Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perseverance of the saints (27) (ketekunan orang-orang kudus)


Pdt. Budi Asali, M. Div.

(9)Satu hal yang ingin  saya tambahkan adalah: pada saat Tuhan menghajar anakNya yang berdosa, Ia pasti berhasil mempertobatkan mereka. Coba perhatikan ayat-ayat di bawah ini, yang berbicara tentang hajaran, yang pasti berhasil mempertobatkan:

(a)Im 26:14-39 - “(14) ‘Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu, (15) jikalau kamu menolak ketetapanKu dan hatimu muak mendengar peraturanKu, sehingga kamu tidak melakukan segala perintahKu dan kamu mengingkari perjanjianKu, (16) maka Akupun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu. (17) Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu. (18) Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu, (19) dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga. (20) Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya. (21) Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka Aku akan makin menambah hukuman (pukulan) atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu. (22) Aku akan melepaskan kepadamu binatang liar yang akan memunahkan anak-anakmu dan yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi. (23) Jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mau Kuajar, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku, (24) maka Akupun akan bertindak melawan kamu dan Aku sendiri akan menghukum (memukul) kamu tujuh kali lipat karena dosamu, (25) dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh. (26) Jika Aku memusnahkan persediaan makananmu, maka sepuluh perempuan akan membakar roti di dalam satu pembakaran. Mereka akan mengembalikan rotimu menurut timbangan tertentu, dan kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang. (27) Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mendengarkan Daku, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku, (28) maka Akupun akan bertindak keras melawan kamu dan Aku sendiri akan menghajar kamu tujuh kali lipat karena dosamu, (29) dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan. (30) Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkai-bangkaimu ke atas bangkai-bangkai berhalamu dan hatiKu akan muak melihat kamu. (31) Kota-kotamu akan Kubuat menjadi reruntuhan dan tempat-tempat kudusmu akan Kurusakkan dan Aku tidak mau lagi menghirup bau persembahanmu yang menyenangkan. (32) Aku sendiri akan merusakkan negeri itu, sehingga musuhmu yang tinggal di situ akan tercengang karenanya. (33) Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan. (34) Pada waktu itulah tanah itu pulih dari dilalaikannya tahun-tahun sabatnya selama tanah itu tandus dan selama kamu tinggal di negeri musuh-musuhmu; pada waktu itulah tanah itu akan menjalani sabatnya dan dipulihkan tahun-tahun sabat yang belum didapatnya. (35) Selama ketandusannya tanah itu akan menjalani sabat yang belum dijalaninya pada tiap-tiap tahun sabatmu, ketika kamu masih diam di situ. (36) Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan anginpun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar. (37) Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada, dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu. (38) Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain, dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu. (39) Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu, mereka akan hancur lebur (membusuk) dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur (membusuk) sama seperti nenek moyangnya.”.
Catatan:
·       Kata ‘hukuman’ dalam ay 21 salah terjemahan.
KJV/RSV/NASB: plagues / ‘plague’ [= wabah / penderitaan].
NIV: ‘afflictions’ [= penderitaan].
·       Dan kalau kita melihat sejarah, maka sekalipun Tuhan memang menghajar dengan membuang Israel ke dalam pembuangan, tetapi Ia tak pernah memunahkan mereka.
·       Kalau dalam penghajaran itu ada orang-orang yang betul-betul dibinasakan, maka mereka bukan betul-betul anak-anak Allah.

Matthew Henry (tentang Im 26): Note, There is nothing got by striving with God Almighty, for he will break either the heart or the neck of those that contend with him, will bring them either to repentance or ruin.” [= Perhatikan, Disana tak ada apapun yang didapatkan dengan melawan / berkelahi dengan Allah Yang Mahakuasa, karena Ia atau akan mematahkan hati atau mematahkan leher mereka yang melawanNya, akan membawa mereka atau pada pertobatan atau pada kehancuran.].

Matthew Henry (tentang Im 26): As they continued obstinate, the judgments should increase yet more upon them. If the first sensible tokens of God’s displeasures do not attain their end, to humble and reform them, then (v. 18), ‘I will punish you seven times more,’ and again (v. 21), ‘I will bring seven times more plagues,’ and (v. 24), ‘I will punish you yet seven times,’ and (v. 28), ‘I, even I, will chastise you seven times for your sins.’ Note, If less judgments do not do their work, God will send greater; for, when he judges, he will overcome.” [= Pada waktu mereka terus keras kepala, penghakiman akan / harus lebih meningkat kepada mereka. Jika tanda pertama yang dirasakan dari ketidak-senangan Allah tidak mencapai tujuannya, untuk merendahkan dan mereformasi mereka, maka (ay 18), ‘Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat,’ dan lagi (ay 21), ‘Aku akan membawa tujuh kali lipat penderitaan’, dan (ay 24), ‘Aku akan menghukum kamu tujuh kali lipat’, dan (ay 28), ‘Aku, bahkan Aku sendiri, akan menghajar kamu tujuh kali lipat untuk dosa-dosamu’. Perhatikan, Jika penghakiman yang sedikit / kecil tidak melakukan pekerjaan mereka, Allah akan mengirimkan yang lebih besar; karena, pada waktu Ia menghakimi, Ia akan mengalahkan / menang.].

Matthew Henry (tentang Im 26): God’s judgments, as they cannot be outfaced, so they cannot be outrun.” [= Penghakiman-penghakiman Allah, sebagaimana kita tidak bisa melawan / mengalahkan mereka, demikian juga kita tak bisa lolos dari mereka.].

(b)Maz 118:18 - “TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut.”.

(c)Yes 26:16 - “Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka mencari Engkau; ketika hajaranMu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa.”.

(d)Yes 57:16-19 - “(16) Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah lesu di hadapanKu, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan. (17) Aku murka karena kesalahan kelobaannya, Aku menghajar dia, menyembunyikan wajahKu dan murka, tetapi dengan murtad ia menempuh jalan yang dipilih hatinya. (18) Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung (19) Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat - firman TUHAN - Aku akan menyembuhkan dia!”.

(e)Yes 60:10 - “Orang-orang asing akan membangun tembokmu, dan raja-raja mereka akan melayani engkau; sebab dalam murkaKu Aku telah menghajar engkau, namun Aku telah berkenan untuk mengasihani engkau.”.

(f) Yer 30:11-22 - “(11) Sebab Aku menyertai engkau, demikianlah firman TUHAN, untuk menyelamatkan engkau: segala bangsa yang ke antaranya engkau Kuserahkan akan Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan menghajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah. (12) Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan! (13) Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu! (14) Semua kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar. (15) Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu. (16) Tetapi semua orang yang menelan engkau akan tertelan, dan semua lawanmu akan masuk ke dalam tawanan; orang-orang yang merampok engkau akan menjadi rampokan, dan semua orang yang menjarah engkau akan Kubuat menjadi jarahan. (17) Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorangpun menanyakannya. (18) Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani tempat-tempat tinggalnya, kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan puri itu akan berdiri di tempatnya yang asli. (19) Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka banyak dan mereka tidak akan berkurang lagi; Aku akan membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi. (20) Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapanKu; Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka. (21) Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri, dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka; Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepadaKu, sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepadaKu? demikianlah firman TUHAN. (22) Maka kamu akan menjadi umatKu, dan Aku akan menjadi Allahmu.’”.

(g)Yer 31:18-20 - “(18) Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap: Engkau telah menghajar aku, dan aku telah menerima hajaran, seperti anak lembu yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali, supaya aku berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku. (19) Sungguh, sesudah aku berbalik, aku menyesal, dan sesudah aku tahu akan diriku, aku menepuk pinggang sebagai tanda berkabung; aku merasa malu dan bernoda, sebab aku menanggung aib masa mudaku. (20) Anak kesayangankah gerangan Efraim bagiKu atau anak kesukaan? Sebab setiap kali Aku menghardik dia, tak putus-putusnya Aku terkenang kepadanya; sebab itu hatiKu terharu terhadap dia; tak dapat tidak Aku akan menyayanginya, demikianlah firman TUHAN.”.

(h)Yer 46:27-28 - “(27) Maka engkau, janganlah takut, hai hambaKu Yakub, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan. (28) Maka engkau, janganlah takut, hai hambaKu Yakub, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku menyertai engkau: segala bangsa yang ke antaranya engkau Kuceraiberaikan akan Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan menghajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah.’”.

(i) 1Kor 11:32 - “Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.”.
KJV: But when we are judged, we are chastened of the Lord, that we should not be condemned with the world.’ [= Tetapi pada waktu kita dihakimi, kita dihajar oleh Tuhan, supaya kita tidak dihukum bersama dengan dunia.].

Calvin (tentang 1Kor 11:32): God is angry with believers in such a way as not in the meantime to be forgetful of his mercy: nay more, that it is on this account particularly that he punishes them - that he may consult their welfare. It is an inestimable consolation - that the punishments by which our sins are chastened are evidences, not of God’s anger for our destruction, but rather of his paternal love, and are at the same time of assistance towards our salvation, for God is angry with us as his sons, whom he will not leave to perish. [= Allah marah kepada orang-orang percaya dengan cara sedemikian rupa sehingga pada saat itu tidak lupa akan belas kasihanNya: bahkan, bahwa karena alasan khusus ini maka Ia menghukum mereka - supaya Ia bisa merencanakan / mengatur kesejahteraan mereka. Ini merupakan suatu penghiburan yang tak ternilai - bahwa hukuman-hukuman dengan mana dosa-dosa kita dihajar adalah bukti-bukti, bukan dari kemarahan Allah bagi kehancuran kita, tetapi lebih dari kasih kebapaanNya, dan pada saat yang sama merupakan pertolongan kepada keselamatan kita, karena Allah marah kepada kita sebagai anak-anakNya, yang Ia tidak akan / mau tinggalkan untuk binasa.].

Calvin (tentang 1Kor 11:32): When he says - ‘that we may not be condemned with the world,’ he intimates two things. The first is, that the children of this world, while they sleep on quietly and securely in their delights, are fattened up, like hogs, for ‘the day of slaughter.’ (Jeremiah 12:3.) For though the Lord sometimes invites the wicked, also, to repentance by his chastisements, yet he often passes them over as strangers, and allows them to rush on with impunity, until they ‘have filled up the measure’ of their final condemnation. (Genesis 15:16.) This privilege, therefore, belongs to believers exclusively - that by punishments they are called back from destruction. The second thing is this - that chastisements are necessary remedies for believers, for otherwise they, too, would rush on to everlasting destruction, were they not restrained by temporal punishment. [= Pada waktu ia berkata - ‘supaya kita tidak dihukum bersama dengan dunia’, ia mengisyaratkan dua hal. Yang pertama adalah, bahwa anak-anak dari dunia ini, pada waktu mereka tidur dengan tenang dan aman dalam kesenangan mereka, digemukkan, seperti babi-babi, untuk hari penyembelihan’. (Yer 12:3). Karena sekalipun Tuhan kadang-kadang juga mengundang orang jahat kepada pertobatan oleh hajaran-hajaranNya, tetapi Ia sering melewati mereka sebagai orang-orang asing, dan mengijinkan mereka untuk lari cepat-cepat dengan lolos dari hukuman, sampai mereka ‘telah memenuhi takaran’ dari hukuman akhir mereka. (Kej 15:16). Karena itu, hak ini adalah milik exklusif dari orang-orang percaya - bahwa oleh hukuman-hukuman mereka dipanggil kembali dari kehancuran. Hal kedua adalah ini - bahwa hajaran-hajaran adalah obat yang perlu bagi orang-orang percaya, karena kalau tidak mereka juga akan lari cepat-cepat pada kehancuran kekal, seandainya mereka tidak dikekang oleh hukuman sementara.].

Yer 12:1-3 - “(1) Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana aku berbantah dengan Engkau! Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? (2) Engkau membuat mereka tumbuh, dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati mereka. (3) Ya TUHAN, Engkau mengenal aku, Engkau melihat aku, dan Engkau menguji bagaimana hatiku terhadap Engkau. Tariklah mereka ke luar seperti domba-domba sembelihan, dan khususkanlah mereka untuk hari penyembelihan.”.

Kej 15:16 - “Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap.’”.

(j) Ibr 12:5-11 - “(5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: ‘Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkanNya; (6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.’ (7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? (8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. (9) Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? (10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusanNya. (11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”.

Catatan: kalau ada orang yang betul-betul dibinasakan oleh Tuhan, maka saya yakin itu bukan anak! Bahkan dalam mengajar kita untuk mendidik anak kita, Tuhan berkata demikian dalam ayat di bawah ini.

Amsal 19:18 - “Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.”.

Kalau ada perintah untuk membunuh anak yang betul-betul jahat / sesat (Ul 21:18-21 Ul 13:6-11), maka itu hanya untuk menunjukkan bahwa kita harus lebih mengutamakan Tuhan dari keluarga / anak. Tetapi secara umum, baik bapa duniawi kita maupun Bapa surgawi kita, hanya menghajar kita, tetapi tidak membinasakan kita, pada waktu kita bersalah.

Dalam kasus Salomo, tak diragukan bahwa ia adalah seorang anak Allah yang sungguh-sungguh, dan tak diragukan bahwa ia jatuh ke dalam dosa yang hebat.
Dan bahwa Allah menghajar dia, itu dijanjikan / ditunjukkan dalam ayat-ayat ini:
·       2Sam 7:14 - Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anakKu. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia..
·       Maz 89:31-33 - “(31) Jika anak-anaknya meninggalkan TauratKu dan mereka tidak hidup menurut hukumKu, (32) jika ketetapanKu mereka langgar dan tidak berpegang pada perintah-perintahKu, (33) maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan.”.
·       1Raja 11:9-39 - (9) Sebab itu TUHAN menunjukkan murkaNya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, (10) dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN. (11) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: ‘Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapanKu yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu. (12) Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. (13) Namun demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya akan Kukoyakkan dari padanya, satu suku akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena hambaKu Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih.’ (14) Kemudian TUHAN membangkitkan seorang lawan Salomo, yakni Hadad, orang Edom; ia dari keturunan raja Edom. (15) Sesudah Daud memukul kalah orang Edom, maka panglima Yoab pergi menguburkan orang-orang yang mati terbunuh, lalu menewaskan semua laki-laki di Edom; (16) enam bulan lamanya Yoab diam di sana dengan seluruh Israel, sampai dilenyapkannya semua laki-laki di Edom. (17) Tetapi Hadad melarikan diri bersama-sama dengan beberapa orang Edom dari pegawai-pegawai ayahnya, dan mengungsi ke Mesir; adapun Hadad itu masih sangat muda. (18) Mereka berangkat dari Midian, lalu sampai ke Paran; mereka membawa beberapa orang dari Paran, lalu mereka sampai ke Mesir kepada Firaun, raja Mesir. Ia ini memberikan rumah kepada Hadad, menentukan belanjanya dan menyerahkan sebidang tanah kepadanya. (19) Hadad demikian disayangi Firaun, sehingga diberikannya kepadanya seorang isteri, yakni adik isterinya sendiri, adik permaisuri Tahpenes. (20) Lalu adik Tahpenes itu melahirkan baginya seorang anak laki-laki, Genubat namanya, dan Tahpenes menyapih dia di istana Firaun, sehingga Genubat ada di istana Firaun di tengah-tengah anak-anak Firaun sendiri. (21) Ketika didengar Hadad di Mesir, bahwa Daud telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya dan bahwa panglima Yoab sudah mati juga, maka berkatalah Hadad kepada Firaun: ‘Biarkanlah aku pergi ke negeriku.’ (22) Lalu bertanyalah Firaun kepadanya: ‘Tetapi kekurangan apakah engkau padaku ini, maka engkau tiba-tiba berniat pergi ke negerimu?’ Jawabnya: ‘Aku tidak kekurangan apapun, namun demikian, biarkanlah juga aku pergi.’ (23) Allah membangkitkan pula seorang lawan Salomo, yakni Rezon bin Elyada, yang telah melarikan diri dari tuannya, yakni Hadadezer, raja Zoba. (24) Ia mengumpulkan orang-orang, lalu menjadi kepala gerombolan. Ketika Daud hendak membunuh mereka, maka pergilah mereka ke Damsyik; mereka diam di sana dan di situlah mereka mengangkat Rezon menjadi raja. (25) Dialah yang menjadi lawan Israel sepanjang umur Salomo; ia mendatangkan malapetaka sama seperti Hadad. Ia muak akan orang Israel dan menjadi raja atas Aram. (26) Juga Yerobeam bin Nebat, seorang Efraim dari Zereda, seorang pegawai Salomo, nama ibunya Zerua, seorang janda, memberontak terhadap raja. (27) Inilah alasannya, mengapa ia memberontak terhadap raja: Salomo mendirikan Milo, dan ia menutup tembusan tembok kota Daud, ayahnya. (28) Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf. (29) Pada waktu itu, ketika Yerobeam keluar dari Yerusalem, nabi Ahia, orang Silo itu, mendatangi dia di jalan dengan berselubungkan kain baru. Dan hanya mereka berdua ada di padang. (30) Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; (31) dan ia berkata kepada Yerobeam: ‘Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. (32) Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hambaKu Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari segala suku Israel. (33) Sebabnya ialah karena ia telah meninggalkan Aku dan sujud menyembah kepada Asytoret, dewi orang Sidon, kepada Kamos, allah orang Moab dan kepada Milkom, allah bani Amon, dan ia tidak hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dengan melakukan apa yang benar di mataKu dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturanKu, seperti Daud, ayahnya. (34) Bukan dari tangannya akan Kuambil seluruh kerajaan itu; Aku akan membiarkan dia tetap menjadi raja seumur hidupnya, oleh karena hambaKu Daud yang telah Kupilih dan yang tetap mengikuti segala perintah dan ketetapanKu. (35) Tetapi dari tangan anaknyalah Aku akan mengambil kerajaan itu dan akan memberikannya kepadamu, yakni sepuluh suku. (36) Dan kepada anaknya akan Kuberikan satu suku, supaya hambaKu Daud selalu mempunyai keturunan di hadapanKu di Yerusalem, kota yang Kupilih bagiKu supaya namaKu tinggal di sana. (37) Maka engkau ini akan Kuambil, supaya engkau memerintah atas segala yang dikehendaki hatimu dan menjadi raja atas Israel. (38) Dan jika engkau mendengarkan segala yang Kuperintahkan kepadamu dan hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan apa yang benar di mataKu dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintahKu seperti yang telah dilakukan oleh hambaKu Daud, maka Aku akan menyertai engkau dan Aku akan membangunkan bagimu suatu keluarga yang teguh seperti yang Kubangunkan bagi Daud, dan Aku akan memberikan orang Israel kepadamu. (39) Dan untuk itu Aku akan merendahkan keturunan Daud, tetapi bukan untuk selamanya.’.

Apakah Tuhan gagal dalam mendisiplin anakNya sendiri? Itu mustahil.

Kesimpulan: Cerita tentang ‘kemurtadan’ Salomo ini tidak menunjukkan bahwa orang percaya yang sejati bisa murtad dan terhilang / binasa, karena:
1. Salomo tidak betul-betul murtad secara total.
2. Salomo akhirnya bertobat dan diselamatkan, atau lebih tepat, tetap diselamatkan.


-bersambung-