KASIH YANG SEMULA: WAHYU 2:1-7
PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
Wahyu 2:1-7 - “(1) ‘Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kananNya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. (2) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. (3) Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena namaKu; dan engkau tidak mengenal lelah. (4) Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. (5) Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. (6) Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. (7) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.’”.
I) Kasih yang semula / pertama (first love).
1) Ini harus ada / pernah ada dalam diri orang kristen.
Dalam jemaat Efesus, kepada siapa bagian ini ditujukan (ay 1), hal ini terlihat dari:
Dalam jemaat Efesus, kepada siapa bagian ini ditujukan (ay 1), hal ini terlihat dari:
a) Tindakan mereka membakar buku-buku sihir (Kis 19:19-20).
Kis 19:19-20 - “(19) Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak. (20) Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa.”.
Kis 19:19-20 - “(19) Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak. (20) Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa.”.
b) Kesedihan mereka waktu ditinggal oleh Paulus (Kis 20:36-38).
Kis 20:36-38 - “(36) Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. (37) Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia. (38) Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.”.
Kis 20:36-38 - “(36) Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. (37) Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia. (38) Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.”.
c) Ef 1:15 dimana Paulus berkata bahwa mereka mempunyai kasih kepada semua orang kudus. Ingat bahwa cinta terhadap Tuhan sangat berhubungan dengan cinta terhadap orang kudus (1Yoh 5:1 1Yoh 4:20-21).
Ef 1:15 - “Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,”.
1Yoh 5:1 - “Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari padaNya.”.
Catatan: Perhatikan kata ‘Dia’ yang terakhir. Yang benar bukan ‘Dia’ tetapi ‘dia’, dan ini bukan menunjuk kepada Yesus tetapi kepada saudara-saudara seiman kita.
Catatan: Perhatikan kata ‘Dia’ yang terakhir. Yang benar bukan ‘Dia’ tetapi ‘dia’, dan ini bukan menunjuk kepada Yesus tetapi kepada saudara-saudara
1Yoh 4:20-21 - “(20) Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. (21) Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.”.
2) Kasih yang semula ini tidak bisa diusahakan sendiri.
Pada saat percaya kepada Yesus, Roh Kudus memberikan buah Roh, yaitu kasih (Gal 5:22). Sebaliknya, kalau saudara tidak pernah sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, jelas bahwa saudara tidak pernah mengalami kasih yang semula ini, dan ini tidak akan bisa saudara usahakan kecuali saudara mau datang dan percaya kepada Yesus.
Pada saat percaya kepada Yesus, Roh Kudus memberikan buah Roh, yaitu kasih (Gal 5:22). Sebaliknya, kalau saudara tidak pernah sungguh-sungguh
II) Orang / gereja yang kehilangan kasih semula.
1) Hal-hal baik dalam hidup mereka:
a) Mereka masih tetap melayani Tuhan (ay 2a).
Ay 2a: “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu.”.
Ay 2a: “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu.”.
b) Mereka benci / tak dapat sabar terhadap orang jahat (ay 2b).
Ay 2b: “Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat,”.
NIV: ‘you cannot tolerate wicked men’ [= kamu tidak bisa menoleransi orang-orang jahat].
Ay 2b: “Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat,”.
NIV: ‘you cannot tolerate wicked men’ [= kamu tidak bisa menoleransi orang-orang jahat].
Leon Morris (Tyndale): “While love is the typical Christian attitude, love for the good carries with it a corresponding hatred for what is wrong.” [= Sekalipun kasih adalah sikap kristen yang khas, kasih terhadap yang baik membawa hal yang cocok dengannya yaitu kebencian terhadap apa yang salah.].
Homer Hailey: “This attitude toward evil men is commendable; if they will not be transformed, let them be transferred.” [= Sikap terhadap orang-orang jahat ini patut dipuji; jika mereka tidak mau diubah, biarlah mereka dipindahkan.].
Homer Hailey: “In an age when we pride ourselves in tolerance and compromise, this attitude might appear bigoted and intolerant. Bigoted, no; intolerant, yes, but an intolerance commended by the Lord.” [= Dalam jaman dimana kita membanggakan diri kita sendiri karena toleransi dan kompromi, sikap ini kelihatannya fanatik dan tidak bertoleransi. Fanatik, tidak; tidak bertoleransi, ya, tetapi ini adalah sikap tidak bertoleransi yang dipuji oleh Tuhan].
Pulpit Commentary: “Woe to the Church that tolerates, knowingly, impostors in her midst! that lets them remain amongst the true, though they be false!” [= Celakalah gereja yang secara sadar menoleransi para penipu di tengah-tengah mereka! yang membiarkan mereka tetap tinggal di antara orang-orang benar, sekalipun mereka itu palsu!] - hal 78.
William R. Newell: “To permit men known to be bad to be in fellowship or even in office, is common today, but is treachery to Christ.” [= Mengijinkan orang yang diketahui sebagai orang jahat ada dalam persekutuan atau bahkan dalam jabatan, adalah sesuatu yang umum saat ini, tetapi itu adalah pengkhianatan terhadap Kristus.] - hal 37.
The Biblical Illustrator (New Testament): “‘Thou canst not bear them which are evil,’ etc. It must ever be remembered that there is a spurious charity. It is morally impossible that Christians and anti-Christianscan have any sympathetic fellowship. Woe unto the Church when moral distinctions are lightly regarded! To confound light with darkness, sweetness with bitterness, is to mock the first principles of holy government.” [= ‘Engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat’, dst. Harus selalu diingat bahwa ada kasih yang palsu. Merupakan sesuatu yang mustahil secara moral bahwa Kristen dan Anti Kristen bisa mempunyai persekutuan yang simpatik apapun. Celakalah Gereja pada waktu perbedaan-perbedaan moral dianggap remeh! Membaurkan terang dengan kegelapan, kemanisan dengan kepahitan, berarti mengejek prinsip-prinsip pertama dari pemerintahan yang kudus.].
Penerapan:
1. Bandingkan dengan Pdt. Yakub Susabda dan James Riady, dengan nama STTRII, yang ‘bergandengan tangan’ dengan Gereja Roma Katolik! Bagi orang-orang Kristen yang menganggap orang Katolik sebagai saudara seiman, perlu diingat bahwa salah satu motto dari Reformasi adalah ‘back to the Bible’ [= kembali kepada Alkitab]. Kalau mereka tidak sesat, maka apa maksudnya ‘kembali kepada Alkitab’? Jadi, bagaimana mungkin orang-orang yang katanya termasuk dalam kelompok Reformasi, bisa ‘bergandengan tangan’ dengan Katolik?
2. Kita tidak ‘bergandengan tangan’ dengan GBIA Graphe, tetapi ‘berperang’ (bukan secara fisik) melawan mereka! Mereka, khususnya para pemimpinnya (Suhento Liauw, Steven Liauw, dan Andrew Liauw), adalah pendusta, penipu, pemfitnah, dan merupakan orang-orang yang melawan dan berusaha menghancurkan kebenaran! Merupakan tugas kita untuk menghancurkan mereka, dan berusaha supaya jangan ada orang yang mengikut mereka! Dan kita mempunyai sikap yang sama terhadap Gereja Roma Katolik, Liberal, gereja-gereja yang menganut Theologia Kemakmuran, Yesaya Pariadji, dan sebagainya!
1. Bandingkan dengan Pdt. Yakub Susabda dan James Riady, dengan nama STTRII, yang ‘bergandengan tangan’ dengan Gereja Roma Katolik! Bagi orang-orang Kristen yang menganggap orang Katolik sebagai saudara seiman, perlu diingat bahwa salah satu motto dari Reformasi adalah ‘back to the Bible’ [= kembali kepada Alkitab]. Kalau mereka tidak sesat, maka apa maksudnya ‘kembali kepada Alkitab’? Jadi, bagaimana mungkin orang-orang yang katanya termasuk dalam kelompok Reformasi, bisa ‘bergandengan tangan’ dengan Katolik?
2. Kita tidak ‘bergandengan tangan’ dengan GBIA Graphe, tetapi ‘berperang’ (bukan secara fisik) melawan mereka! Mereka, khususnya para pemimpinnya (Suhento Liauw, Steven Liauw, dan Andrew Liauw), adalah pendusta, penipu, pemfitnah, dan merupakan orang-orang yang melawan dan berusaha menghancurkan kebenaran! Merupakan tugas kita untuk menghancurkan mereka, dan berusaha supaya jangan ada orang yang mengikut mereka! Dan kita mempunyai sikap yang sama terhadap Gereja Roma Katolik, Liberal, gereja-gereja yang menganut Theologia Kemakmuran, Yesaya Pariadji, dan sebagainya!
c) Mereka berhati-hati dengan ajaran yang mereka terima (ay 2c).
Ay 2c: “bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.”.
Paulus memang sudah pernah menubuatkan akan munculnya nabi-nabi palsu di Efesus (Kis 20:29). Mereka menanggapi nubuat Paulus ini dengan baik.
Kis 20:29 - “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.”.
Ay 2c: “bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.”.
Paulus memang sudah pernah menubuatkan akan munculnya nabi-nabi palsu di Efesus (Kis 20:29). Mereka menanggapi nubuat Paulus ini dengan baik.
Kis 20:29 - “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-seriga
d) Mereka mau menderita untuk Tuhan dan mereka menderita dengan sabar (ay 3).
Ay 3: “Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena namaKu; dan engkau tidak mengenal lelah.”.
Ay 3: “Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena namaKu; dan engkau tidak mengenal lelah.”.
e) Mereka membenci perbuatan pengikut Nikolaus (ay 6).
Ay 6: “Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.”.
Tentang apa yang dimaksud dengan ‘perbuatan pengikut Nikolaus’ ada bermacam-macam pandangan:
1. Irenaeus: mereka hidup dengan hawa nafsu yang tidak dikekang.
2. Clement of Alexandria: mirip dengan Irenaeus.
3. Pulpit Commentary: mereka menganggap diri di atas hukum, sehingga boleh berbuat apa saja.
Ini sama seperti orang yang salah gunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu mereka (Yudas 4).
Yudas 4 - “Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.”.
Ay 6: “Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengik
Tentang apa yang dimaksud dengan ‘perbuatan pengikut Nikolaus’ ada bermacam-macam pandangan:
1. Irenaeus: mereka hidup dengan hawa nafsu yang tidak dikekang.
2. Clement of Alexandria: mirip dengan Irenaeus.
3. Pulpit Commentary: mereka menganggap diri di atas hukum, sehingga boleh berbuat apa saja.
Ini sama seperti orang yang salah gunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu mereka (Yudas 4).
Yudas 4 - “Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan
Hailey: “The child of God who does not hate wickedness does not love righteousness.” [= Anak Allah yang tidak membenci kejahatan tidak mengasihi kebenaran.].
The Biblical Illustrator: “Hatred of evil essential to love: - This hate (of evil) is as essential to true love as shade to light, ever deepening with the intensity of it.” [= Kebencian terhadap kejahatan merupakan sesuatu yang hakiki bagi kasih: - Kebencian ini (terhadap kejahatan) sama hakikinya terhadap kasih yang benar seperti bayangan terhadap terang, selalu makin mendalam dengan intensitas dari kasih.].
Perhatikan bahwa mereka membenci perbuatan pengikut Nikolaus, bukan membenci pengikut Nikolausnya sendiri. Ini sesuatu hal yang hebat!
2) Dari hal-hal ini kelihatannya mereka adalah orang yang hebat, tetapi mereka toh dikecam, karena kehilangan kasih yang semula (ay 4).
Ay 4: “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”.
Ay 4: “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”.
The Biblical Illustrator (New Testament): “This declension is described as having begun in the heart. Christ does not charge the saints at Ephesus with having changed their doctrinal views; but, placing His finger on the heart, says, ‘There is a change here.’” [= Penurunan / kejatuhan ini digambarkan sebagai dimulai dalam hati. Kristus tidak menuduh orang-orang kudus di Efesus dengan perubahan pandangan-pandangan doktrinal mereka; tetapi sambil meletakkan jariNya di hati, berkata, ‘Ada suatu perubahan di sini’.].
The Biblical Illustrator (New Testament): “The head may be right while the heart is going in a wrong direction.” [= Kepala bisa benar sementara hati sedang berjalan ke arah yang salah.].
George Eldon Ladd: “Doctrinal purity and loyalty can never be a substitute for love.” [= Kemurnian dan kesetiaan doktrinal tidak pernah bisa menjadi pengganti kasih.] - hal 39.
Jadi sekalipun dari luar kelihatannya semua baik-baik, tetapi sebetulnya hati mereka sudah kehilangan kasih yang semula. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a) Adalah mungkin untuk membenci apa yang Kristus benci tanpa mengasihi Kristus, atau mengasihi apa yang Kristus kasihi.
John Stott: “to hate error and evil is not the same as to love Jesus Christ.” [= membenci kesalahan dan kejahatan tidaklah sama dengan mengasihi Yesus Kristus.] - hal 29.
Orang-orang Efesus ini membenci dosa, nabi palsu dsb, tetapi tidak lagi mengasihi Allah / Yesus seperti semula.
Pulpit Commentary: “It is possible to hate what Christ hates without loving what he loves.” [= Adalah mungkin untuk membenci apa yang Kristus benci tanpa mengasihi apa yang Ia kasihi.].
b) Tentu saja kalau hal ini dibiarkan, maka keadaan pasti memburuk sehingga dari luarpun akan terlihat kalau saudara kehilangan kasih semula.
Pulpit Commentary: “The outward forms may be perfect, zeal may be maintained, patience unwearied, orthodoxy untarnished; but if love - the soul’s secret energy - be impaired, time only is needed to bring the church to utter decay.” [= Hal-hal luar / lahiriah mungkin sempurna, semangat mungkin dipertahankan, kesabaran tidak pernah lelah, keorthodoxan tidak bercacat; tetapi kalau kasih - kekuatan rahasia dari jiwa - berkurang / rusak, hanya waktu yang dibutuhkan untuk membawa gereja pada kebusukan total.].
Penerapan: Apakah saudara saat ini sedang mengasihi Tuhan dengan kasih yang semula? Atau dengan kasih yang sudah dingin?
Spurgeon mengatakan bahwa tidak ada orang kristen tidak pernah mengalami backsliding [= kemerosotan ke belakang]. Tanda-tandanya: malas berdoa, malas mendengar / membaca / belajar Firman Tuhan, meremehkan dosa, kembalinya dosa-dosa lama yang tadinya sudah ditinggalkan, cinta dunia / uang, dsb.
III) Sikap Tuhan terhadap gereja yang kehilangan kasih yang semula.
1) Tuhan sedih / tidak senang.
Bahwa Tuhan begitu sedih / tidak senang kalau anakNya kehilangan kasih yang semula, digambarkan oleh nabi Yeremia dalam Yer 2:1-5.
Bahwa Tuhan begitu sedih / tidak senang kalau anakNya kehilangan kasih yang semula, digambarkan oleh nabi Yeremia dalam Yer 2:1-5.
Yer 2:1-5 - “(1) Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: (2) ‘Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya. (3) Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanahNya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN. (4) Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga keturunan Israel. (5) Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu padaKu, sehingga mereka menjauh dari padaKu, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?”.
Pernahkah saudara merasakan kesedihan / sakit hati karena pasangan saudara kehilangan kasih yang semula kepada saudara? Demikian juga Tuhan sakit hati / sedih kalau saudara kehilangan kasih yang semula kepada Dia!
Pernahkah saudara merasakan kesedihan / sakit hati karena pasangan saudara kehilangan kasih yang semula kepada saudara? Demikian juga Tuhan sakit hati / sedih kalau saudara kehilangan kasih yang semula kepada Dia!
2) Tuhan menegur / mengecam (ay 4).
Ay 4: “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”.
Kalau baru dalamnya tanpa kasih semula, sudah ditegur seperti ini, apalagi kalau aktivitas luar sudah terpengaruh!
Ay 4: “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”.
Kalau baru dalamnya tanpa kasih semula, sudah ditegur seperti ini, apalagi kalau aktivitas luar sudah terpengaruh!
3) Tuhan mengancam (ay 5).
a) Ancaman Tuhan.
Ay 5: “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”.
Perlu diperhatikan bahwa Tuhan bukan hanya mengecam tetapi juga mengancam gereja yang kehilangan kasih yang semula itu.
Ay 5: “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”.
Perlu diperhatikan bahwa Tuhan bukan hanya mengecam tetapi juga mengancam gereja yang kehilangan kasih yang semula itu.
Kata-kata / ancaman ‘mengambil kaki dian dari tempatnya’ akan menyebabkan gereja itu tidak lagi bisa menyinarkan terang. Dengan kata lain gereja itu berhenti menjadi gereja di hadapan Tuhan!
Bagi Dia dari pada ada gereja yang tidak mempunyai kasih semula, lebih baik tidak ada gereja! Tuhan mempunyai motto: “Better nothing than something”.
b) Ancaman ini digenapi!
William Hendriksen: “The threat ‘or else I come to thee, and will move thy lampstand out of its place’, was fulfilled. There is today no church in Ephesus. The place itself is a ruin.” [= Ancaman ‘jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya’ digenapi. Sekarang tidak ada gereja di Efesus. Tempat itu sendiri merupakan suatu reruntuhan.] - hal 62.
William Hendriksen: “The threat ‘or else I come to thee, and will move thy lampstand out of its place’, was fulfilled. There is today no church in Ephesus. The place itself is a ruin.” [= Ancaman ‘jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya’ digenapi. Sekarang tidak ada gereja di Efesus. Tempat itu sendiri merupakan suatu reruntuhan.] - hal 62.
c) Ancaman dan penggenapannya ini tidak bertentangan dengan:
1. Yes 42:3a - “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya,”.
Mengapa? Karena Yes 42:3b ini berbicara soal individu kristen. Untuk individu kristen (yang sejati), bagaimanapun hebatnya ia jatuh, Kristus tidak akan menghancurkannya. Tetapi Wah 2:5 membicarakan gereja lokal, dan ini memang bisa dihancurkan. Tetapi perlu diingat bahwa pada waktu gereja Efesus dimusnahkan, itu tidak berarti bahwa orang kristennya lalu murtad / kehilangan keselamatannya. Mungkin mereka mati, atau pindah ke tempat lain, tetapi mereka tetap selamat.
2. Mat 16:18b - “di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya.”.
1. Yes 42:3a - “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya,”
Mengapa? Karena Yes 42:3b ini berbicara soal individu kristen. Untuk individu kristen (yang sejati), bagaimanapun hebatnya ia jatuh, Kristus tidak akan menghancurkanny
2. Mat 16:18b - “di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya.”.
Mengapa, dan apa bedanya? Karena Mat 16:18b ini berbicara soal gereja Universal / Gereja yang kudus dan am. Gereja Universal ini tidak mungkin akan hancur, tetapi gereja lokal bisa!
IV) Bagaimana memelihara atau kembali kepada kasih yang semula?
1) Memelihara kasih yang semula.
Apa yang harus dilakukan supaya kasih yang semula tidak berkurang / hilang?
Apa yang harus dilakukan supaya kasih yang semula tidak berkurang / hilang?
a) Terus bertumbuh secara rohani; jangan pernah puas dengan apa yang saudara capai secara rohani, baik dalam pengertian Firman Tuhan, keteguhan iman, pengudusan dsb.
Thomas Manton: “Increase and grow in love, 1Thes. 4:10. Nothing conduceth to a decay more than contentment with what we have received; every day you should love sin less, self less, world less, but Christ more and more.” [= Bertambahlah dan bertumbuhlah dalam kasih, 1Tes 4:10. Tidak ada yang lebih menimbulkan kebusukan / penurunan kasih dari pada kepuasan dengan apa yang telah kita terima; setiap hari engkau harus makin kurang mengasihi dosa, diri sendiri, dunia, tetapi mengasihi Kristus makin lama makin banyak.] - ‘Jude’, hal 346.
1Tes 4:10 - “Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.”.
2Pet 1:5-10 - “(5) Justru karena itu KAMU HARUS DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH BERUSAHA untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, (6) dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, (7) dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudarakasih akan semua orang. (8) Sebab APABILA SEMUANYA ITU ADA PADAMU DENGAN BERLIMPAH-LIMPAH, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. (9) TETAPI BARANGSIAPA TIDAK MEMILIKI SEMUANYA ITU, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. (10) Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.”.
b) Kalau terjadi penurunan kasih, tanganilah secepat mungkin.
Thomas Manton: “Observe the first declinings, for these are the cause of all the rest. Evil is best stopped in the beginning; if, when we first began to grow careless, we had taken heed, then it would never have come to this. ... it is easier to crush an egg than to kill the serpent.” [= Amatilah penurunan pertama, karena ini adalah penyebab dari semua yang lain. Kejahatan sebaiknya dihentikan pada permulaan; jika pada waktu pertama-tama kita mulai bertumbuh menjadi ceroboh kita sudah memperhatikan, maka itu tidak akan pernah menjadi seperti ini. ... adalah lebih mudah menghancurkan sebuah telur dari pada membunuh ularnya.] - ‘Jude’, hal 346.
Thomas Manton: “Observe the first declinings, for these are the cause of all the rest. Evil is best stopped in the beginning; if, when we first began to grow careless, we had taken heed, then it would never have come to this. ... it is easier to crush an egg than to kill the serpent.” [= Amatilah penurunan pertama, karena ini adalah penyebab dari semua yang lain. Kejahatan sebaiknya dihentikan pada permulaan; jika pada waktu pertama-tama kita mulai bertumbuh menjadi ceroboh kita sudah memperhatikan, maka itu tidak akan pernah menjadi seperti ini. ... adalah lebih mudah menghancurkan sebuah telur dari pada membunuh ularnya.] - ‘Jude’, hal 346.
2) Mengembalikan kasih yang semula.
a) Bandingkan keadaan dulu (pada waktu punya kasih semula) dan sekarang.
Ay 5a: ‘Ingatlah, betapa dalamnya engkau telah jatuh!’.
Saudara tidak akan bisa mengetahui betapa dalamnya saudara telah jatuh, kecuali saudara membandingkan keadaan dahulu (sebelum jatuh) dan keadaan sekarang (setelah jatuh).
Ay 5a: ‘Ingatlah, betapa dalamnya engkau telah jatuh!’.
Saudara tidak akan bisa mengetahui betapa dalamnya saudara telah jatuh, kecuali saudara membandingkan keadaan dahulu (sebelum jatuh) dan keadaan sekarang (setelah jatuh).
Bandingkan:
1. Damai / sukacita yang dahulu ada, tetapi sekarang lenyap.
2. Kehidupan doa / saat teduh yang dahulu begitu manis, tetapi sekarang begitu hambar.
3. Kerinduan saudara akan Firman Tuhan dan sukacita yang saudara alami dalam belajar Firman Tuhan yang dahulu begitu hebat, tetapi sekarang sudah sangat memudar.
4. Semangat saudara dalam melayani Tuhan / mencari jiwa, yang dahulu begitu berkobar-kobar, tetapi sekarang sudah padam dan menjadi pelayanan yang hanya bersifat rutinitas.
1. Damai / sukacita yang dahulu ada, tetapi sekarang lenyap.
2. Kehidupan doa / saat teduh yang dahulu begitu manis, tetapi sekarang begitu hambar.
3. Kerinduan saudara akan Firman Tuhan dan sukacita yang saudara alami dalam belajar Firman Tuhan yang dahulu begitu hebat, tetapi sekarang sudah sangat memudar.
4. Semangat saudara dalam melayani Tuhan /
b) Disuruh mengingat saat mulai kehilangan kasih semula.
Ay 5a: “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!”.
Ay 5a (Lit): ‘Remember therefore whence thou hast fallen’ [= Karena itu, ingatlah dari mana engkau telah jatuh].
Ay 5a: “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!”.
Ay 5a (Lit): ‘Remember therefore whence thou hast fallen’ [= Karena itu, ingatlah dari mana engkau telah jatuh].
Apa yang terjadi pada saat itu? Ada dosa? Ada allah lain? Ada kebencian / gegeran? Ada perzinahan? Kalau saudara tidak bisa mendiagnosa apa yang terjadi pada saat itu, yang menyebabkan saudara lalu kehilangan kasih yang semula, maka tentu saja saudara juga tidak bisa memperbaiki keadaan saudara!
c) Bertobat dan kembali ke jalan yang benar (ay 5b).
Ay 5b: “Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”.
Ay 5b: “Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”.
Dalam bahasa Yunaninya kata ‘semula’ dalam ay 5 sama dengan kata ‘semula’ dalam ay 4. Jadi ay 5 ini menyuruh kita kembali pada kehidupan kita yang semula pada waktu kita mempunyai kasih yang semula.
Memang kehilangan kasih semula pasti disebabkan oleh dosa (aktif atau pasif), seperti:
1. Ada kebencian.
2. Tidak menolong orang (1Yoh 3:17).
1Yoh 3:17 - “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?”.
3. Perzinahan.
4. Cinta dunia (1Yoh 2:15).
1Yoh 2:15 - “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.”.
5. Tidak beri persembahan yang seharusnya.
6. Melalaikan persekutuan dengan Tuhan / saat teduh / doa.
7. Melalaikan Pemahaman Alkitab / belajar Firman Tuhan.
8. Berhenti pelayanan / memberitakan Injil.
Bertobatlah dari semua dosa-dosa itu!
1. Ada kebencian.
2. Tidak menolong orang (1Yoh 3:17).
1Yoh 3:17 - “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?”.
3. Perzinahan.
4. Cinta dunia (1Yoh 2:15).
1Yoh 2:15 - “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.”.
5. Tidak beri persembahan yang seharusnya.
6. Melalaikan persekutuan dengan Tuhan / saat teduh / doa.
7. Melalaikan Pemahaman Alkitab / belajar Firman Tuhan.
8. Berhenti pelayanan / memberitakan Injil.
Bertobatlah dari semua dosa-dosa itu!
d) Mendengar Firman Tuhan (ay 7).
Ay 7: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.’”.
Kalimat dalam ay 7a ini muncul dalam ke 7 surat dalam Wah 2-3 ini, menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu yang penting. Firman Tuhan mutlak penting, baik untuk memelihara maupun untuk mengembalikan kasih yang semula!
‘Mendengar’ dalam ay 7a berhubungan dengan ‘menang’ dalam ay 7b. Jadi orang yang mau menang harus mau mendengar Firman Tuhan!
Ay 7: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.’”.
Kalimat dalam ay 7a ini muncul dalam ke 7 surat dalam Wah 2-3 ini, menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu yang penting. Firman Tuhan mutlak penting, baik untuk memelihara maupun untuk mengembalikan kasih yang semula!
‘Mendengar’ dalam ay 7a berhubungan dengan ‘menang’ dalam ay 7b. Jadi orang yang mau menang harus mau mendengar Firman Tuhan!
Maukah saudara melakukan hal-hal ini supaya kembali pada kasih yang semula?
-AMIN-