Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Allahku Allah Tritunggal

Allahku Allah Tritunggal

Waktu lewat dengan cepat dan tidak mengampuni orang. Kita harus sigap menangkap setiap kesempatan. Apa itu waktu? Agustinus berkata: “Jika engkau bertanya kepadaku apa itu waktu, aku tidak tahu.” Tetapi kekekalan adalah sesuatu di mana waktu memberi suatu kontribusi untuk menjadikan sebagian di dalamnya. Bagaimana saya mengetahui selama saya berada dalam wadah waktu ada kekekalan? Makin pikir makin tidak mengerti. Tetapi orang selalu tidak sadar bahwa dia membuang banyak waktu, pusaka yang tidak kelihatan. 

Tuhan menciptakan dua wadah dan menaruh manusia di dalamnya. Yang pertama: ruang.  
Dan wadah kedua:  waktu. Orang Gerika memberi nama “kronos”. Kronos adalah satu proses statis. Ketika ada yang menarik kita masuk ke otak, itu namanya kesan. Apa yang membuat engkau ingat sesuatu? Apa yang mengubah waktu menjadi momen? Momen ada dalam waktu, tetapi momen bukan waktu. 

Waktu mengandung momen. Sejarah terbentuk dari kairos atau momen yang bersifat kualitatif. Yang bersifat kualitatif lebih berarti daripada yang bersifat kuantitatif. 
Waktu akan lewat, tetapi sejarah tidak bergeser dan menciptakan makna. Sejarah tidak terbentuk dari waktu yang bersifat kuantitatif, tetapi kumpulan dari momen yang bermakna (menjadi bermakna karena menggeser waktu dan berkait dengan kekekalan). Segala peristiwa yang ada makna pasti berkait dengan kekekalan. 

Komputer menjadi wadah (container) yang bisa diisi banyak data, tetapi manusia yang bernilai adalah manusia yang bermemori momen-momen penting dalam peristiwa sejarah. Kita perlu belajar sejarah. Guru terbesar kita adalah Allah, kemudian Yesus Kristus, ketiga, Roh Kudus, dan keempat Kitab Suci, yaitu kitab dari para nabi dan para rasul. Selain itu, terdapat bapak gereja, guru kita, dan sejarah. Manusia bijaksana adalah manusia yang bisa belajar dari sejarah. Friedrich Hegel, profesor dari Karl Marx, pernah mengatakan bahwa sejarah mengajarkan manusia pengajaran penting, dan pengajaran yang paling penting adalah bahwa manusia tidak mau menerima pengajaran dari sejarah.
Jika Martin Luther tidak ada, bahasa Jerman akan lain. 

Saya kagum pada pendeta zaman dulu yang ahli dalam bidang bahasa, musik, dan theologi. Banyak pendeta sekarang tidak mau mempelajari banyak hal. Orang yang ingin orang lain terus mendengar khotbahnya, tetapi tidak mau mendengar khotbah orang lain adalah orang yang egois. Mari kita belajar dari sejarah, bagaimana menciptakan momen yang penting. Kebaktian baik adalah kebaktian di mana pengkhotbah dapat mengubah kronos manusia menjadi kairos, sehingga orang itu dikaitkan pada rencana kekal Allah dan memiliki perubahan arah menuju yang bernilai kekal.

Allah yang sejati adalah Allah “Aku adalah Aku”. Eksistensi yang melampaui proses kronos. Keberadaan, Sumber, Asal Usul dari segala yang ada, karena segala yang ada dicipta oleh yang Ada. Allah bukan keberadaan yang sementara, tetapi dari kekal sampai kekal dan tidak boleh tidak ada. Gabungan berbagai keberadaan kontigen tidak bisa menjadi inkontigen, karena kontigen memiliki awal dan akhir. 

Kekekalan manusia adalah kekekalan yang dicipta dan Allah yang mencipta. Yang dicipta tidak bisa melampaui yang mencipta. Pertanyaan “Siapa mencipta Allah?” itu bodoh. Allah yang menciptakan segala sesuatu memiliki eksistensi yang inkontigen (tak berawal tak berakhir). 

Percaya Allah ada adalah kepercayaan yang mendasar. Paul Tillich: “Allah bukan keberadaan, tetapi dasar semua keberadaan.” Kalimat yang kedua saya terima, kalimat pertama saya tolak. Allah yang kekal sampai kekal telah menciptakan dua kategori yang dicipta: sementara berada dan dicipta berada selama-lamanya. Manusia dicipta oleh Tuhan menjadi ada dari tidak ada; dan memberikan “sesuatu” di dalamnya lalu dia berada untuk selama-lamanya. 

Tidak mungkin engkau mati lalu jadi tidak ada karena engkau manusia bukan binatang. Inilah perbedaan manusia dan binatang. Tetapi manusia yang kekal berbeda dari Allah yang kekal. Kekekalan manusia adalah kekekalan yang diberikan Tuhan dan dicipta, tetapi kekekalan Tuhan Allah adalah kekekalan yang tidak dicipta. Engkau punya kekekalan yang ada awal tapi tidak ada akhir; Allah tidak ada awal dan tidak ada akhir. 

Kebenaran itu kekal, tak berawal tak berakhir. Semua dalil aritmetika tidak perlu mula dan akhir karena bersifat kekal. Kalau engkau bisa percaya kebenaran itu kekal, mengapa tidak bisa percaya Allah kekal? Percaya ada Allah yang mencipta jauh lebih logis dari tidak percaya. Kalau tidak ada kasih Allah, dunia tidak begini. Allah dari kekal sudah ada dan kasih adanya. Sebelum Allah mencipta segala sesuatu Dia adalah kasih, dan kasih harus ada yang dikasihi. 

BACA JUGA: YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN DAN ALLAH

Allah kasih adanya. Ini kalimat paling singkat, tepat untuk mengindentikkan Allah dan kasih, tapi risikonya besar. Sebelum semua dicipta hanya ada Allah, maka dia mengasihi siapa? Kasih harus ada objeknya. Di sini kita mengenal Allah Tritunggal. Allah terdiri dari tiga Pribadi. Adanya saling mengasihi di antara Pribadi-Pribadi Allah Tritunggal. Hal seperti ini tidak mungkin kita temukan dalam pemikiran agama lain. 

Penciptaan adalah ekstensi (perluasan) dari kasih Allah. Semua yang diingini Tuhan akan jadi dan Allah punya dekrit pertama untuk mencipta creatio ex-nihilo (dari tidak ada menjadi ada). Segala sesuatu dicipta Tuhan melalui ekstensi cinta kasih-Nya. Yang tidak berpribadi adalah binatang dan benda; yang berpribadi adalah manusia. Manusia diberi kebebasan dan kemungkinan untuk berontak atau taat pada Tuhan. Ketika manusia berdosa, Allah mulai bertindak menebus orang. 

Allah Bapa mencipta, Allah Anak menebus, dan Allah Roh Kudus mewahyukan semua karya Allah kepada kita. Bapa yang suci, Anak yang suci, Roh yang suci, kitab yang suci menghasilkan orang yang suci. Ada tuduhan orang Reformed tidak mementingkan Roh Kudus. Theologi Calvin adalah theologi Roh Kudus. Pekerjaan Roh Kudus paling besar bukan menyuruh kita berbahasa lidah, tetapi menurunkan firman dari sorga ke bumi. 

Tanpa pekerjaan Roh Kudus tidak ada orang bisa percaya kepada Tuhan Yesus. Tanpa diperanakkan oleh Roh Kudus, engkau tidak mungkin masuk ke dalam Kerajaan Allah.Engkau harus berani mengundang orang berdosa kembali pada Tuhan. Pada saat seorang hamba Tuhan sungguh taat dan melayani, maka Roh Kudus pasti akan menggerakkan orang untuk berespons kepada Tuhan. Amin.