, that a way to the gospel might be made for the Gentiles;” [= Kejahatan terutama mereka adalah ketidakpercayaa
Ay 32 boleh dikatakan merupakan kesimpulan dari seluruh text di atas. Semua orang, baik Yahudi maupun non Yahudi, mula-mula dikurung dalam ketidak-taatan,
Ro 11:32 - “Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidak-taatan,
Kata-kata ‘Allah telah mengurung semua orang dalam ketidak-taatan’
36)2Tes 2:11-12 - “(11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (12) supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.”.
Ayat ini mengatakan bahwa Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta!
Calvin: “He means that errors will not merely have a place, but the wicked will be blinded, so that they will rush forward to ruin without consideration. For as God enlightens us inwardly by his Spirit, that his doctrine may be efficacious in us, and opens our eyes and hearts, that it may make its way thither, so by a righteous judgment he delivers over to a ‘reprobate mind’ (Romans 1:28) those whom he has appointed to destruction, that with closed eyes and a senseless mind, they may, as if bewitched, deliver themselves over to Satan and his ministers to be deceived.” [= Ia memaksudkan bahwa kesalahan-kesal
37)Wah 17:17 - “Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendakNya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi.”.
Kata-kata ‘telah menerangi hati mereka’ salah terjemahan secara fatal! Kalau diterjemahkan seperti ini, maka Allah melakukan sesuatu yang positif untuk mereka. Padahal seharusnya seperti dalam terjemahan dari Alkitab-Alkitab
NIV: “For God has put it into their hearts to accomplish his purpose by agreeing to give the beast their power to rule, until God’s words are fulfilled.” [= Karena Allah telah memasukkan hal itu kedalam hati mereka untuk melaksanakan tujuan / rencanaNya dengan menyetujui untuk memberikan binatang itu kuasa untuk memerintah, sampai firman Allah tergenapi.].
KJV/RSV/NASB/
Ini menunjukkan bahwa Allah bekerja dalam hati orang-orang itu sehingga orang-orang itu mau tunduk kepada binatang itu, dan ini melaksanakan rencana Allah!
Karena Calvin tidak menulis tafsiran tentang kitab Wahyu, maka di sini saya memberikan tafsiran William Hendriksen.
William Hendriksen: “God Himself finally hardens the hearts of those who have hardened themselves against His repeated warnings (verse 17). Revelation 17:16,17 is a lesson for every day. It reveals the course of worldly individuals: first, they become infatuated with the pleasures and treasures of the world, and harden themselves against God; then they are hardened; finally, when it is too late, they experience a revulsion of feeling. They are punished by the results of their own foolishness.” [= Allah sendiri akhirnya mengeraskan hati dari mereka yang telah mengeraskan diri mereka sendiri terhadap peringatan-peri
Kalau saudara betul-betul ingin mengetahui apakah doktrin Providence of God ini betul-betul merupakan ajaran Kitab Suci, bacalah dan renungkanlah semua ayat-ayat di atas ini dengan teliti, dan lalu renungkan satu hal ini: kalau saudara menolak doktrin Providence of God ini, bagaimana saudara menafsirkan semua ayat di atas ini?
-bersambung-
