PROVIDENCE OF GOD (27)
PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
VII. MANFAAT DOKTRIN INI BAGI KITA
Doktrin ini mempunyai banyak manfaat yang penting dalam hidup kita, seperti:
1) Pada waktu kita mendapatkan berkat / hal-hal yang menyenangkan / menguntungkan, apakah itu terjadi karena usaha kita sendiri, atau karena bantuan dari orang-orang lain, atau karena apapun juga, kita tetap akan menganggap Allah sebagai penyebab pertama / tertinggi, dan kita akan bersyukur kepadaNya.
John Calvin: “the Christian heart, since it has been thoroughly persuaded that all things happen by God’s plan, and that nothing takes place by chance, will ever look to him as the principal cause of things, yet will give attention to the secondary causes in their proper place. Then the heart will not doubt that God’s singular providence keeps watch to preserve it, and will not suffer anything to happen but what may turn out to its good and salvation. ... As far as men are concerned, whether they are good or evil, the heart of the Christian will know that their plans, wills, efforts, and abilities are under God’s hand; that it is within his choice to bend them whither he pleases and to constrain them whenever he pleases. There are very many and very clear promises that testify that God’s singular providence watches over the welfare of believers:” [= hati orang Kristen, karena hati itu sepenuhnya diyakinkan bahwa segala sesuatu terjadi oleh rencana Allah, dan bahwa tak ada apapun yang terjadi oleh kebetulan, akan selalu melihat kepadaNya sebagai penyebab pertama / tertinggi dari hal-hal, tetapi akan memberi perhatian kepada penyebab-penyebab kedua dalam tempat mereka yang tepat. Karena itu hati itu tidak akan meragukan bahwa Providensia Allah yang bersifat individuil tetap menjaga untuk memeliharanya, dan tidak akan membiarkan apapun terjadi kecuali yang bisa menghasilkan / berakhir dengan kebaikan dan keselamatannya. ... Sejauh berkenaan dengan manusia, apakah mereka itu baik atau jahat, hati orang Kristen mengetahui bahwa rencana-rencana, kemauan-kemauan, usaha-usaha, dan kemampuan-kemampuan mereka ada di bawah tangan / kuasa Allah; sehingga itu ada dalam pilihanNya untuk membengkokkan mereka kemanapun Ia berkenan dan untuk mengekang mereka kapanpun Ia berkenan. Di sana ada janji-janji yang sangat banyak dan sangat jelas yang menyaksikan bahwa Providensia Allah yang bersifat individuil menjaga atas kesejahteraan dari orang-orang percaya.] - ‘Institutes of The Christian Religion’, Book I, Chapter XVII, no 6.
Calvin lalu memberi banyak ayat Alkitab sebagai dasar:
Maz 55:23 - “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah.”. Bdk. 1Pet 5:7.
Maz 91:1-2 - “(1) Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa (2) akan berkata kepada TUHAN: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.’”.
Zakh 2:8 - “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaanNya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu - sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mataNya -:”.
Kej 15:1 - “Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: ‘Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.’”.
Yer 1:18 - “Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.”. Bdk. Yer 15:20.
Yes 49:25 - “Sungguh, beginilah firman TUHAN: ‘Tawanan pahlawanpun dapat direbut kembali, dan jarahan orang gagah dapat lolos, sebab Aku sendiri akan melawan orang yang melawan engkau dan Aku sendiri akan menyelamatkan anak-anakmu.”.
Yes 49:15 - “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.”.
Maz 55:23 - “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah.”. Bdk. 1Pet 5:7.
Maz 91:1-2 - “(1) Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa (2) akan berkata kepada TUHAN: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.’”.
Zakh 2:8 - “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaanNya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu - sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mataNya -:”.
Kej 15:1 - “Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: ‘Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.’”.
Yer 1:18 - “Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukany
Yes 49:25 - “Sungguh, beginilah firman TUHAN: ‘Tawanan pahlawanpun dapat direbut kembali, dan jarahan orang gagah dapat lolos, sebab Aku sendiri akan melawan orang yang melawan engkau dan Aku sendiri akan menyelamatkan anak-anakmu.”.
Yes 49:15 - “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.”.
John Calvin: “Therefore, as we rightly rejected a little above the opinion of those who imagine a universal providence of God, which does not stoop to the especial care of any particular creature, yet first of all it is important that we recognize this special care toward us. Whence Christ, when he declared that not even a tiny sparrow of little worth falls to earth without the Father’s will (Matthew 10:29), immediately applies it in this way: that since we are of greater value than sparrows, we ought to realize that God watches over us with all the closer care (Matthew 10:31); and he extends it so far that we may trust that the hairs of our head are numbered (Matthew 10:30). What else can we wish for ourselves, if not even one hair can fall from our head without his will? I speak not only concerning mankind; but, because God has chosen the church to be his dwelling place, there is no doubt that he shows by singular proofs his fatherly care in ruling it.” [= Karena itu, seperti kami tadi dengan benar menolak pandangan dari mereka yang membayangkan / mengkhayalkan suatu Providensia Allah yang bersifat umum, yang tidak membungkuk / merendahkan diri pada pemeliharaan khusus dari makhluk ciptaan khusus manapun, tetapi pertama-tama dari semua, adalah penting bahwa kita mengenali pemeliharaan khusus terhadap kita ini. Dari mana Kristus, pada waktu Ia menyatakan bahwa bahkan seekor burung pipit yang kecil yang berharga sangat rendah, tidak jatuh ke bumi tanpa kehendak Bapa (Mat 10:29), segera menerapkannya dengan cara ini: bahwa karena kita lebih bernilai / berharga dari pada burung pipit, kita seharusnya menyadari bahwa Allah menjaga atas kita dengan perhatian yang lebih dekat (Mat 10:31); dan Ia memperluasnya sebegitu jauh sehingga kita bisa percaya bahwa rambut dari kepala kita dihitung (Mat 10:30). Hal lain apa yang bisa kita inginkan untuk diri kita sendiri, jika bahkan satu rambut tidak bisa jatuh dari kepala kita tanpa kehendakNya? Saya berbicara bukan hanya berkenaan dengan umat manusia; tetapi karena Allah telah memilih gereja untuk menjadi tempat tinggalNya, di sana tidak ada keraguan bahwa Ia menunjukkan oleh bukti-bukti yang menyolok pemeliharaan kebapaanNya dalam memerintahnya.] - ‘Institutes of The Christian Religion’, Book I, Chapter XVII, no 6.
Mat 10:29-31 - “(29) Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. (30) Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. (31) Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”.
John Calvin: “7. GOD’S PROVIDENCE IN PROSPERITY. The servant of God, strengthened both by these promises and by examples, will join thereto the testimonies which teach that all men are under his power, whether their minds are to be conciliated, or their malice to be restrained that it may not do harm. For it is the Lord who gives us favor, not alone among those who wish us well, but even ‘in the eyes of the Egyptians’ (Exodus 3:21); indeed, he knows how to shatter the wickedness of our enemies in various ways. For sometimes he takes away their understanding so that they are unable to comprehend anything sane or sober, as when he sends forth Satan to fill the mouths of all the prophets with falsehood in order to deceive Ahab (1 Kings 22:22). He drives Rehoboam mad by the young men’s advice that through his own folly he may be despoiled of the kingdom (1 Kings 12:10, 15). Sometimes when he grants them understanding, he so frightens and dispirits them that they do not wish, or plan, to carry out what they have conceived. Sometimes, also, when he permits them to attempt what their lust and madness has prompted, he at the right moment breaks off their violence, and does not allow their purpose to be completed. Thus Ahitophel’s advice, which would have been fatal for David, he destroyed before its time (2 Samuel 17:7, 14). Thus, also, it is his care to govern all creatures for their own good and safety; and even the devil himself, who, we see, dared not attempt anything against Job without His permission and command (Job 1:12 ).” [= 7. PROVIDENSIA ALLAH DALAM KEMAKMURAN. Pelayan Allah, dikuatkan baik oleh janji-janji ini dan oleh contoh-contoh, lebih jauh lagi akan menggabungkan kesaksian-kesaksian yang mengajar bahwa semua manusia ada di bawah kuasaNya, apakah pikiran mereka harus diperdamaikan, atau kejahatan mereka harus dikekang, sehingga itu tidak akan menyakiti / melukai. Karena adalah Tuhan yang memberi kita kebaikan, bukan hanya di antara mereka yang menginginkan kebaikan kita, tetapi bahkan ‘dalam mata dari orang-orang Mesir’ (Kel 3:21); memang, Ia tahu bagaimana menghancurkan kejahatan dari musuh-musuh kita dengan bermacam-macam cara. Karena kadang-kadang Ia mengambil pengertian mereka sehingga mereka tidak bisa memahami apapun dengan cara yang waras, seperti pada waktu Ia mengutus Iblis untuk memenuhi mulut dari semua nabi-nabi dengan kepalsuan / dusta untuk menipu Ahab (1Raja 22:22). Ia menjadikan Rehabeam gila oleh nasehat orang-orang muda sehingga melalui kebodohannya sendiri ia bisa disingkirkan dari kerajaan (1Raja 12:10,15). Kadang-kadang pada waktu Ia memberi mereka pengertian, Ia begitu membuat mereka takut dan kecil hati sehingga mereka tidak menginginkan, atau merencanakan, untuk melaksanakan apa yang telah mereka mengerti. Juga kadang-kadang, pada waktu Ia mengijinkan mereka untuk mengusahakan apa digerakkan oleh nafsu dan kegilaan mereka, Ia pada saat yang tepat menghentikan secara mendadak keganasan / kekerasan mereka, dan tidak mengijinkan rencana / tujuan mereka untuk diselesaikan. Demikianlah nasihat Ahitofel, yang akan sudah menjadi sesuatu yang fatal bagi Daud, Ia hancurkan sebelum waktunya (2Sam 17:7,14). Demikian juga, adalah pemeliharaanNya untuk memerintah / mengatur semua makhluk ciptaan untuk kebaikan dan keamanan mereka sendiri; dan bahkan setan / iblis sendiri, yang kita lihat, tidak berani mengusahakan apapun terhadap / menentang Ayub tanpa ijin dan perintahNya (Ayub 1:12).] - ‘Institutes of The Christian Religion’, Book I, Chapter XVII, no 7.
Kel 3:21 - “Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa,”.
1Raja 22:22 - “Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!”.
1Raja 12:10,15 - “(10) Lalu orang-orang muda yang sebaya dengan dia itu berkata: ‘Beginilah harus kaukatakan kepada rakyat yang telah berkata kepadamu: Ayahmu telah memberatkan tanggungan kami, tetapi engkau ini, berilah keringanan kepada kami - beginilah harus kaukatakan kepada mereka: Kelingkingku lebih besar dari pada pinggang ayahku! ... (15) Jadi raja tidak mendengarkan permintaan rakyat, sebab hal itu merupakan perubahan yang disebabkan TUHAN, supaya TUHAN menepati firman yang diucapkanNya dengan perantaraan Ahia, orang Silo, kepada Yerobeam bin Nebat.”.
2Sam 17:7,14 - “(7) Lalu berkatalah Husai kepada Absalom: ‘Nasihat yang diberikan Ahitofel kali ini tidak baik.’ ... (14) Lalu berkatalah Absalom dan setiap orang Israel: ‘Nasihat Husai, orang Arki itu, lebih baik dari pada nasihat Ahitofel.’ Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom.”.
Ayub 1:12 - “Maka firman TUHAN kepada Iblis: ‘Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.’ Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.”.
Kel 3:21 - “Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa,”.
1Raja 22:22 - “Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!”.
1Raja 12:10,15 - “(10) Lalu orang-orang muda yang sebaya dengan dia itu berkata: ‘Beginilah harus kaukatakan kepada rakyat yang telah berkata kepadamu: Ayahmu telah memberatkan tanggungan kami, tetapi engkau ini, berilah keringanan kepada kami - beginilah harus kaukatakan kepada mereka: Kelingkingku lebih besar dari pada pinggang ayahku! ... (15) Jadi raja tidak mendengarkan permintaan rakyat, sebab hal itu merupakan perubahan yang disebabkan TUHAN, supaya TUHAN menepati firman yang diucapkanNya dengan perantaraan Ahia, orang Silo, kepada Yerobeam bin Nebat.”.
2Sam 17:7,14 - “(7) Lalu berkatalah Husai kepada Absalom: ‘Nasihat yang diberikan Ahitofel kali ini tidak baik.’ ... (14) Lalu berkatalah Absalom dan setiap orang Israel: ‘Nasihat Husai, orang Arki itu, lebih baik dari pada nasihat Ahitofel.’ Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom.”.
Ayub 1:12 - “Maka firman TUHAN kepada Iblis: ‘Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.’ Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.”.
John Calvin: “Gratitude of mind for the favorable outcome of things, patience in adversity, and also incredible freedom from worry about the future all necessarily follow upon this knowledge. Therefore whatever shall happen prosperously and according to the desire of his heart, God’s servant will attribute wholly to God, whether he feels God’s beneficence through the ministry of men, or has been helped by inanimate creatures. For thus he will reason in his mind: surely it is the Lord who has inclined their hearts to me, who has so bound them to me that they should become the instruments of his kindness toward me. In abundance of fruits he will think: "It is the Lord who ‘hears’ the heaven, that the heaven may ‘hear’ the earth, that the earth also may ‘hear’ its offspring" (cf. Hosea 2:21-22, Vg.; 2: 22-23, EV). In other things he will not doubt that it is the Lord’s blessing alone by which all things prosper. Admonished by so many evidences, he will not continue to be ungrateful.” [= Rasa terima kasih dari pikiran untuk hasil akhir yang menyenangkan dari hal-hal, kesabaran dalam penderitaan /bencana, dan juga kebebasan yang luar biasa dari kekuatiran tentang masa yang akan datang semua pasti mengikuti pengetahuan ini. Karena itu apapun yang terjadi secara menguntungkan dan sesuai dengan keinginan dari hatinya, pelayan Allah akan menganggapnya sepenuhnya berasal dari Allah, apakah ia merasakan kebaikan Allah melalui pelayanan manusia, atau telah ditolong oleh ciptaan-ciptaan yang tidak bernyawa. Karena demikianlah ia akan berpikir / menyimpulkan dalam pikirannya: pasti Tuhanlah yang telah mencondongkan hati mereka kepadaku, yang sudah begitu mengikat mereka kepadaku sehingga mereka harus menjadi alat-alat dari kebaikanNya terhadap aku. Dalam kelimpahan dari buah / hasil / panen, ia akan berpikir: "Adalah Tuhan yang ‘mendengar’ langit, sehingga langit bisa ‘mendengar’ bumi, sehingga bumi juga bisa ‘mendengar’ hasilnya" (Bdk. Hosea 2:21-22, Vulgate; 2:22-23, EV). Dalam hal-hal lain ia tidak akan meragukan bahwa itu merupakan berkat Tuhan saja dengan mana segala sesuatu berhasil. Dinasehati oleh begitu banyak bukti, ia tidak akan terus menjadi orang yang tidak punya rasa terima kasih.] - ‘Institutes of The Christian Religion’, Book I, Chapter XVII, no 7.
Hosea 2:20-21 - “(20) Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mendengarkan langit, dan langit akan mendengarkan bumi. (21) Bumi akan mendengarkan gandum, anggur dan minyak, dan mereka ini akan mendengarkan Yizreel.”.