Perseverance of the saints (27) (ketekunan orang-orang kudus)
Pdt. Budi Asali, M. Div.
(9)Satu hal yang ingin saya tambahkan adalah: pada saat Tuhan menghajar
anakNya yang berdosa, Ia pasti berhasil mempertobatkan mereka. Coba
perhatikan ayat-ayat di bawah ini, yang berbicara tentang hajaran, yang pasti
berhasil mempertobatkan:
(a)Im 26:14-39 - “(14) ‘Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku,
dan tidak melakukan segala perintah itu, (15) jikalau kamu menolak ketetapanKu
dan hatimu muak mendengar peraturanKu, sehingga kamu tidak melakukan segala
perintahKu dan kamu mengingkari perjanjianKu, (16) maka Akupun akan berbuat
begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering
serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur
benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu. (17) Aku sendiri akan
menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang
membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada
orang mengejar kamu. (18) Dan jikalau kamu dalam
keadaan yang demikianpun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras
menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu, (19) dan Aku
akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu
sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga. (20) Maka tenagamu akan habis dengan
sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu
tidak akan memberi buahnya. (21) Jikalau hidupmu
tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka Aku
akan makin menambah hukuman (pukulan)
atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu. (22) Aku akan
melepaskan kepadamu binatang liar yang akan memunahkan anak-anakmu dan yang
akan melenyapkan ternakmu, serta membuat kamu menjadi sedikit, sehingga
jalan-jalanmu menjadi sunyi. (23) Jikalau kamu dalam
keadaan yang demikianpun tidak mau Kuajar, dan hidupmu tetap bertentangan
dengan Daku, (24) maka Akupun akan bertindak melawan kamu dan Aku sendiri akan menghukum (memukul) kamu tujuh kali lipat
karena dosamu, (25) dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu
pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu
berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke
tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh. (26) Jika Aku
memusnahkan persediaan makananmu, maka sepuluh perempuan akan membakar roti di
dalam satu pembakaran. Mereka akan mengembalikan rotimu menurut timbangan
tertentu, dan kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang. (27) Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak
mendengarkan Daku, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku, (28) maka Akupun
akan bertindak keras melawan kamu dan Aku sendiri akan menghajar kamu tujuh
kali lipat karena dosamu, (29) dan kamu akan memakan daging
anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan. (30) Dan bukit-bukit
pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan
melemparkan bangkai-bangkaimu ke atas
bangkai-bangkai berhalamu dan hatiKu akan muak melihat kamu. (31) Kota-kotamu
akan Kubuat menjadi reruntuhan dan tempat-tempat kudusmu akan Kurusakkan dan
Aku tidak mau lagi menghirup bau persembahanmu yang menyenangkan. (32) Aku
sendiri akan merusakkan negeri itu, sehingga musuhmu yang tinggal di situ akan
tercengang karenanya. (33) Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa
lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi
tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan. (34) Pada waktu itulah
tanah itu pulih dari dilalaikannya tahun-tahun sabatnya selama tanah itu tandus
dan selama kamu tinggal di negeri musuh-musuhmu; pada waktu itulah tanah itu
akan menjalani sabatnya dan dipulihkan tahun-tahun sabat yang belum didapatnya.
(35) Selama ketandusannya tanah itu akan menjalani sabat yang belum dijalaninya
pada tiap-tiap tahun sabatmu, ketika kamu masih diam di situ. (36) Dan mengenai
mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan
ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun
yang ditiupkan anginpun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti
orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang
yang mengejar. (37) Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada seorang
seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada, dan
kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu. (38) Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain, dan negeri
musuhmu akan memusnahkan kamu. (39) Dan siapa yang masih tinggal hidup dari
antaramu, mereka akan hancur lebur (membusuk) dalam hukumannya di negeri-negeri
musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur (membusuk) sama seperti nenek moyangnya.”.
Catatan:
·
Kata ‘hukuman’
dalam ay 21 salah terjemahan.
KJV/RSV/NASB: ‘plagues’ / ‘plague’
[= wabah / penderitaan].
NIV: ‘afflictions’ [= penderitaan].
·
Dan kalau kita
melihat sejarah, maka sekalipun Tuhan memang menghajar dengan membuang Israel
ke dalam pembuangan, tetapi Ia tak pernah memunahkan mereka.
·
Kalau dalam
penghajaran itu ada orang-orang yang betul-betul dibinasakan, maka mereka bukan
betul-betul anak-anak Allah.
Matthew Henry (tentang Im
26): “Note, There is nothing got by striving with God
Almighty, for he will break either the heart or the neck of those that contend
with him, will bring them either to repentance or ruin.” [= Perhatikan,
Disana tak ada apapun yang didapatkan dengan melawan / berkelahi dengan Allah
Yang Mahakuasa, karena Ia atau akan mematahkan hati atau mematahkan leher
mereka yang melawanNya, akan membawa mereka atau pada pertobatan atau pada
kehancuran.].
Matthew Henry (tentang Im
26): “As they continued obstinate, the judgments should
increase yet more upon them. If the first sensible tokens of God’s displeasures
do not attain their end, to humble and reform them,
then (v. 18), ‘I will punish you seven times more,’ and again (v. 21), ‘I will bring
seven times more plagues,’ and (v. 24), ‘I will punish you yet seven times,’
and (v. 28), ‘I, even I, will chastise you seven times for your sins.’
Note, If less judgments do not do their work, God will send greater; for, when
he judges, he will overcome.” [= Pada waktu mereka terus keras kepala,
penghakiman akan / harus lebih meningkat kepada mereka. Jika tanda pertama yang
dirasakan dari ketidak-senangan Allah tidak mencapai tujuannya, untuk
merendahkan dan mereformasi mereka, maka (ay 18), ‘Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali
lipat,’ dan lagi (ay 21), ‘Aku akan membawa tujuh kali lipat penderitaan’, dan
(ay 24), ‘Aku akan menghukum kamu tujuh kali lipat’, dan (ay 28), ‘Aku,
bahkan Aku sendiri, akan menghajar kamu tujuh kali lipat untuk dosa-dosamu’. Perhatikan, Jika
penghakiman yang sedikit / kecil tidak melakukan pekerjaan mereka, Allah akan
mengirimkan yang lebih besar; karena, pada
waktu Ia menghakimi, Ia akan mengalahkan / menang.].
Matthew Henry (tentang Im
26): “God’s judgments, as they cannot be outfaced, so they
cannot be outrun.” [= Penghakiman-penghakiman Allah, sebagaimana kita
tidak bisa melawan / mengalahkan mereka, demikian juga kita tak bisa lolos dari
mereka.].
(b)Maz 118:18 - “TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia
tidak menyerahkan aku kepada maut.”.
(c)Yes 26:16 - “Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka mencari Engkau;
ketika hajaranMu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa.”.
(d)Yes 57:16-19 - “(16) Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak
berbantah, dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka
jangan lemah lesu di hadapanKu, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan.
(17) Aku murka karena kesalahan kelobaannya, Aku menghajar dia, menyembunyikan
wajahKu dan murka, tetapi dengan murtad ia menempuh jalan yang dipilih hatinya.
(18) Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan
akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir
orang-orangnya yang berkabung (19) Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai,
damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat - firman TUHAN
- Aku akan menyembuhkan dia!”.
(e)Yes 60:10 - “Orang-orang asing akan membangun tembokmu, dan
raja-raja mereka akan melayani engkau; sebab dalam murkaKu Aku telah menghajar
engkau, namun Aku telah berkenan untuk mengasihani engkau.”.
(f) Yer
30:11-22 - “(11) Sebab Aku
menyertai engkau, demikianlah firman TUHAN, untuk menyelamatkan engkau: segala
bangsa yang ke antaranya engkau Kuserahkan akan Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan
menghajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau
tak bersalah. (12) Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah,
lukamu tidak tersembuhkan! (13) Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat
untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu! (14) Semua kekasihmu melupakan
engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau
dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak,
dosamu berjumlah besar. (15) Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu,
karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah
besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu. (16) Tetapi semua orang
yang menelan engkau akan tertelan, dan semua lawanmu akan masuk ke dalam
tawanan; orang-orang yang merampok engkau akan menjadi rampokan, dan semua
orang yang menjarah engkau akan Kubuat menjadi jarahan. (17) Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan
mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah
menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorangpun
menanyakannya. (18) Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya,
Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani tempat-tempat
tinggalnya, kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan puri itu
akan berdiri di tempatnya yang asli. (19) Nyanyian syukur akan
terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka banyak dan mereka tidak akan
berkurang lagi; Aku akan membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan
dihina lagi. (20) Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala,
dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapanKu; Aku akan menghukum
semua orang yang menindas mereka. (21) Orang yang memerintah atas mereka akan
tampil dari antara mereka sendiri, dan orang yang berkuasa atas mereka akan
bangkit dari tengah-tengah mereka; Aku akan membuat dia maju dan mendekat
kepadaKu, sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat
kepadaKu? demikianlah firman TUHAN. (22) Maka kamu akan menjadi umatKu, dan Aku
akan menjadi Allahmu.’”.
(g)Yer 31:18-20 - “(18) Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap:
Engkau telah menghajar aku, dan aku telah menerima hajaran, seperti anak lembu
yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali, supaya aku berbalik, sebab Engkaulah
TUHAN, Allahku. (19) Sungguh, sesudah aku berbalik, aku menyesal, dan sesudah
aku tahu akan diriku, aku menepuk pinggang sebagai tanda berkabung; aku merasa
malu dan bernoda, sebab aku menanggung aib masa mudaku. (20) Anak kesayangankah
gerangan Efraim bagiKu atau anak kesukaan? Sebab setiap kali Aku menghardik
dia, tak putus-putusnya Aku terkenang kepadanya; sebab itu hatiKu terharu
terhadap dia; tak dapat tidak Aku akan menyayanginya, demikianlah firman TUHAN.”.
(h)Yer 46:27-28 - “(27) Maka engkau, janganlah takut, hai hambaKu Yakub,
janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari
tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali
dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan. (28) Maka engkau,
janganlah takut, hai hambaKu Yakub, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku
menyertai engkau: segala bangsa yang ke antaranya engkau Kuceraiberaikan akan
Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan menghajar engkau
menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah.’”.
(i) 1Kor
11:32 - “Tetapi
kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan
dihukum bersama-sama dengan dunia.”.
KJV: ‘But when we are judged,
we are chastened of the Lord, that we should not be
condemned with the world.’ [= Tetapi pada waktu kita dihakimi, kita
dihajar oleh Tuhan, supaya kita tidak dihukum bersama dengan dunia.].
Calvin (tentang
1Kor 11:32): “God is angry with believers in such a way as not in the
meantime to be forgetful of his mercy: nay more, that it is on this account
particularly that he punishes them - that he may consult their welfare. It is
an inestimable consolation - that the punishments by which our sins are
chastened are evidences, not of God’s anger for our destruction, but rather of
his paternal love, and are at the same time of assistance towards our
salvation, for God is angry with us as his sons, whom he will not leave to
perish.” [= Allah marah
kepada orang-orang percaya dengan cara sedemikian rupa sehingga pada saat itu
tidak lupa akan belas kasihanNya: bahkan, bahwa karena alasan khusus ini maka
Ia menghukum mereka - supaya Ia bisa merencanakan / mengatur kesejahteraan
mereka. Ini merupakan suatu penghiburan yang tak ternilai - bahwa
hukuman-hukuman dengan mana dosa-dosa kita dihajar adalah bukti-bukti, bukan
dari kemarahan Allah bagi kehancuran kita, tetapi lebih dari kasih kebapaanNya,
dan pada saat yang sama merupakan pertolongan kepada keselamatan kita, karena
Allah marah kepada kita sebagai anak-anakNya, yang Ia tidak akan / mau
tinggalkan untuk binasa.].
Calvin (tentang
1Kor 11:32): “When he says -
‘that we may not be condemned with the
world,’ he intimates two things. The first is, that the children of this world, while they sleep on
quietly and securely in their delights, are fattened up, like hogs, for ‘the day of slaughter.’ (Jeremiah
12:3.) For though the Lord sometimes invites the wicked, also, to repentance by
his chastisements, yet he often passes them over as strangers, and allows them
to rush on with impunity, until they ‘have
filled up the measure’ of their final condemnation. (Genesis 15:16.)
This privilege, therefore, belongs to believers exclusively - that by
punishments they are called back from destruction. The second thing is this - that chastisements are necessary remedies
for believers, for otherwise they, too, would rush on to everlasting
destruction, were they not restrained by temporal punishment.” [= Pada waktu ia berkata -
‘supaya kita tidak dihukum bersama dengan dunia’, ia mengisyaratkan dua hal. Yang pertama adalah, bahwa anak-anak dari dunia ini, pada
waktu mereka tidur dengan tenang dan aman dalam kesenangan mereka, digemukkan,
seperti babi-babi, untuk hari penyembelihan’. (Yer 12:3). Karena sekalipun Tuhan kadang-kadang juga mengundang
orang jahat kepada pertobatan oleh hajaran-hajaranNya, tetapi Ia sering
melewati mereka sebagai orang-orang asing, dan mengijinkan mereka untuk lari cepat-cepat dengan lolos dari
hukuman, sampai mereka ‘telah memenuhi takaran’ dari hukuman akhir mereka. (Kej
15:16). Karena itu, hak ini adalah milik exklusif dari orang-orang percaya -
bahwa oleh hukuman-hukuman mereka dipanggil kembali dari kehancuran.
Hal kedua adalah ini - bahwa hajaran-hajaran adalah
obat yang perlu bagi orang-orang percaya, karena kalau tidak mereka juga akan
lari cepat-cepat pada kehancuran kekal, seandainya mereka tidak dikekang oleh
hukuman sementara.].
Yer 12:1-3 - “(1) Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana aku
berbantah dengan Engkau! Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang
keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik,
sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? (2) Engkau membuat mereka tumbuh,
dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga.
Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati mereka. (3)
Ya TUHAN, Engkau mengenal aku, Engkau melihat aku, dan Engkau menguji bagaimana
hatiku terhadap Engkau. Tariklah mereka ke luar
seperti domba-domba sembelihan, dan khususkanlah mereka untuk hari
penyembelihan.”.
Kej 15:16 - “Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini,
sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap.’”.
(j) Ibr 12:5-11
- “(5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat
yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: ‘Hai anakku, janganlah
anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau
diperingatkanNya; (6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya, dan Ia
menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.’ (7) Jika kamu harus menanggung
ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang
tidak dihajar oleh ayahnya? (8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang
harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
(9) Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan
mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa
segala roh, supaya kita boleh hidup? (10) Sebab mereka mendidik kita dalam
waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia
menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya
kita beroleh bagian dalam kekudusanNya. (11) Memang tiap-tiap
ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.
Tetapi kemudian ia menghasilkan buah
kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”.
Catatan: kalau ada orang yang betul-betul dibinasakan oleh
Tuhan, maka saya yakin itu bukan anak! Bahkan dalam mengajar kita untuk
mendidik anak kita, Tuhan berkata demikian dalam ayat di bawah ini.
Amsal 19:18 - “Hajarlah
anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.”.
Kalau ada perintah untuk membunuh anak yang
betul-betul jahat / sesat (Ul 21:18-21 Ul 13:6-11), maka itu hanya untuk
menunjukkan bahwa kita harus lebih mengutamakan Tuhan dari keluarga / anak.
Tetapi secara umum, baik bapa duniawi kita maupun Bapa surgawi kita, hanya
menghajar kita, tetapi tidak membinasakan kita, pada waktu kita bersalah.
Dalam kasus Salomo, tak diragukan bahwa ia adalah
seorang anak Allah yang sungguh-sungguh, dan tak diragukan bahwa ia jatuh ke
dalam dosa yang hebat.
Dan bahwa Allah menghajar dia, itu dijanjikan /
ditunjukkan dalam ayat-ayat ini:
·
2Sam 7:14 - “Aku
akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anakKu. Apabila ia melakukan
kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan
dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.”.
· Maz 89:31-33 - “(31)
Jika anak-anaknya meninggalkan TauratKu dan mereka
tidak hidup menurut hukumKu, (32) jika ketetapanKu mereka langgar dan tidak
berpegang pada perintah-perintahKu, (33) maka Aku akan membalas pelanggaran
mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan.”.
·
1Raja 11:9-39 - “(9) Sebab itu
TUHAN menunjukkan murkaNya kepada Salomo,
sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah
Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, (10) dan yang
telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah
lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN. (11) Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: ‘Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau
tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapanKu yang telah Kuperintahkan
kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan
kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu. (12)
Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud,
ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. (13) Namun demikian,
kerajaan itu tidak seluruhnya akan Kukoyakkan dari padanya, satu suku akan
Kuberikan kepada anakmu oleh karena hambaKu Daud dan oleh karena Yerusalem yang
telah Kupilih.’ (14) Kemudian TUHAN membangkitkan
seorang lawan Salomo, yakni Hadad, orang Edom; ia dari keturunan raja Edom.
(15) Sesudah Daud memukul kalah orang Edom, maka panglima Yoab pergi
menguburkan orang-orang yang mati terbunuh, lalu menewaskan semua laki-laki di
Edom; (16) enam bulan lamanya Yoab diam di sana dengan seluruh Israel, sampai
dilenyapkannya semua laki-laki di Edom. (17) Tetapi Hadad melarikan diri
bersama-sama dengan beberapa orang Edom dari pegawai-pegawai ayahnya, dan
mengungsi ke Mesir; adapun Hadad itu masih sangat muda. (18) Mereka berangkat
dari Midian, lalu sampai ke Paran; mereka membawa beberapa orang dari Paran,
lalu mereka sampai ke Mesir kepada Firaun, raja Mesir. Ia ini memberikan rumah
kepada Hadad, menentukan belanjanya dan menyerahkan sebidang tanah kepadanya.
(19) Hadad demikian disayangi Firaun, sehingga diberikannya kepadanya seorang
isteri, yakni adik isterinya sendiri, adik permaisuri Tahpenes. (20) Lalu adik
Tahpenes itu melahirkan baginya seorang anak laki-laki, Genubat namanya, dan
Tahpenes menyapih dia di istana Firaun, sehingga Genubat ada di istana Firaun
di tengah-tengah anak-anak Firaun sendiri. (21) Ketika didengar Hadad di Mesir,
bahwa Daud telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya dan
bahwa panglima Yoab sudah mati juga, maka berkatalah Hadad kepada Firaun:
‘Biarkanlah aku pergi ke negeriku.’ (22) Lalu bertanyalah Firaun kepadanya:
‘Tetapi kekurangan apakah engkau padaku ini, maka engkau tiba-tiba berniat
pergi ke negerimu?’ Jawabnya: ‘Aku tidak kekurangan apapun, namun demikian,
biarkanlah juga aku pergi.’ (23) Allah membangkitkan
pula seorang lawan Salomo, yakni Rezon bin Elyada, yang telah melarikan diri
dari tuannya, yakni Hadadezer, raja Zoba. (24) Ia mengumpulkan
orang-orang, lalu menjadi kepala gerombolan. Ketika Daud hendak membunuh
mereka, maka pergilah mereka ke Damsyik; mereka diam di sana dan di situlah
mereka mengangkat Rezon menjadi raja. (25) Dialah
yang menjadi lawan Israel sepanjang umur Salomo; ia mendatangkan malapetaka
sama seperti Hadad. Ia muak akan orang Israel dan menjadi raja atas
Aram. (26) Juga Yerobeam bin Nebat, seorang Efraim
dari Zereda, seorang pegawai Salomo, nama ibunya Zerua, seorang janda,
memberontak terhadap raja. (27) Inilah alasannya, mengapa ia
memberontak terhadap raja: Salomo mendirikan Milo, dan ia menutup tembusan
tembok kota Daud, ayahnya. (28) Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo
melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka
ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf. (29)
Pada waktu itu, ketika Yerobeam keluar dari Yerusalem, nabi Ahia, orang Silo
itu, mendatangi dia di jalan dengan berselubungkan kain baru. Dan hanya mereka
berdua ada di padang. (30) Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu
dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; (31) dan ia berkata kepada Yerobeam: ‘Ambillah
bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel:
Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan
memberikan kepadamu sepuluh suku. (32) Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh
karena hambaKu Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari
segala suku Israel. (33) Sebabnya ialah karena ia
telah meninggalkan Aku dan sujud menyembah kepada Asytoret, dewi orang Sidon,
kepada Kamos, allah orang Moab dan kepada Milkom, allah bani Amon, dan ia tidak
hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dengan melakukan apa yang benar di mataKu
dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturanKu, seperti Daud,
ayahnya. (34) Bukan dari tangannya akan Kuambil seluruh kerajaan itu;
Aku akan membiarkan dia tetap menjadi raja seumur hidupnya, oleh karena hambaKu
Daud yang telah Kupilih dan yang tetap mengikuti segala perintah dan
ketetapanKu. (35) Tetapi dari tangan anaknyalah Aku akan mengambil kerajaan itu
dan akan memberikannya kepadamu, yakni sepuluh suku. (36) Dan kepada anaknya
akan Kuberikan satu suku, supaya hambaKu Daud selalu mempunyai keturunan di
hadapanKu di Yerusalem, kota yang Kupilih bagiKu supaya namaKu tinggal di sana.
(37) Maka engkau ini akan Kuambil, supaya engkau memerintah atas segala yang
dikehendaki hatimu dan menjadi raja atas Israel. (38) Dan jika engkau
mendengarkan segala yang Kuperintahkan kepadamu dan hidup menurut jalan yang
Kutunjukkan dan melakukan apa yang benar di mataKu dengan tetap mengikuti
segala ketetapan dan perintahKu seperti yang telah dilakukan oleh hambaKu Daud,
maka Aku akan menyertai engkau dan Aku akan membangunkan bagimu suatu keluarga
yang teguh seperti yang Kubangunkan bagi Daud, dan Aku akan memberikan orang
Israel kepadamu. (39) Dan untuk itu Aku akan merendahkan keturunan Daud, tetapi
bukan untuk selamanya.’”.
Apakah Tuhan gagal dalam mendisiplin anakNya sendiri?
Itu mustahil.
Kesimpulan: Cerita tentang ‘kemurtadan’ Salomo ini
tidak menunjukkan bahwa orang percaya yang sejati bisa murtad dan terhilang /
binasa, karena:
1. Salomo
tidak betul-betul murtad secara total.
2. Salomo
akhirnya bertobat dan diselamatkan, atau lebih tepat, tetap diselamatkan.
-bersambung-